Share

Bab 479

Penulis: Russel
Wira terdiam sejenak, lalu bertanya dengan ragu, "Afkar?"

"Ya, ini aku! Bukankah kamu bilang mau beli lagi kalau aku punya lebih banyak Pil Rejuvenasi?" tanya Afkar.

Mendengar ini, Wira ragu sejenak, lalu menjawab dengan asal, "Malam ini aku sibuk! Nggak sempat, lain kali saja. Nanti aku beli dengan harga tinggi!"

Setelah berkata demikian, dia langsung memutuskan panggilan.

Denny yang duduk di sebelah langsung bertanya, "Nak, siapa itu?"

Mata Wira menyiratkan kecurigaan saat dia menjawab, "Teman lama Wulan. Waktu itu ...." Dia pun menceritakan kejadian sebelumnya kepada ayahnya.

Setelah selesai bercerita, Wira mendengus dingin. "Aneh sekali! Kenapa nggak menghubungiku dari tadi atau besok? Kenapa malah sekarang? Kebetulan sekali, 'kan? Aku nggak peduli padanya deh!"

Denny mengangguk. "Teman lama Wulan? Huh!"

Dia menunjukkan tatapan puas kepada anaknya, "Kamu melakukan hal yang benar! Memang patut dicurigai. Lebih baik berhati-hati dan tunggu sampai besok saja."

Di sisi lain, Afkar mena
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1236

    Melihat raut penuh percaya diri dari keenam keluarga itu, bisa dipastikan bahwa mereka benar-benar yakin bisa menjatuhkan Fajar malam ini. Terlebih lagi, seluruh anggota keluarga Fajar pun ada di ruangan ini.Memikirkan hal itu, Afkar pun menoleh dan berkata kepada Vita di sebelahnya dengan suara pelan, "Nanti tugasmu cuma satu, yaitu lindungi dirimu dan Shafa. Jangan ambil inisiatif untuk menyerang. Kecuali ada yang benar-benar serang kalian duluan, barulah kalian boleh melawan balik."Ekspresi Afkar terlihat agak serius. Bagaimanapun, di luar dunia mereka yang sebenarnya, baik dia, Vita, maupun Shafa, tidak bisa sembarangan menggunakan energi sejati. Itu artinya, kalau harus bertarung malam ini, Afkar hanya bisa mengandalkan kekuatan fisiknya saja.Mendengar nada serius dari Afkar, Vita pun mengangguk pelan. Dia juga cukup memahami situasi saat ini. Di momen genting, melindungi dirinya dan Shafa bukanlah masalah baginya.Tak lama kemudian, setelah Hendra menyampaikan tuntutannya, lim

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1235

    Tak lama kemudian, satu per satu hidangan pun mulai dihidangkan ke atas meja bersamaan dengan beberapa botol arak putih.Alden lebih dulu menuang segelas arak untuk dirinya sendiri, lalu tersenyum ringan ke arah Fajar sambil berkata, "Sejak masuk ke Kota Morton, kamu memang selalu tampil mencolok. Kamu terlibat dalam hampir semua bidang usaha.""Memang sih, dalam dunia bisnis itu wajar. Semua orang mengandalkan kemampuannya masing-masing. Tapi belakangan ini, sepertinya tanganmu menjulur terlalu jauh. Jadi, kami merasa perlu datang dan bicara langsung," tambah Alden.Usai berkata demikian, tanpa menunggu tanggapan dari Fajar, dia langsung mendongak dan menenggak habis araknya. Kemudian, dia menambahkan dengan nada tenang, "Segelas ini, anggap saja aku menghargaimu. Masalah-masalah yang dulu, aku anggap selesai. Kamu memang hebat bisa membangun bisnis sampai sebesar sekarang. Kami pun nggak keberatan soal itu.""Tapi untuk urusan properti, aku sarankan kamu mundur saja. Sektor itu sejak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1234

