Kemudian, bersama dengan sekelompok pengawalnya, Afkar mengikuti Efendi si Naga Laut menuju sebuah kabin terpisah. Saat hendak pergi, dia memberi isyarat dengan mata kepada salah satu ahli dari Sekte Surya Rembulan.Di sisi lain, Efendi membawa serta Mermaid. Mereka diikuti oleh beberapa ahli dari Keluarga Rajendra dunia misterius yang memang ditugaskan untuk membantunya.Kabin itu sangat luas dan mewah, sepertinya merupakan tempat pribadi milik Efendi. Di dalamnya, sudah ada meja judi yang terpasang.Efendi bertanya sambil tersenyum, "Pak Afkar, mau main apa? Selama bisa mengalahkanku, kamu bebas memperlakukan wanita ini sesuka hatimu. Tapi kalau kamu kalah, serahkan dia padaku."Afkar hanya tersenyum tipis. Sepasang matanya menatap Efendi dengan tenang. Dia bertanya, "Kamu adalah Efendi si Naga Laut, 'kan?"Efendi bertanya dengan nada bingung, "Um? Ya, tentu saja itu aku. Ada apa?"Afkar menjawab dengan serius, "Paman Ivan mengirimku ke kapal ini sebenarnya untuk menyampaikan pesan p
Seiring terdengarnya suara robekan keras, baju atas Mermaid langsung terkoyak. Sebuah kartu 6 sekop terlihat menempel di dadanya. Kini, bukti sudah sangat jelas.Afkar dengan tenang menekan tangan kanan Mermaid di atas meja judi, lalu bertanya sambil tersenyum dingin, "Cantik, apa masih ada alasan lain yang mau kamu sampaikan?"Mermaid benar-benar panik. Saat ini, wajahnya sudah pucat pasi. Senyum menggoda yang tadi menghiasi wajahnya, kini sudah menghilang sepenuhnya.Mermaid segera berujar, "A ... aku khilaf. Maafkan aku. To ... tolong maafkan aku. Aku salah paham, Kak. Tolong maafkan aku kali ini. Apa pun yang kamu minta, aku akan nurut."Sejak awal, Mermaid hanya menganggap Afkar sebagai mangsa empuk. Dia mengira dia bisa mempermainkan Afkar dengan mudah, tetapi akhirnya malah dirinya yang kalah telak dan sekarang ketahuan menipu.Pada awalnya, Mermaid merasa bisa mengendalikan seluruh situasi, tetapi kini dia merasakan ketakutan yang luar biasa, seolah-olah sungguh tak berdaya di
Pada saat ini, Mermaid benar-benar sudah terjebak dalam permainan. Begitu dia mengingat bahwa dirinya sudah membuat kasino kalah hampir 600 miliar, hatinya dipenuhi rasa takut dan ketidakpuasan.Totalnya 600 miliar! Nantinya kalau bos Mermaid tahu, mungkin dia akan dibuang ke laut untuk melampiaskan amarahnya. Memikirkan hal itu, Mermaid mulai berpikir nakal. Saat itu, dia sedang bermain permainan "Poker" dengan Afkar.Kartu terbuka Afkar terdiri dari dua kartu A, dua kartu Q, dan satu kartu yang tidak terlihat oleh Mermaid. Sementara itu, kartu terbuka Mermaid adalah setelan hati yang berurutan, ada 9, 10, J, dan Q. Untuk kartu tertutupnya, dia memiliki kartu 6 sekop.Melihat kartu tertutup itu, Mermaid merasa kesal dan kecewa. Saat melihat tumpukan cip yang sebenarnya seharusnya menjadi miliknya, tetapi sekarang malah ada di depan Afkar, dendam dalam hatinya mulai tumbuh.Mermaid menyunggingkan senyum menggoda di wajahnya, lalu bertanya, "Kak, jadi kamu punya dua pasang kartu?"Afkar
