Share

Padahal Istri Sendiri

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq."

Do'a terdengar nyaring dilafalkan oleh Ya'qub yang kali ini tepatnya selalu tampil tampan di belakang meja yang dihias begitu cantiknya itu, pakaiannya serba putih yakni gamis bermerek ternama di lapisi mantel panjang hingga lewat dari lutut, dan kopiah yang dililit sorban dengan rapi. Tidak hanya itu di bahunya pun juga diselempangkan sebuah selendang berwarna senada. 

Wanita mana yang akan menyebut Ya'qub tidak tampan? Apakah ada perempuan yang menilai Ya'qub itu jelek? Jawabannya ada! Yang pasti satu orang yang mengenakan gaun berwarna putih mekar menjuntai hingga lantai, serta tidak membentuk tubuh itu sejak tadi berkata, "Masa gue dinikahin sama dia?!"

Di lantai atas rumah tempat Ya'qub mengucapkan kalimat qabul, ada sebuah kamar yang di dalamnya duduk gadis itu di depan cermin. Dia baru saja selesai dihias. 

"Ya elah, jangankan suami, cowo gue itu harus ganteng, lah itu dia gak ganteng? Mana bisa jadi suami gue?" berontak gadis yang pada hari akad nikahnya ini dipakaikan hijab berwarna putih yang tampak sangat mengagumkan dikenakannya. 

"Nayyara, lo buta apa gimana? Ya'qub si suami lo itu ganteng banget njir, dia kan termasuk dalam jajaran most wanted SMP sampai SMA, tapi dia tidak pacaran dengan siapapun dan memilih menjomblo sama sekali, jangankan pacaran, dia deket sama cewek aja gak pernah terdengar ada beritanya loh!" ucap seorang gadis berambut hitam sebahu, akrab dipanggil Sizka, adalah sahabat baiknya Nayyara dalam segala hal karena kesamaan mereka dalam banyak hal. 

"Justru karena dia gak pernah dekat dengan cewek-" Nayyara belum menyelesaikan kalimatnya, Sizka menyela.

"Jangan bilang lo berpikiran-"

"YA'QUB GAY!" pekik keduanya. 

Bersamaan dengan itu pintu kamar terbuka dan masuklah seorang pria berpakaian serba putih ke sana. 

Tidak ada alasan untuk keduanya agar tidak terkejut, mereka saja sampai terbelalak, menunjukkan bahwa keduanya memang terkejut. 

"Keluar!" titah Ya'qub kepada Sizka dengan tatapan dingin. 

Tentu saja membuat Sizka ciut dan langsung berdiri dari duduknya, yang mana tadinya tepat di samping Nayyara, tetapi dia menyempatkan diri berbisik dengan menukas kepada sahabatnya itu, "Mati lo, Ra!" 

"Cepat!" desak Ya'qub bersedekap dada. 

"Santai, Ya'qub, santai, gue pasti keluar kok!" Sizka langsung ngacir mendatangi pintu gegara desakan Ya'qub barusan. 

Ketika sahabat Nayyara itu berada tepat di depan pintu, Ya'qub bertitah, "Tutup rapat pintunya!"

"Buset! Mau ngapain lo?" 

Kali ini bukan Sizka yang berkata, tetapi Nayyara yang memasang ekspresi terkejut nan waspada, gadis itu dengan brutalnya menarik untaian gaun bawahnya ke atas, sehingga seperti melilitkan nya di depan tubuhnya. Yang lebih mengejutkan adalah karena kebrutalan Nayyara itu terdengar suara kain yang robek, yaps baju gaun bagian bawah yang dikenakan gadis itu robek. 

"Ck!" decak Ya'qub kesal. 

Lihatkan, baru saja mereka bertemu Nayyara sudah membuat Ya'qub kesal dengan kecerobohannya dan keanehan tingkahnya. Bukan Ya'qub kesal karena akan mengganti rugi gaun yang dirusakkan Nayyara, sebab membayar gantinya itu mudah saja bagi Ya'qub, toh uangnya berlimpah saja, namun karena tingkah Nayyara itu membuat setengah pahanya hingga ke bawah kaki kelihatan lumayan jelas, itulah yang tidak disukai Ya'qub, sebab Ya'qub tidak terbiasa melihat itu, dia tidak terbiasa melihat aurat perempuan karena dosa, jikapun tidak sengaja melihat dia pasti menundukkan pandangannya seperti yang sekarang ini dia lakukan. 

Padahal yang gadis di depannya ini adalah istrinya sendiri, tidak ada aurat di antara keduanya, tapi tetap saja Ya'qub menunduk. 

"Oh my god, Nayyara. Sok-sokan aja waspada, tapi menawarkan dan memancing!" timpal Sizka kaget, rupanya gadis itu belum keluar dari kamar pengantin ini. 

"Hey, maksud lo apaan? Jangan ngadi-ngadi ya lo!" balas Nayyara berteriak, dia paham apa yang dimaksud sahabatnya menawarkan tentang apa, tetapi dia tidak tahu menahu perihal memancing, dia tidak merasa memberikan pancingan apapun setahunya. 

"Yaudah, Ya'qub. Terserah lo aja mau ngapain dia, asal jangan lo bunuh aja, nanti berkurang spesies manusia modelan dia!" tandas Sizka, kemudian menutup pintu dengan agak keras karena seperti terburu-buru. 

"Lo jangan macem-macem!" Nayyara memelototkan mata ke arah Ya'qub, ekspresi nya tampak yakin sekali dengan tingkahnya begini Ya'qub akan ciut. 

Padahal mana mungkin pria bersifat dingin itu ciut? Itu ancaman yang terlalu ringan baginya. 

"Kenapa?" tanya Ya'qub datar berjalan-jalan di belakang Nayyara. 

Tapi, tidak selamanya di belakang, sebab Ya'qub berjalan ke arah mana pun Nayyara ikut menghadapkan badannya ke sana dengan ekspresi selalu waspada. 

"Masih pagi anjirr!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status