Share

Bab 880

Penulis: Russel
"Sayang, ini ...." Afkar memandang meja makan dengan ekspresi agak aneh, lalu bertanya ke Felicia dengan hati-hati.

Saat ini, wajah cantik presdir wanita itu sedikit memerah, tampak agak canggung. Dia melotot ke arah Afkar dengan ekspresi dingin dan menegur, "Jangan banyak omong, makan saja!"

Sepiring besar tumis tomat telur itu jelas-jelas dibuat untuk porsi tiga orang. Selain itu, ada sepanci besar nasi yang dimasak dengan penanak nasi. Namun, kelihatannya airnya terlalu banyak sehingga seperti bubur yang agak kental.

Adapun tumis tomat telurnya, sekilas dari luar masih tampak cukup normal.

Afkar tersenyum kaku, lalu memberi isyarat kepada Shafa. "Ayo makan, Shafa. Cobain masakan Mama Felicia."

Sambil berkata begitu, dia memberanikan diri seperti hendak menuju medan perang, mengambil sesendok tumis tomat telur.

"Eh?" Namun, detik berikutnya, Afkar berseru kaget. Walaupun rasanya agak hambar, masakan ini sama sekali tidak horor!

Dengan tatapan penuh kejutan, dia memandang Felicia. Dia
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 881

    "Sayang, kamu ...."Felicia melirik Afkar sekilas dan tersenyum, lalu berkata, "Nggak ada apa-apa! Aku cuma mau belajar masak sendiri untuk Shafa, memangnya nggak boleh? Lagian bukan untuk kamu juga, kenapa ekspresimu seperti itu? Huh ...."Afkar hanya bisa menggumam pelan, lalu tertawa canggung. Namun dia merasa, malam ini Felicia agak aneh. Tatapannya ke Shafa tampak jauh lebih penuh kasih sayang dari biasanya. Terhadap dirinya juga ....Makan malam itu pun dihabiskan dalam suasana yang entah mengapa terasa begitu hangat.Felicia memasak seporsi besar tumis telur tomat. Hidangan itu habis tak bersisa dimakan oleh Afkar dan Shafa, sehingga membuat Felicia diam-diam merasa tersentuh. Dia tahu, sebenarnya masakannya belum terlalu enak.Saat Afkar hendak membereskan meja makan, gerakannya mendadak terhenti dan alisnya pun berkerut. Dia menoleh ke arah Felicia, matanya berkilat beberapa kali, lalu mengumpat dalam hati, 'Masalah datang lagi!'Hubungannya dengan Felicia baru saja sedikit me

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 880

    "Sayang, ini ...." Afkar memandang meja makan dengan ekspresi agak aneh, lalu bertanya ke Felicia dengan hati-hati.Saat ini, wajah cantik presdir wanita itu sedikit memerah, tampak agak canggung. Dia melotot ke arah Afkar dengan ekspresi dingin dan menegur, "Jangan banyak omong, makan saja!"Sepiring besar tumis tomat telur itu jelas-jelas dibuat untuk porsi tiga orang. Selain itu, ada sepanci besar nasi yang dimasak dengan penanak nasi. Namun, kelihatannya airnya terlalu banyak sehingga seperti bubur yang agak kental.Adapun tumis tomat telurnya, sekilas dari luar masih tampak cukup normal.Afkar tersenyum kaku, lalu memberi isyarat kepada Shafa. "Ayo makan, Shafa. Cobain masakan Mama Felicia."Sambil berkata begitu, dia memberanikan diri seperti hendak menuju medan perang, mengambil sesendok tumis tomat telur."Eh?" Namun, detik berikutnya, Afkar berseru kaget. Walaupun rasanya agak hambar, masakan ini sama sekali tidak horor!Dengan tatapan penuh kejutan, dia memandang Felicia. Dia

