Home / Urban / Bangkitnya Menantu Tertindas / Bab 9 - Bantuan Misterius

Share

Bab 9 - Bantuan Misterius

Author: Ahong
last update Last Updated: 2023-06-06 19:25:19

Sang Boss melepas kaca mata hitamnya yang bertengger di hidungnya setelah tepat berada di depan Aliando.

Lalu Sang Boss memicingkan pandangan, menatap Aliando lekat, lantas tergelak setelah mengamati Aliando dari ujung kaki hingga ujung kepala. Pemuda yang tak ada spesial-spesialnya. Hanya bocah kemarin sore. Batin Sang Boss.

Sang Boss sempat beralih menatap Pak Damar, yang langsung kicep, sebelum kemudian menatap Aliando lagi. Kini urusan hutangnya Pak Damar beralih ke Aliando. Putranya.

"Jadi, kau tidak mau membayar hutang pada kami?!" Tanya Sang Boss sambil menghisap rokoknya, seketika itu asap rokok menyembul keluar dari dalam mulutnya dan menerpa wajah Aliando.

Aliando menggerakan wajah ke samping demi menghindari asap rokok, kemudian kembali menatap Sang Boss, menghela nafas pelan.

Sudah berapa kali dia katakan, kalau dia akan membayar hutang Ayahnya, tetapi sesuai yang tetera di surat perjanjian, bukan sama sekali tidak mau membayarnya!

Aliando agak kesal dengan hal itu.

Kini Aliando sadar betul bahwa dirinya sedang diintimidasi. Mereka menginginkan dirinya untuk menurut dengan kemauan mereka. Perintah dari mereka tidak boleh dibangkang.

Sang Boss mendapat aduan dari anak buahnya tadi yang menjelaskan jika Aliando tidak mau membayar hutang beserta bunganya. Dan mengadu jika Aliando juga telah menghajar mereka berdua.

Sebenarnya Sang Boss sempat jengkel kepada dua anak buahnya itu yang baru pertama kali ini kalah melawan nasabahnya. Jika biasanya tidak.

Hanya mengurus bocah kemarin sore saja, masa, sampai gagal. Sampai kalah. Dan membuat dirinya harus turun tangan secara langsung!

"Saya akan bayar hutang Ayah saya! Tapi sesuai apa yang tertera di surat perjanjian hutang! 30 juta! Bukannya saya sama sekali tidak mau bayar! Kalian itu berniat mau memeras! Itu saja, bunganya sudah gede sekali! Jadi, kalian sudah untung, jika aku membayar 30 juta!" Ucap Aliando. Mencoba bernegosiasi dengan Sang Boss.

Sang Boss malah tersenyum begitu mendengarnya, lantas terkekeh. "Tidak bisa."

Aliando memicingkan pandangan, kemudian menghembuskan nafas kasar. Kolot sekali mereka.

"Yang hutang itu aku atau kamu, hah?! Berani sekali kamu ngatur-ngatur! Di sini, kamu yang harus patuh padaku! Kamu yang harus menuruti semua perintahku! Ngerti kamu?!"

"Kamu tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa bocah kemarin sore? Jadi, jangan coba macam-macam denganku ya!" Sang Boss bicara tepat di wajah Aliando sambil menyeringai. Jarak wajah keduanya kini hanya beberapa senti saja. Sang Boss nampak tengah mengintimidasi dan mengancam.

Aliando tetap bersikeras, tidak mau membayar jika 50 juta, yang membuat Sang Boss kehilangan kesabaran.

Sang Boss menghela nafas, melempar puntung rokok ke sembarang tempat.

"Baik lah. Kamu sendiri yang memilih mencari perkara ya! Kamu sendiri yang membuat urusan ini jadi panjang! Maka, dengan terpaksa, aku harus menunjukan sesuatu kepadamu, biar kamu mengerti, dengan siapa kamu berhadapan!" Sang Boss langsung mencengkram kerah baju Aliando dan menyeretnya keluar rumah.

Pak Damar panik bukan main saat melihat anaknya diseret keluar oleh Sang Boss. Dia langsung bangkit dari tempat duduknya dan hendak menyusul ke luar. Dia tidak mau Aliando kenapa-napa.

Namun langkah Pak Damar mendadak berhenti, dia ditahan oleh dua anak buah Sang Boss.

