Share

Bagian 41

Buk!

Pedang Grand Duke Erbish menghantam perisai es Lady Neenash. Mereka terdiam beberapa saat. Keheningan terasa mencekik, hingga akhirnya keduanya bisa saling mengenali.

"Neenash, adikku!"

"Kakak Erbish!"

Pedang Grand Duke Erbish seketika jatuh ke tanah. Dia menghambur dan memeluk Lady Neenash. Gadis itu juga balas memeluk. Mereka berdua menangis penuh haru.

"Neenash ... syukurlah kau selamat! Aku tidak tahu bagaimana jika sampai kau celaka! Aku akan sangat malu kepada Ayah dan Ibu," cerocos Grand Duke Erbish di antara isak tangisnya.

"Jangan seenaknya memeluk kekasihku, Paman!" sergah Pangeran Sallac sembari menarik Lady Neenash dari pelukan Grand Duke Erbish.

Matanya mendelik tajam seperti akan menelan bulat-bulat Grand Duke Erbish. Lady Neenash masih belum mencerna apa yang telah terjadi hanya melongo. Lalu, saat tersadar, dia memukuli Pangeran Sallac dengan sadis.

"Dasar posesif! Kenapa kau tidak bisa membiarkanku melepas rindu dengan Kak Erbish, hah?" omel Lady Neenash.

"Janga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status