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 879

    Tidak ada yang terlalu menarik, tetapi ada satu benda yang langsung menarik perhatian Afkar. Itu adalah sebuah jimat yang sepertinya menggunakan kain khusus. Keseluruhannya berwarna abu perak, memancarkan fluktuasi energi yang aneh.Jimat Perintah Jiwa!Setelah meneliti cukup lama, Afkar akhirnya mengerti fungsi benda ini. Ekspresinya pun berubah beberapa kali.Jimat Perintah Jiwa ini ternyata mampu mengendalikan jiwa orang lain, bahkan orang yang masih hidup!Asal kekuatan mental pengguna lebih kuat daripada target, jimat ini bisa langsung efektif. Setelah mengendalikan jiwa lawan, orang itu akan menjadi budak dari si pengguna. Dengan hanya satu pikiran, pengguna bisa menghancurkan jiwa target kapan saja.Tak bisa dipungkiri, efek dari jimat ini membuat Afkar bergidik ngeri. Jimat Perintah Jiwa ini benar-benar kejam dan jahat. Sulit dibayangkan, betapa putus asanya orang yang jiwanya dikendalikan seperti itu."Kekuatan mentalku lebih kuat daripada ahli tingkat inti emas biasa. Kalau a

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 878

    Di telepon, nada bicara Murad terdengar sangat tidak baik. Ada sedikit rasa kesal dan frustrasi.Afkar sempat termangu. "Pak Murad, ada apa ini?"Murad mendengus dingin. "Afkar, menurutmu ada apa? Kamu ini keterlaluan sekali ya? Benar, aku memang mengandalkanmu untuk mengobati penyakitku, jadi terpaksa harus menjaga nyawamu.""Kalau kamu dalam bahaya, aku pasti mengirim orang untuk melindungimu. Tapi, aku nggak punya kewajiban untuk melindungi orang lain!" jelas Murad dengan tidak puas.Afkar akhirnya paham apa yang terjadi, rupanya ini gara-gara sebelumnya dia meminta Murad mengirim ahli di atas tingkat inti emas ke Desa Langga untuk melindunginya. Namun, setelah tahu ayah mertuanya mengalami masalah, Afkar buru-buru pulang duluan.Saat para ahli dari Keluarga Hasyim tiba di Desa Langga, Afkar sudah tidak ada di sana. Jadi, mereka hanya mengawal Rose dan Lena."Pak Murad, aku ada sedikit masalah waktu itu, bukannya sengaja menipumu. Begini ceritanya ...." Afkar pun menjelaskan semuany

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 877

    Mendengar itu, Bayu tak kuasa menghela napas. "Kalau saja ada cara ...."Mata indah Aruna berkilat. Dia menatap kakeknya dan bertanya, "Kakek mau minta bantuan Afkar? Tapi ... apa dia benar-benar mampu?"Bayu termenung selama beberapa detik, lalu menyahut dengan tidak yakin, "Aku juga nggak tahu. Tapi, kamu lihat sendiri kekuatan yang ditunjukkan Afkar tadi, 'kan?""Kalau nanti Keluarga Subroto dari Bumantra benar-benar melawan kita, mungkin ... satu-satunya orang yang bisa membantu kita cuma Afkar.""Anak muda itu selalu memberiku perasaan aneh, seakan-akan nggak ada yang mustahil baginya."Aruna mencebik. "Apa penilaian Kakek terhadapnya nggak terlalu tinggi?"Bayu tersenyum tipis dan menghela napas. "Mungkin saja, kita lihat saja nanti. Hmph! Kalau aku harus memilih, aku lebih rela menaruh secercah harapan pada Afkar daripada membiarkan rencana kakakku berhasil!"....Sementara itu, setelah keluar dari rumah Keluarga Subroto, Nando dan Kevin langsung naik ke mobil Audi A8L edisi ter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 876

    Mendengar itu, Afkar tak kuasa menahan tawa. "Mau lihat saldoku? Kamu ini membosankan sekali ya! Setelah lihat, apa kamu bakal teriak-teriak soal ketidakadilan lagi, bilang kekayaan pribadi nggak sebanding dengan kekuatan keluarga besar? Setelah itu, mau lihat lencanaku?"Usai mengatakan itu, nada bicara Afkar tiba-tiba berubah, membawa tekanan kuat saat meneruskan, "Ingat baik-baik, di dunia ini nggak pernah ada yang namanya keadilan! Orang bodoh saja yang mengejar keadilan! Orang kuat hanya akan membuat diri mereka menjadi sumber ketidakadilan bagi orang lain!"Begitu kalimat itu dilontarkan, wajah Nando langsung berkedut karena marah, tetapi untuk sesaat dia tak mampu membalas sepatah kata pun.Di sisi lain, Kevin melihat pandangan Aruna terhadap Afkar mulai berbeda, penuh kekaguman. Itu membuatnya semakin geram sampai tubuhnya bergetar."Sudah cukup, Nando! Jangan buat ribut lagi! Afkar pantas dengan Aruna atau nggak, bukan kalian yang berhak menilai!""Kalau kalian ingin menjodohk

