Home / Romansa / Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir / MENIKAHI PRIA YANG MENIDURINYA?

Share

MENIKAHI PRIA YANG MENIDURINYA?

last update Last Updated: 2024-08-20 16:13:52

MENIKAHI PRIA YANG MENIDURINYA?

"Tuan! Tuan! Ada yang menerobos masuk ke dalam rumah!? teriak pengawal berbadan kekar.

"Siapa?" tanya Tuan Jason.

"Entahlah, aku tidak bisa menghentikannya!" teriak seorang pelayan lagi.

"Siapa yang berani masuk ke dalam rumahku?" sahut Tuan Jason.

Tiba-tiba seorang lelaki perlente dengan memakai jas rapi datang dengan dikawal empat orang bodyguard muda. Dia nampak menyingsingkan jasnya, Tuan Jason pun mengerutkan keningnya heran. Dia tak tahu lelaki itu, bahkan tak mengenalnya. Tanpa banyak bicara dia pun melewati Tuan Jason dan langsung berdiri di hadapan Clarissa yang masih nampak setengah pingsan. Tanpa persetujuan apapun, dia pun menggendongnya.

"Hei hei! Siapa kamu? Kenapa kau seperti ini? Kau akan membawa putriku kemana? Kenapa kau membawanya? Apa urusanmu denganku?" teriak Tuan Jason.

"Ini perintah Tuan kami," jawab lelaki perlente itu.

"Tuanmu? Siapa? Siapa dia?" teriak Tuan Jason.

"Tuanku adalah Justin Leonard," tegasnya sambil berlalu dan masih menggendong Clarissa yang pingsan.

"Tu...Tuan Justin Leonard," kata Tuan Jason terbata-bata.

"Ambil ini dan hubungi dia," perintahnya berlalu begitu saja, tangan tuana Jason menerima kartu nama itu dengan gemetaran.

Dia masih syok, mendengar ucapannya. Justin Leonard adalah CEO muda kondang yang sering kali tampil di TV, media sosial, dan berita. Bahkan perusahaan milik Tuan Jason sudah menawarkan kerjasama produk mereka namun belum diterima.

"Bagaimana mungkin ini terjadi? Apa yang dilakukan Clarissa sampai bisa bersamanya?" batin Tuan Jason.

"Wahhhh! Astaga! Astaga!!!!! Apa ini? Wahhh!!! AKU KAYA! AKU KAYA!" pekiknya tertahan.

Dia langsung berlari ke depan mencoba mengejar lelaki perlente yang menggotong putrinya sedang pingsan. Tuan Jason berusaha mengejar lelaki itu, tanpa aba-aba kedua bodyguard itu mengamankannya.

"Siapa dia?" tanya Justin.

"Namanya Clarissa, putri seorang pengusaha juga yang kebetulan ingin bergabung dengan perusahaan kita, namanya Tuan Jason," jelas personal asisten Justin, lelaki perlente yang membawa Clarissa pergi dari rumah.

"Kau yakin kan ini wanita yang bersamaku?" selidik Justin.

"Yakin Tuan. Kami sudah mengecek semua CCTV hotel, memang wanita inilah yang bersama denganmu semalam, Tuan," jawabnya.

"Dia juga anak dari Tuan Jason, pemilik perusahaan yang kartu namanya ditemukan di kamar hotel semalam," sambungnya.

"Ck! Sialan. Cara main yang kotor rupanya," gumam Justin.

"Bagaimana mungkin semalam aku kehilangan kendali dan bersamanya," sambungnya.

"Sepertinya memang ada sesuatu yang di tambahkan dalam minuman itu, Tuanku," sahut Andrea, pesonal asisten sekaligus orang kepercayaan Justin.

"Bagaimana bisa," ujar Justin.

"Maaf, Tuan. Maafkan saya, harusnya saja kemarin mendampingi mu jamuan makan malam. Saya tak mengira endingnya akan seperti ini," ucap Andrea membungkukkan badannya.

Justin terdiam, dia tak menyahut mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Nihil, dia sama sekali tak mengingat apapun, dia hanya sadar jika meniduri seorang wanita polos pagi harinya. Justin hanya memotretnya dan menyuruh beberapa anak buahnya menyelidiki wanita itu.

"Dia tidak apa-apa kan?" tanya Justin melirik ke arah Clarissa.

