Share

17. Merasa Dipermainkan

Saat Eva berbalik, Hans sudah pergi lebih dulu. Punggungnya menghilang ditelan pintu belakang rumah sakit yang sesaat lalu menjadi tujuannya.

"Apa yang dia katakan barusan?" Tubuh Eva luruh, bersimpuh di tanah dengan rumput hijau yang terasa sedikit basah. Meski tak mengatakannya dengan jelas, tapi Eva bisa memperkirakan objek yang dimaksud pria itu.

Tangan kanannya meremas perut sambil menggigit bibir bawahnya. Dia tidak sampai hati menyingkirkan benih Hans meski kebencian begitu mendalam.

"Apa yang harus aku lakukan?" Satu bulir air mata membasahi wajah Eva. "Menyingkirkan anak ini, sama saja aku menghancurkan tempat yang selama ini sudah menjadi rumah untukku."

Tanpa membuang waktu lebih lama, Eva berlari keluar dari rumah sakit dan menghentikan taksi.

"Dirgantara Artha Graha, Pak. Sekarang!" pinta Eva dengan wajah panik luar biasa. Dia harus bertemu dengan Hans dan meminta pria itu tidak mengusik panti.

Perjalanan dua puluh menit yang terasa begitu lama bagi Eva. Terlebih, wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status