Sesampainya di luar rumah, Sang Boss langsung melempar tubuh Aliando ke tanah dan membuatnya tersungkur.

Namun dia segera bangkit berdiri untuk kemudian bersiap menerima serangan dari Sang Boss.

Tepat setelah Aliando berdiri, Sang Boss langsung memberikan pukulan dan tendangan pada perut dan wajah Aliando.

Gerakannya sangat cepat, yang membuat Aliando tak sempat mengelak, atau pun menangkis.

Alhasil, tubuh Aliando harus terbanting ke belakang.

Aliando menggeram, dia kembali bangkit berdiri dan kali ini dia yang akan menyerang balik serangan Sang Boss barusan.

Kini mereka pun saling bertukar serangan. Sesekali dari keduanya saling menghindar, mengelak dan menangkis.

Beberapa saat kemudian, mereka masih bertukar serangan dan pukulan.

Hingga kemudian, Aliando berhasil mendaratkan pukulan dan tendangan di wajah dan tubuh Sang Boss. Dia berhasil membalas serangan.

Saat Boss tersungkur ke tanah, dia jadi menggeram marah, lalu menyerang Aliando kembali secara brutal.

Alhasil Aliando terdesak, namun dia masih bisa menangkis dan menghindar.

Serangan beruntun terus menyerangnya, yang membuat Aliando sedikit kewalahan.

Saat pertarungan sedang berlangsung, tiba-tiba sebuah mobil sedan berhenti secara mendadak di depan rumah kontrakan, dua orang berjas rapi turun dari mobil setelahnya, bergegas menghampiri Aliando dan Boss Renternir.

"Berhenti!" Seru mereka.

"Berani sekali kau menghajar Tuan Muda kami!" Seru mereka lagi.

Seketika pertarungan terhenti begitu terdengar seruan dari mereka berdua, Aliando dan Sang Boss menoleh, mendapati dua pria berjas itu yang tengah mendekat ke arah mereka setengah berlari.

Dua pria berjas itu langsung menyerang Sang Boss. Mengambil alih pertarungan.

Sementara Aliando tercengang, keluar dari area pertarungan, tak menyangka jika akan mendapat bantuan.

Terjadi lah saling tukar pukulan dan tendangan antara Sang Boss Renternir dengan dua pria itu yang sepertinya adalah bodyguard profesional.

Selang beberapa saat, Boss Renternir telah terkapar di tanah karena serangan mematikan dari dua bodyguard itu.

Wajahnya penuh lebam, luka dan mulutnya berdarah. Sang Boss telah KO!

Aliando lalu berjalan ke arahnya dengan nafas menderu karena kesal, puas pula melihat Boss Renternir telah KO.

Aliando lalu mengeluarkan amplop berisi uang dari balik jaketnya, kemudian berjongkok di hadapan Sang Boss.

"Aku bayar hutang Ayahku sebanyak 30 juta. Sesuai yang tertera di surat perjanjian!" Ucap Aliando dengan nada dingin sambil memperlihatkan amplop berisi uang tepat di wajah Sang Boss.

Sang Boss masih mengerang kesakitan, sebelum akhirnya mengangguk. Mengiyakan. Tidak banyak protes lagi.

"Lunas kan sekarang hutang Ayahku?! Ayahku udah enggak punya hutang lagi sama kalian?!" Tanya Aliando memastikan sebelum memberikan uangnya kepadanya.

"Iya-iya. Lunas semua hutang Ayahmu. Kamu hanya perlu bayar 30 juta saja." Jawab Sang Boss itu dengan suara terbata. Takut akan mendapat serangan susulan dari dua bodyguard profesional itu. Lalu buru-buru berusaha bangkit berdiri sambil masih mengerang kesakitan.

Lalu Sang Boss segera mengajak dua anak buahnya itu pergi dari sana. Dan mereka masuk ke dalam mobil dengan sekujur tubuh gemeteran. Dan seketika mobil mereka pun melesat dari sana.

Setelah mobil itu pergi, Aliando berjalan mendekat dan menatap dua bodyguard itu.

Pak Damar terkejut dan lega diwaktu bersamaan karena akhirnya para penagih hutang telah pergi.

Namun Pak Damar penasaran dengan dua bodyguard yang tiba-tiba datang dan membantu Aliando.