"Aku sudah turun tangan, mana mungkin terjadi sesuatu dengannya. Tapi tendangannya lumayan keras, biadab memang ayahnya. Dia akan baik-baik saja setelah beristirahat beberapa hari," jelas seornag dokter menyahut, dia adalah dokter sekaligus pengusaha dan keponakan Justin bernama Dirly yang tiba-tiba masuk dari belakang.

"Tapi kamu sungguh sudah mencobanya?" tanyanya lagi memastikan.

"Ck! Aku melakukannya karena tak sadar. Aku berada di bawah pengaruh alkohol semalam," sahutnya.

Justin berjalan ke arah Clarissa, dia membaca map putih yang di berikan oleh Dirly. Kemudian tersenyum penuh arti.

"Pas! Dia yang ku mau," kata Justin.

"Aku tidak menyangka jika selera seorang Justin Leonard seperti ini," ledek Dirly.

"Cihhh kau tahu apa," kata Justin pergi meninggalkan Clarissa, dia duduk bersama Dirly.

Clarissa, wanita itu masih tertidur keadaannya lemah. Di bahu dan beberapa tubuh bagian lainnya masih lebam karena tendangan Tuan Jason. Tiba-tiba mata Justin tertuju pada bahu sisi kanan, terdapat tato kecil berbentuk bunga mawar yang unik. Wanita itu bukan menggunakan mawar namun warna hitam.

"Apakah kau melihatnya, Justin?" tanya Dirly.

"Ya aku melihatnya, seleranya lumayan bagus juga ternyata. Tato di bahu itu kan? Mawar Hitam," jawab Justin.

Tiba-tiba saat percakapan itu terjadi Clarissa bangun. Dia mengerjapkan mata heran dengan ruangan yang tak pernah dia tahu.

"Aku di mana? Dimana ini?" tanya Clarissa bergumam.

"Kamu sudah bangun?" tanya Justin.

"Kamu yang kemarin menolongku ya?" sahut Clarissa melihat ke arah Andrea.

Dia antara sadar dan tidak, merasakan seorang malaikat sedang bersamanya. Dia membebaskan dari jeratan keluarga Jason. Dan ternyata ketika dia bangun itu bukanlah mimpi.

"Kau terlalu lama pingsan. Apa kau tak lelah? Apa yang kau mimpikan sampai tak bangun-bangun?" kata Dirly menghampiri pasiennya itu. Dia memeriksanya sebentar,

"Terima kasih," kata Clarissa dengan wajah yang memerah.

"Tidak perlu, itu semua sudah seharusnya aku lakukan," kata Justin.

"Baca ini," perintahnya.

"Apa ini? Surat permohonan pernikahan?" tanya Clarissa kebingungan.

"Ya, kita akan menikah, membantu istri sendiri itu sudah suatu keharusan dan kau akan menjadi istriku," jawab Justin.

"Hah? Apa? Aku menjadi istrimu? Bagaimana mungkin? Kita tak saling kenal," sanggah Clarissa.

"Kenapa? Apa kau tak mau atau kau mau kembali di rumah jahanam itu? Apakah kau ingin menikah dengan lelaki tua bangka bernama Abraham itu? Kalau kau memang mau, maka aku akan mengembalikan mu sekarang!" ancam Justin.

Clarissa terdiam sesaat. Dia mengamati wajah lelaki yang mengajaknya menikah ini. Sepertinya dia pernah melihat lelaki itu. Wajahnya tak asing.

"Tunggu! Bukankah kau yang memperkosaku semalam?" teriak Clarissa sambil menunjuk muka Justin.

"Turunkan tanganmu!" bentak Justin. Clarissa pun langsung menurunkannya.

"Ya! Itu kesalahan semalam. Anggaplah salam perkenalan sebelum kita menikah," jawab Justin dengan santai.

"Hah?" sahut Clarissa syok denga entengnya jawaban Justin.

"Kau pilih mana sekarang? Menjadi istriku dan lahir kan seorang anak dengan begitu aku akan membantumu melakukan semua yang aku inginkan. APAPUN KEINGINANMU, atau menikah dengan pria tua bangka dan hidup menderita?" tanya Justin dengan nada mengintimidasi.

