Share

Bab 14.A

"Fatma, Mas dan Wirda mau bicara sama kamu," ucap Ahza sesaat setelah tangannya mengetuk pintu kamar Fatma.

"Cepat."

Fatma melengos membuang muka, terlalu lama berdiri di hadapan keduanya, membuat ulu hati terasa mual hingga ingin memuntahkan seluruh isi perutnya.

"Kita duduk di sofa saja ya, biar enak ngobrolnya," pinta Ahza seraya tersenyum sungkan.

Sedangkan Wirda nampak tak sabar ingin mengetahui keputusan Fatma segera.

"Ya."

Lalu mereka serempak melangkah menuju sofa dan duduk di atasnya.

"Gini, emm ...."

Ahza ragu lalu ia melirik Wirda sekilas, sorot mata Wirda menyorot dengan tajam, sebagai kode agar Ahza cepat mengatakan maksud dan tujuannya.

Tak dapat dipungkiri Wirda juga merasa risih duduk dan bertatap muka dengan mantan kakak madu, wanita itu menginginkan Fatma segera enyah dari rumah ini juga kehidupannya.

Jiwa serakahnya meronta bukan hanya menginginkan Ahza seutuhnya. Namun, ia juga ingin menguasai seluruh aset.

"Gini, Mas 'kan butuh modal untuk membangun usaha kembali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
makanya nyet, harusnya kau bertindak tegas dan g menye2. jadi istri sholehah juga harus pintar utk mempeetahankan hak dan bukannya berceramah ngalor ngidul
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status