Siapa mereka? Kenapa mereka membantu Aliando?

Aliando juga menanyakan hal yang sama, dia penasaran dengan mereka. Dia pun bertanya kepada mereka berdua.

"Maaf...siapa kalian berdua? Kenapa...kalian tiba-tiba datang dan membantu saya?" Tanya Aliando. Menatap mereka berdua bergantian.

Namun dua bodyguard itu malah membungkukan badan 90 derajat di hadapannya.

Hal itu membuat Aliando tercengang bukan main. Mulutnya terbuka lebar untuk beberapa saat. Mendadak seperti orang yang linglung.

"Apakah Tuan Muda baik-baik saja? Apakah Tuan Muda terluka?" Salah satu dari mereka malah bertanya setelah menegakan badan kembali. Ekspresi wajahnya agak cemas. Malah tidak mengindahkan pertanyaan Aliando sebelumnya.

Bukannya menjawab pertanyaan mereka akan kondisinya, Aliando malah kembali tercengang yang disebabkan oleh panggilan dua bodyguard itu kepada dirinya yang memanggilnya dengan sebutan 'Tuan Muda'.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Kidemang Kluyuran
bagus menarik
goodnovel comment avatar
Wahyono Yono
hem ngk ada yg grstis
goodnovel comment avatar
Mulyanini
1 bab 15. diperlimit lah. 15 dpt 2 bab gitoh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 280 - Kebahagiaan Keluarga Aryaprasaja

    Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, senyum dan tawa yang tengah menyertai obrolan diantara anggota keluarga Aryaprasaja mendadak pudar begitu saja. Detik berikutnya, tatapan mereka berubah sinis. Juga dingin. Di saat yang sama, terbit senyum penuh kemenangan di bibir mereka masing-masing. Rasakan pembalasan dari keluarga Aryaprasaja! Sementara Tuan Aryaprasaja mendengus dingin, ekspresi wajahnya buruk, entah kenapa, masih muak melihat melihat wajah-wajah anggota keluarga Sadewa. Akan tetapi, tiba-tiba ia menyeringai kala teringat keluarga mereka yang kini telah hancur! Dengan segala sisa-sisa tenaga, keberanian, Reno segera menjatuhkan diri di lantai diikuti yang lain setelahnya. Bersimpuh di hadapan Tuan Besar Arya dan Nyonya Kartika. "Tu ... tuan Aryaprasaja ... " ucap Reno dengan suara terbata selagi kepalanya tertunduk. "Ma ... maafkan keluarga kami karna selama ini keluarga kami telah berbuat jahat kepada Tuan Muda Aliando, kepada putra Anda ... kami mohon,

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 279 - Pesta Keluarga Aryaprasaja

    Setelah Aliando resmi diumumkan ke publik, Tuan Besar Aryaprasaja menggelar pesta besar-besar an. Pesta itu digelar sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas anak laki-laki, satu-satunya keluarga mereka yang telah lama menghilang—yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aliando—akhirnya ditemukan juga dan telah kembali ke keluarga mereka. Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari juga ingin mengenalkan Aliando kepada semua kerabat, kolega dan kenalan mereka. Serta mengumumkan Aliando sebagai pewaris tunggal keluarga Aryaprasaja. Kerajaan bisnis keluarga Aryaprasaja. Juga sebagai Presiden Direktur perusahaan milik keluarga mereka yang baru. Tidak hanya Aliando saja yang akan dikenalkan, keluarga Aryaprasaja juga akan mengenalkan Nadine, sang istri sekaligus menantu mereka, yang kini resmi menjadi bagian dari keluarga mereka. Selain itu, untuk merayakan kebahagiaan atas hamilnya Nadine, yang mana, itu berarti mereka akan segera dikaruniai cucu. Anggota keluarga Arya

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 278 - Anggota Keluarga Sadewa Meminta Maaf dan Ampunan Kepada Aliando!