Mendengar ucapan itu, Clarissa langsung terdiam. Dia bingung dengan apa yang terjadi sebenarnya jika menyetujuinya maka dia akan menikah dengan lelaki yang baru ditemuinya tapi jika dia tidak setuju maka harus kembali ke rumah. Dia akan melihat ibu dan ayah angkatnya yang memperlakukannya dengan sangat kasar, melihat Devan orang yang dicintainya tiba-tiba ingin menikah dengan kakaknya dan melihat eyangnya yang juga bermulut saja menyakitinya.

"Pelayan! Tolong bawakan barangnya kemari," perintah Justin. Seorang pelayan datang menghampirinya dengan membawakan maps.

"Baca!" perintah Justin.

AKANKAH CLARISSA BERSEDIA MENIKAH DENGAN LELAKI YANG MENIDURINYA?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   RARA SEKARANG BERSAMA IVANDRA? RENCANA GILA APALAGI KALI INI!

    RARA SEKARANG BERSAMA IVANDRA? RENCANA GILA APALAGI KALI INI!"Benar mungkin seperti yang Nyonya Clarissa duga. Ini adalah salinan surat kuasa sahamnya Tuan Justin. Tuan memang memiliki dan memegang 50% saham dan aku memiliki satu persen. Itu artinya jika kita berdua bekerja sama maka 51% dari saham perusahaan Leonard adalah milik kita. Jadi nasib perusahaan Leonard tidak akan bisa diubah oleh siapapun sesuka hatinya," ujar Andrea.Bagi seorang pengawal setia dan sahabat Justin Andrea memang tak segan-segan menolong apa yang bisa dia perbuat saat ini apalagi untuk keberlangsungan perusahaan yang sudah dia besarkan bersama Justin bersama-sama. Dia tak rela perusahaan Leonard hancur bagi situ saja karena keserakahan Tuan Leonard untuk mengeruk keuntungan yang begitu besar dan menjadikan sumire sebagai alatnya. Dia tak mau Tuan Justin akan terkena imbasnya apalagi saat ini Tuan Justin menghilang."Saat ini aku sebagai istri Tuan Justin akan mempertahankan harga dirinya saat sang suami t

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   SIAPAKAH PRESIDEN UTAMA YANG AKAN DITUNJUK?

    SIAPAKAH PRESIDEN UTAMA YANG AKAN DITUNJUK?"Aku menyelamatkanmu dari genggaman Tuan Justin bukan karena melihatmu yang mencari mati! Sia-sia juga kalau aku membunuhmu sekarang. Kalau bukan karena masih ada hal lain yang harus kamu lakukan, apa kamu kira kamu masih bisa hidup sampai sekarang! Hah!" Bentak Ivandra. 'Plakkk' satu tamparan menghantam wajah Rara lagi. Ivandra tersenyum senang. "Permainan ini benar-benar semakin menyenangkan. Aku selalu berpikir di dunia ini bahwa hanya ada Kak Justin yang akan menjadi lawan sepadanku, tidak aku sangka di kota kecil ini masih ada orang yang bisa menyapu sebagian orang dari jaringan hitam. Wanita pula," batin Ivandra."Apakah orang ini juga maju demi wanita yang bernama Clarissa. Clarissa, kamu benar-benar adalah hantu pembawa sial bagi jaringan hitam. Karenamu jaringan hitam seakan berlomba untuk mendapatkan uang," ujar Ivandra.Sedangkan di sisi lain Andrea menghampiri Clarisa.

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   RARA DAN IVANDRA!

    RARA DAN IVANDRA!"Apa? William? Mengapa dia? Apakah itu artinya semalam aku bukan mimpi?" Batin Clarissa mencoba mengingat kembali mimpinya semalam. Clarissa mencoba mengingat lagi apa yang terjadi diantara mimpi dan nyatanya. Dia masih ambigu saat pagi hari saat berada di batas alam mimpi dan nyata, ada sosok William di sana. William terus menggenggam tangannya.[Siapa yang menjagaku selain Tuan Steven? Apakah Tuan William juga menemaniku?][Ya, Nyonya. Beberapa malam setelah kau koma dia selalu menjagamu juga. Bahkan dia terus menggenggam tanganmu, tak membiarkan kau sendiri. Apakah kau mulai mengingatnya?]"Kenapa berbeda, justru aku kemarin merasa bermimpi bahwa Tuan Justin lah yang di sisiku. Bahkan aku masih merasakan genggaman tangannya, ternyata aku sudah menggenggam tangan orang yang salah. Apakah artinya lelaki yang ku lihat pagi hari itu Tuan William? Kalau begitu aku harus bagaimana untuk menghadapi Tuan William," kata Clarissa dalam hati.*****"Clarissa," panggil Tuan

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   Tuan Steven Keadaannya Tak Baik, Nyonya!