    Fajar bukanlah orang yang suka berbelit-belit dalam berbicara. Begitu melihat Afkar tidak menolak permintaan bantuannya, dia langsung menepuk meja dengan wajah yang menunjukkan sedikit kegembiraan.Fajar lalu berkata, "Malam ini, akan ada enam keluarga yang datang. Mereka berasal dari Keluarga Wiguna, Keluarga Handoko, Keluarga Tantro, Keluarga Hasibuan, Keluarga Cokro, dan Keluarga Kaloko!"Fajar menambahkan, "Keenam keluarga ini adalah keluarga lama yang benar-benar berakar kuat di Kota Morton. Kekuatan mereka besar dan pengaruhnya mendalam. Bahkan dari informasi yang kudapat, di belakang mereka sepertinya ada satu keluarga dari dunia seni bela diri kuno yang mendukung.""Selain menjalankan bisnis distribusi obat, Grup Fajara milikku juga punya beberapa lini usaha lain. Nah, beberapa bisnis itulah yang mulai mengancam kepentingan mereka. Jadi, mereka sekarang kompak mau menyingkirkanku dari kota ini. Tapi, sejauh ini mereka belum berhasil," lanjut Fajar."Hanya saja, hari ini mereka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1233

    Sebenarnya Afkar sempat ingin menolak, tetapi karena semuanya sudah diatur sedemikian rupa oleh Fajar, dia akhirnya memilih untuk ikut saja.Begitu mereka sampai di ruang VIP restoran, di dalamnya sudah ada cukup banyak orang yaitu sekitar lima hingga enam orang. Mereka semua langsung menyambut Afkar dengan senyuman ramah.Fajar berujar, "Hahaha. Benar kata pepatah, manusia dinilai dari penampilan. Setelah Pak Afkar ganti baju, auranya jadi beda banget. Bu Vita juga cantik banget seperti bidadari. Mari, biar aku perkenalkan. Ini istriku dan mereka adalah tiga anakku."Kemudian, Fajar memberi tahu keluarganya, "Ayo, cepat sapa Pak Afkar!"Seiring terdengarnya suara Fajar, seorang wanita cantik yang terlihat seperti berumur 30 tahunan segera menyapa Afkar bersama tiga orang pemuda.Setelah itu, semua orang mulai duduk. Obrolan berlangsung ringan. Mereka saling basa-basi tanpa membahas terlalu mendalam. Shafa yang duduk di sebelah Afkar terlihat sangat tenang dan manis. Suasana di dalam r

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1232

    Setibanya di ruang kantor direktur, Fajar sendiri yang menyeduhkan teh untuk Afkar dan Vita. Tak lama kemudian, dia menatap Shafa dengan ekspresi gembira.Fajar berujar, "Wah, ini pasti anak kesayangan Pak Afkar ya? Aduh, cantiknya bikin gemas. Hahaha .... Aku sendiri nggak seberuntung itu. Istriku melahirkan tiga anak laki-laki sekaligus. Semuanya cuma tukang menghabiskan uang ...."Afkar tersenyum kecil dan menanggapi basa-basi itu sebisanya. Dia lalu langsung membuka pembicaraan, "Sebenarnya, aku datang ke sini karena butuh sedikit bantuan dari Pak Fajar.""Apa pun itu, Pak Afkar silakan bicara saja. Di kota Kota Morton ini, bukan mau sombong, tapi jarang ada hal yang aku nggak bisa bantu," jawab Fajar dengan nada yakin, seolah-olah semua urusan bisa beres di tangannya.Afkar pun langsung memberi tahu, "Begini, aku mau dua kotak kapsul Cahaya Hidup dan ingin ambil langsung dari tangan Pak Fajar. Tenang saja, bukan minta gratisan kok.""Eh?" Mendengar itu, Fajar sempat mengeluarkan g

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1231

    Sejujurnya, kata-kata Afkar tadi cukup menggoda hati satpam tersebut. Hanya saja karena biasanya Otto dikenal sangat dominan, meski sebelumnya sempat membalas karena marah, dia belum cukup punya nyali untuk benar-benar memukul atasannya.Melihat satpam itu ragu-ragu, Afkar hanya tersenyum ringan, lalu langsung menarik tangan si satpam dan mengarahkannya ke wajah Otto.Plak!Suara tamparan yang jernih terdengar jelas. Afkar lalu menoleh dan bertanya pada si satpam, "Gimana? Puas?""Puas!" balas satpam itu sambil mengangguk jujur. Tatapannya jelas penuh dengan rasa lega dan puas. Satu tamparan itu memang benar-benar melegakan baginya.Di sisi lain, Vita dan Shafa yang berdiri tak jauh ikut tersenyum puas melihat pemandangan itu. Shafa si gadis kecil bahkan bertepuk tangan sambil tertawa ceria. Dia sepertinya memang punya ketertarikan khusus pada aksi menghajar orang jahat.Keributan di depan pintu sudah menarik perhatian banyak staf di dalam gedung. Mereka berkerumun sambil berbisik-bisi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status