    Tiba di ruangan Presiden Direktur perusahaan milik keluarga Aryaprasaja, semua anggota keluarga Sadewa kompak membelakakan mata saat melihat Aliando yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan balutan jas mahal nan elegan. Tampan sekali. Berbeda jauh dengan tampilan Aliando yang selama ini mereka kenal. Selama sesaat, tubuh mereka membeku di tempat. Mulut-mulut terbuka lebar, terpelongo. Jadi benar jika Aliando adalah Presiden Direktur Prasaja Group! Pewaris tunggal keluarga kaya raya—keluarga Aryaprasaja! Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, Aliando tersenyum kecut di kursi, lalu bangkit dari tempat duduk, keluar dari tempat kerjanya. Berjalan mendekat ke arah mereka dengan santai dan penuh wibawa. Nadine yang sedang duduk di sofa tengah menyesap teh, segera meletakan teh di atas meja, lantas berdiri dan ikutan berjalan mendekat ke arah anggota keluarganya. Melihat Aliando tampak sedang berjalan menghampiri mereka, membuat semua anggota keluarga Sadewa tersada

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 277 - Semua Orang Geger

    Reno dan Mayang yang sedang sarapan langsung tidak selera melanjutkan sarapannya setelah mengetahui bahwa Aliando beneran anaknya Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari. Keluarga konglomerat di Jakarta. Salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Pemilik Prasaja Group—perusahaan multinasional terbesar di negara ini. Raut muka mereka berdua langsung memancarkan aura ketakutan luar biasa. Pun pucat pasi bak mayat hidup. Di saat bersamaan, jantung mereka berdua berdetak kencang. Keringat dingin membahasi wajah mereka masing-masing. Sebab teringat akan kejahatan yang pernah mereka lakukan dulu kepada Aliando. Dalam waktu lama, mereka berdua membeku di tempat duduk masing-masing. Tengah mencerna fakta gila yang baru saja mereka berdua ketahui. Walau sebelumnya mereka sudah menduga, menebak, menerka-nerka bahwa kemungkinannya Aliando adalah putra tunggal dari pasangan salah satu keluarga terkaya di Indonesia itu, begitu tebakan mereka seratus persen benar, mere

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 276 - Resmi Diumumkan

    Terduduk di kursi ruangan rapat gedung kantor perusahan keluarga Sadewa, tampilan sang presdir itu kini benar-benar kacau. "Ini ... pasti perbuatan keluarga aslinya suamimu, 'kan, Nad? Mereka yang telah membuat perusahaan kita bangkrut?" tebak Reno. Suara dan bibirnya bergetar. Pun melemah di ujung kalimat. Serta dengan pandangan lurus ke depan, kentara lemas tak berdaya. Sementara semua peserta rapat sudah keluar dari ruangan tersebut, menyisakan dirinya, Nadine dan Arjuna. Reno tidak bisa menyelamatkan perusahaannya. Benar-benar telah bangkrut. Hancur lebur dalam sekejab! Nadine menoleh dan menatap sang paman diikuti Arjuna setelahnya. Akan tetapi, mereka berdua tidak langsung menjawab, terdiam untuk beberapa saat. Setelah menghembuskan napas berat, Nadine mengangguk pelan. Membenarkan. Alhasil, ekspresi wajah Reno langsung berubah murung. Seketika lemas sejadi-jadinya. Di titik ini, Reno menyadari kesalahan dan kejahatannya yang pernah ia perbuat kepada Aliando.

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 275 - Bangkrutnya Perusahaan Milik Keluarga Sadewa

    Di dalam kamar, Aliando dan Nadine terlihat sedang bersiap hendak tidur. "Aku mau memberitahu sesuatu sama kamu, sayang." Ucap Aliando dengan punggung bersandar pada tepi ranjang. Setelah mengatakan hal itu, pandangan pria tampan itu yang sebelumnya menatap lurus ke depan, berganti menoleh ke arah sang istri di sampingnya. Nadine yang sedang memposisikan diri di ranjang seketika balas menoleh. "Soal apa, Mas?" tanya Nadine setelah terdiam sebentar, lantas ikutan menyenderkan punggung ke tepi ranjang. Aliando menghela napas lebih dulu sebelum kemudian melanjutkan bicara. "Tapi aku mohon sama kamu untuk enggak menjadikan bahan pikiran dengan apa yang akan aku katakan ini sama kamu, ya, sayang karena kamu dan kedua orang tuamu enggak akan dibawa-bawa, enggak akan menjadi target, kalian adalah pengecualian. Okay?" Lipatan di kening Nadine semakin bertambah. Ia dan kedua orang tuanya tidak akan dibawa-bawa? Tidak akan menjadi target? Adalah pengecualian? Nadine mencerna perk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status