    TUAN STEVEN KEADAANNYA TAK BAIK, NYONYA!"Tuan kalau kamu seperti ini, setelah Nona Clarissa bangun dia akan menyalahkan dirinya sendiri atas penyakitmu. Oh iya ada surat lain yang dikirim dari kampung halaman mengatakan kalau si gadis dari keluarga Ling Ling, sudah keluar untuk uji coba," kata pengawal."Si cantik Ling-Ling? Gadis itu?" tanya Tuan Steven."Ya, benar. Dia gadis yang ingin Tuan menjadi guru pembimbing saat masih pendaftaran. Namun tak jadi karena Nyonya Clarissa yang akhirnya diterima oleh Tuan Hanung," jelas pengawal."Apakah dia sudah menjadi murid magang?" tanya Tuan Steven."Sudah tapi karena waktu belajarnya tidak cukup jadi dia tidak mendaftar di sekolah. Ternyata dia adalah murid dari Kak Yuki. Semua informasi ini valid, Tuan," terang pengawal."Kalau dia datang maka dia akan diterima dengan baik. Katakan pada asistenku yang baru nanti. semua ini masih berhubungan tetapi aku masih tidak bisa menemukan keberadaan di mana Yuki. Kemana kah dia? Kenapa dia menghinda

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   TUAN STEVEN SAKIT!

    TUAN STEVEN SAKIT!"Apakah Tuan tidak khawatir dia akan mendatangkan masalah bagi Clarisa lagi di kemudian hari? Lagi pula dia sekarang sama sekali belum melalui pelatihan khusus sebagai standart seoraang pengawal dan asisten," tolak William,"Tenang saja, dia tidak akan berani Tuan," kata Tuan Steven diam-diam membela Yuni. Dia juga takut Yuni akan di musnahkan oleh Tuan William apalagi mengingat dia adalah keluarga Long Lion. Yuni sudah mengabdi lama padanya, meskipun akhir-akhir ini dia sangat menjengkelkan namun membayangkan dia di bunuh membuatnya kasihan juga."Tuan mengenai informasi pembunuh kemarin sudah ditemukan," kata seorang pengawal menghampiri Tuan Wiliiam dan Steven.Dia segera membaca data diri pembunuh. Orang yang melukai Clarissa sudah di amankan juga."Gila! Bagaimana bisa Clarissa hanya bernilai satu triliun," ucap Tuan Steven."Tuan bolehkah masalah ini diserahkan padaku untuk aku tangani?" tanya Wiliam memintanya."Sekarang aku masih tidak bisa menyentuh Jus

  • Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir   SIAPA PELAKU SEBENARNYA?

    SIAPA PELAKUNYA?"Tuan! Apakah Tuan baik-baik saja?" kan kata Yuni panik. "Bawa kami kembali ke rumahku," perintah Tuan Steven. Tapi tiba-tiba kaki Tuan Steven sakit sekali, dia bahkan berjalan dengan terpincang-pincang."Arggh," erang Tuan Steven perlahan."Penyakit Tuan mulai lagi. Aku juga ikut," ucap Yuni. Tuan Steven digandeng dengan pengawalnya sedangkan Yuni langsung dihadang oleh dua orang pengawal William. Tangannya langsung d gennggam."Apa yang kalian lakukan?" tanya Yuni panik."Diam dan jangan berisik. Kami akan mengamankanmu, kamulah yang mencari tempat ini. Jadi kamu harus bertanggung jawab," kata para pengawal. "Le...lepaskan! Aku tak salah, lepaskan aku," teriak Yuni, namun tak ada satu pun orang yang memperdulikannya.Di sisi lain, William menggendong Clarissa. Dia benar-benra khawatir dengan wanita itu, apalagi raut mimik muka Clarissa yang pucat pasi. Dia menoleh ke arah belakang, nampak Tuan Steven sedang berusaha menyusulnya. Dia nampak kesakitan berjalan deng

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status