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 875

    Mendengar ucapan itu, Nando mendengus. "Hah? Bocah, setidaknya kamu cukup sadar diri juga ya?"Di sisi lain, Bayu duduk diam dengan ekspresi agak aneh. Namun, dia tidak menghentikan apa pun, hanya mengingatkan dengan nada datar, "Jangan terlalu kejam, berbelaskasihan sedikit.""Tenang saja, Kakek Bayu, aku tahu!" Nando menatap Afkar dengan tatapan penuh niat jahat sambil mengangguk.Detik berikutnya, Bayu malah menggeleng sambil terbatuk pelan. "Uhuk, uhuk .... Tadi aku bicara sama Afkar.""A ... aku ...." Nando nyaris tersedak karena kaget, wajahnya langsung memerah seperti tomat.Karena kesal, dia menggeram keras, lalu mengentakkan kakinya dan langsung menerjang ke arah Afkar. Dalam pikirannya, Bayu pasti hanya bermaksud merendahkan dirinya, jadi dia harus membuktikan diri dengan kekuatannya.Asalkan dia bisa mengalahkan Afkar dan menginjaknya habis-habisan, semua hinaan tadi akan terbalaskan.Di sisi lain, tatapan Kevin memancarkan antusiasme dan kekejaman. "Jangan meremehkan dia, N

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 874

    Nando memandang Afkar dengan tatapan menghina dan penuh ejekan. Dalam pandangan Nando, semua yang dikatakan Afkar tadi hanyalah omong kosong, sekadar ingin menjaga harga diri di depan Aruna dan orang-orang yang ada di sana.Membangun segalanya dari nol sampai punya aset triliunan? Gelar kehormatan komandan agung? Pemegang lencana naga Yanura? Bualan macam apa ini? Tidak masuk akal sedikit pun!Saat membahas tentang kekuatan pribadi, Afkar hanya tersenyum dan tidak melanjutkan lagi. Bagi Nando dan Kevin, sikap itu menunjukkan satu hal, yaitu Afkar tidak berani membual tentang itu.Kalau soal kekayaan atau kekuasaan, mungkin sulit untuk langsung membuktikannya di tempat. Akan tetapi, kalau kekuatan bertarung, itu bisa diuji langsung saat ini juga!Jadi ... bocah ini ingin mengelak dengan senyuman begitu saja? Tidak mungkin! Mereka jelas tidak akan membiarkan Afkar lolos begitu saja!Saat ini, Nando pun mengungkapkan kepalsuan Afkar dengan kejam, seolah-olah telah mengetahui semuanya.Men

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 873

    "Apa maksudmu aku nggak pantas untuk Aruna? Dasar gendut, coba kamu bilang, bagian mana aku kalah dari kamu?" ejek Afkar dengan senyuman dingin.Mendengar itu, lemak di wajah Kevin bergetar. Dia menunjuk Afkar dan berteriak dengan marah sekaligus malu, "Siapa yang kamu panggil gendut, hah? Bocah, kamu cari mati! Coba kamu berkaca dulu! Memangnya kamu bisa dibandingkan denganku? Aku ini ....""Kamu ini Tuan Muda Keluarga Cahyadi, 'kan? Selain status itu, apa lagi yang kamu punya? Hm?" sindir Afkar."Kamu ... aku ...." Kevin mendadak terdiam, tak bisa membalas.Saat ini, Nando mendengus. Dengan sombong, dia memandang Afkar dan berkata, "Status Kevin sudah cukup tinggi untuk kamu pandangi seumur hidup. Kamu nggak akan bisa menjangkaunya.""Kenapa? Nggak terima? Kamu sendiri punya apa? Keluarga Cahyadi adalah salah satu dari lima keluarga besar di Bumantra! Kalau bicara soal kekayaan, Kevin jauh lebih kaya daripada kamu!""Kalau soal kekuasaan, satu telepon dari Kevin bisa mengerahkan keku

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status