"Sungguh orang yang luar biasa!"Pada saat itu, Afkar tersenyum lebar sambil menarik cip 10 miliar dari tangan Mermaid. Dia berucap, "Maaf, aku menang!"Kini, tatapan Mermaid agak tajam dan mengerikan. Dia memandang Afkar dengan dingin sambil bertanya, "Ka ... kamu bisa tahu kalau kartu berikutnya adalah 2?"Bahkan, Mermaid sempat melirik ke arah dealer. Dalam sepasang matanya, terlihat sedikit kecurigaan. Di sisi lain, dealer pun langsung mengerutkan wajahnya dan cepat-cepat menggeleng dengan ekspresi sangat tidak bersalah.Afkar tertawa sejenak, lalu menjawab dengan tenang, "Nggak tahu kok!"Mermaid bertanya dengan nada tidak percaya, "Nggak tahu? Jadi, kenapa kamu ambil kartu terus? Mana mungkin kamu nggak tahu?"Afkar membalas sambil tersenyum sedikit nakal, "Kenapa nggak mungkin? Apa yang sedang kita lakukan? Kita lagi bertaruh lho. Aku cuma taruhan dan bersenang-senang. Memangnya kenapa? Hehe. Kamu belum pernah lihat penjudi gila sepertiku?""Kamu ...." Mermaid terdiam sejenak. D
Saat ini, Mermaid tersenyum puas, seolah-olah sudah memastikan kemenangan di tangannya. Dengan senyuman penuh kemenangan, dia menatap Afkar. "Ganteng, aku punya 19 poin. Kali ini, kamu pasti akan kalah. Untuk taruhan ini, aku mau menang banyak. Aku pasang 10 miliar. Kamu ikut nggak?"Sepasang mata Mermaid bersinar dengan kegembiraan dan penuh harapan ketika bertanya demikian. Aturan dalam permainan Blackjack di sini adalah taruhan awal mereka adalah 2 miliar per putaran. Setelah poin pemain pertama keluar, mereka bisa menambah taruhan dan pemain lain harus memutuskan apakah akan mengikuti atau tidak. Kalau pemain kedua tidak mengikuti, mereka akan kehilangan taruhan dasar 2 miliar. Kalau sudah tahu lawan memiliki poin yang lebih besar, tidak mengikuti taruhan dan kehilangan 2 miliar bisa dianggap sebagai langkah yang bijak.Afkar hanya memberi isyarat kepada dealer untuk memberikan kartu kepadanya. Raut wajahnya tetap tenang dan tak terbaca. Dia membalas, "Siapa bilang aku akan kalah?
Afkar bertanya, "Ada apa, Cantik? Kamu tertarik denganku?"Mermaid terkekeh-kekeh sebelum membalas, "Kak, tanganmu nggak sopan ya. Kalau kamu mau aku tertarik padamu, harus menang dulu dong. Aku lihat kamu jago judi, kebetulan aku juga cukup paham. Melihatmu main, aku jadi tertarik nih. Gimana kalau kita main bareng?"Di balik tatapannya, Afkar tersenyum dengan penuh arti. Dia sudah bisa merasakan apa yang akan terjadi sehingga menyetujui, "Boleh."Dengan kemampuan Afkar, tentu saja dia bisa merasakan adanya tatapan yang mengarah padanya. Tatapan pria kekar barusan sudah dideteksi olehnya dari kejauhan. Saat ini, dia juga sudah mengetahui niat wanita ini.Afkar tertawa dalam hati. Apakah mereka mengira dirinya adalah anak orang kaya yang bisa diperas sesuka hati? Semua itu tergantung apakah wanita ini punya kemampuan.Afkar bertanya dengan nada menggoda, "Cantik, kamu mau main apa? Dadu atau permainan lain? Aku akan mengikuti pilihanmu."Mermaid mengangkat alisnya, lalu membalas sambil