Share

Bagian 45

Grand Duke Erbish seperti merasakan terpaan angin dan hangatnya mentari. Dia refleks membuka mata. Keningnya seketika berkerut. Sekeliling telah berubah.

Tak ada lagi danau dalam gua dan bola kristal hitam. Kini, dia berada di taman bunga yang indah. Dalam kebingungannya, Grand Duke Erbish mencoba menyusuri taman, tetapi terkejut lagi saat melihat kaki sendiri.

"Kenapa kakiku menjadi kecil sekali? Tunggu! Tanganku juga kecil!" Grand Duke Erbish tersentak. "Suaraku juga jadi seperti anak kecil!" serunya panik.

Dia berlari ke arah kolam air mancur di tengah taman. Bayang wajahnya terpantul di permukaan kolam. Grand Duke Erbish yang gagah dan tampan tak tampak di sana, digantikan bocah berpipi gembul.

Belum sempat mencerna apa yang terjadi, tubuh Grand Duke Erbish malah bergerak sendiri. Dia juga tak lagi bisa berbicara sesuai isi hati. Tubuh mungil itu berjalan menuju taman bunga dan menghampiri seorang wanita bergaun biru muda.

"Kau dari mana saja, Erbish? Kakak mencarimu ke mana-mana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status