Share

Bab 3

Ruang pertemuan di JG Global Ventures dipenuhi dengan beberapa kru media yang hadir di sana, termasuk dari News City yang dimiliki oleh ayah Selena, Richard Holland.

Hari ini adalah hari penting bagi Jack dan perusahaannya. Seluruh media telah diundang untuk meliput kerjasama antara JG Global Ventures dan Jeremy Corporation, juga kabar pernikahan antara Jack dan Selena.

Dari jauh, Lily melihat dengan hati yang terluka, seperti ada belati yang menusuk tepat di jantungnya.

Lily berbalik, kini dia hanya bisa menyusun kepingan luka yang masih berbekas di hatinya sembari melangkah menjauh dari sana, meninggalkan semua miliknya dan tak ingin lagi menoleh ke belakang.

Hingga satu jam lamanya, akhirnya Jack bisa kembali ke ruangannya dan duduk di kursi kebesaran miliknya.

Suara ketukan pintu terdengar, Daniel datang mendekat berdiri di depan meja.

“Di mana Lily? Minta dia untuk ….”

Daniel menyerahkan surat ke atas meja.

“Apa ini?” Kedua alis Jack menyatu.

“Lily menyerahkan surat pengunduran diri melalui Rose.”

“Apa? Lily mengundurkan diri?” Jack membeku, terperanjat kaget mendengar itu.

Jack segera berdiri dari duduknya, berlari keluar melihat meja kerja Lily sudah kosong. Jack mengeluarkan ponsel menghubungi nomor Lily, berada di luar jangkauan.

“Sial! Kenapa Lily mengundurkan diri? Dia bahkan tak bisa di hubungi!”

Daniel yang menyusul dari belakang, melihat Jack tampak gelisah mencoba menghubungi Lily.

“Apa kau sempat bertemu Lily sebelumnya?”

“Maaf, Tuan! Aku tidak bertemu langsung tapi aku sempat melihatnya datang saat acara tadi.”

Jack menyugar rambut dengan rasa frustasi. Ia berdecak, benar-benar tidak bisa menghubungi Lily.

“Cari tahu di mana keberadaannya. Panggil Rose ke ruanganku!”

Daniel mengangguk, segera berbalik pergi.

Di sisi lain, Rose yang tampak sedih dengan keputusan Lily tidak fokus melakukan pekerjaannya. Ditambah lagi dia juga ikut menyaksikan proses kerjasama dengan Jeremy Corporation.

“Semoga Lily sampai di tempat tujuan dengan selamat,” gumam Rose, menghela napas berat.

“Rose!” panggil Daniel.

Rose lantas menoleh, sedikit terkejut dengan kehadiran pria itu.

“Iya, Daniel, ada apa?”

“Tuan Jack memintamu ke ruangannya.”

“Aku?” Tunjuk Rose pada dirinya, segera berdiri dari duduknya.

“Apa Pak Jack sudah menerima surat pengunduran Lily?” tanyanya dengan gelisah.

Rose menyusul Daniel yang berjalan di depan menuju ruangan Jack.

Setelah sampai di depan pintu, Rose merapikan pakaiannya sebelum melangkah masuk ke dalam. Dia bisa menebak alasan Jack memanggilnya karena Lily.

“Permisi, Pak. Anda memanggilku?”

Jack mengalihkan pandangannya dari ponsel ke arah Rose.

“Lily menyerahkan surat pengunduran dirinya padamu?”

Rose mengangguk kaku. “Iya, Pak.”

“Sejak kapan?” Tatapan Jack menghunus tajam.

“Saat Lily datang ke kantor. Dia sudah merencanakan itu sejak semalam,” jawab Rose pelan.

“Kenapa tidak memberitahukan padaku? Apa Lily mengatakan sesuatu padamu?” Tatapan Jack penuh selidik, sorot matanya yang tajam membuat nyali Rose seketika menciut.

Rose meneguk ludah dengan susah payah, dia tidak bisa mengatakan alasan utama kepergian Lily.

“Lily memohon padaku untuk tidak mengatakan pada Anda dan dia ingin menjauh dari kehidupan Anda.” Rose menundukkan wajah, takut dengan tatapan Jack padanya.

“Apa Lily juga tidak memberitahukan padamu ke mana dia pergi?”

Rose menggeleng, dia lantas berdalih, “Lily tidak mengatakan itu dan bahkan dia juga mengganti nomor ponselnya.”

Jack mengumpat kesal, satu tangannya terkepal di atas meja bisa terlihat jelas oleh Rose.

“Jika mendapat kabar dari Lily, pastikan kau memberitahukan padaku!” Jack menyudahi pembicaraan mereka dengan tegas.

“Baik, Pak. Aku permisi!” Rose segera berbalik cepat. Dia sungguh ingin segera keluar dari ruangan Jack yang membuatnya sulit bernapas bebas saking takutnya berbohong demi Lily.

“Aku harap kau baik-baik saja, Ly. Aku mempertaruhkan diriku demi menjaga janjiku padamu!” Rose bergumam pelan sembari melangkah masuk ke dalam kabin lift.

Jack makin frustasi, ia mengusap wajahnya dengan kasar.

Daniel kembali memasuki ruang kerja Jack setelah kepergian Rose.

“Awasi Rose. Aku tahu dia pasti akan berhubungan dengan Lily.”

“Apa Anda akan kembali berhubungan dengan Nona Lily setelah mengetahui keberadaannya?”

“Aku harus memastikan Lily baik-baik saja. Wanita keras kepala itu harusnya bisa memahamiku. Kenapa dia begitu bodoh dan memilih pergi?!”

“Itu yang terbaik, Tuan. Demi Anda dan dirinya,” saran Daniel.

Jack menggeram, melempar punggungnya pada sandaran kursi.

Seminggu kemudian, pertunangan Jack dan Selena berlangsung ramai, para undangan dan tamu penting yang hadir berbondong-bondong mengucapkan selamat pada mereka.

Jack menikmati semua proses itu meski tak menampik pikirannya pada Lily masih membayangi dirinya yang sudah ditinggal pergi selama seminggu.

Pertunangan Jack dan Selena digelar secara langsung. Lily yang melihat itu dari tempat tinggal yang jauh dari Los Angeles, tampak sedih menatap TV menyaksikan pertunangan itu.

Air mata Lily mengalir deras, hatinya benar-benar sakit merasa kecewa dengan pengkhianatan yang dilakukan Jack padanya. Tangan Lily memegang perutnya yang masih rata.

“Aku bahkan harus membawa anak kita menjauh darimu, Jack. Kau memang tirani yang tak berperasaan. Demi bisnis kau tega membuatku ann anakmu menderita. Aku harap kamu tidak merasakan hal yang sama karena sudah menyakitiku dengan anak kita.“

Lily menangis terisak, menutup mulutnya dengan telapak tangan melihat senyum bahagia Jack yang ia tunjukkan bersama Selena di depan publik.

“Aku membencimu sebesar aku mencintaimu, Jack. Kamu pasti menyesal karena melakukan ini padaku!“

***

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status