Tersulut Emosi“Tidak, aku yakin itu anakku” Farel berpegang teguh dengan pendiriannya“Memangnya dia berhubungan denganmu saja?” tanya Kevin semakin memancing emosi FarelFarel membuang apel yang ada pada genggamannya, beranjak dari duduknya, berjalan mendekat ke tempat Kevin duduk.“Apa kamu bilang Vin?” amarah menguasai Farel, wajahnya kini memerah, tangannya mencengkram kerah baju Kevin hingga tanpa sadar memanggil kakaknya dengan namanya saja“Farel, yang sopan kamu! sudah salah, bukannya minta maaf, malah semakin kurang ajar, akh..” teriak Benny memihak pada Kevin, hingga membuat tangannya memegang dada sebelah kirinya yang terasa sakit lagiKevin yang melihat ayahnya meringis menahan sakit, sekuat tenaga melepas dengan paksa cengkeraman adiknya hingga terpental menjauh.“Papa, “ ucap Kevin sambil menekan tombol untuk memanggil dokter“Maaf, silahkan semuanya keluar dari ruangan! dokter akan segera melakukan pemeriksaan” ucap Suster yang tak lama datang setelah mendengar ada pan
Pesan AyahAncaman Liliana yang akan membawanya ke jalur hukum untuk mempermudah perceraian dan permohonan hak gono gini tak membuat gentar Kevin. Justru semakin menambah kekesalannya pada wanita yang kini telah meninggalkan rumah. Kevin merasa senang dengan kepergian Liliana yang mendadak dan tanpa rencana itu, membuatnya lebih tenang tanpanya.“Mama.. “ teriakan Vania yang memanggil ibunya menggugah pikiran Kevin yang sedang melamunkan peristiwa barusan.Segera Kevin menghampiri anaknya yang berlari sambil menangis melihat ibunya pergi menaiki mobil meninggalkannya. Meski dengan kecerdasannya atau sekedar merasakan adanya ketidakberesan hubungan antara ibu dan ayahnya, ia tetaplah anak kecil yang dapat merengek kapan saja. Seperti sekarang ini yang melihat kepergian ibunya setelah pertengkaran yang terjadi di kamar tertutup namun suaranya terdengar hingga keluar ruangan.“Huaaaaa… “ Vania terus saja menangis, matanya terus menatap ke arah pintu, meski dalam pelukan Kevin“Sayang, bi
Pintu Gerbang Neraka Siena mematuhi perintah ayahnya untuk tetap tinggal di rumah yang saat ini menjadi tempat persembunyiannya . Tubuhnya terasa lemah, terkadang dehidrasi pun melanda akibat muntah, dan nyidam yang menjadikan tak semua makanan bisa diterima oleh perutnya.Penyelasan memang tak pernah datang di awal, anjuran, nasehat, tak kurang-kurang diberikan oleh ayahnya untuk menjauhi laki-laki tak bertanggung jawab itu. Namun malah sebaliknya, cinta telah membutakan hati dan pikirannya. Kumbang selalu mendekati bunga yang indah untuk menghisap madunya. Setelah bunga itu layu dengan mudahnya meninggalkan, lalu berpindah mencari bunga segar yang lain. Begitu juga dengan laki-laki, melihat istrinya tak elok lagi, di luar mencari wanita muda untuk melepaskan hasratnya. Dengan segala bujuk rayu, ucapan manis, janji semunya mampu memikat hati wanita yang sedang dilanda asmara.Begitu pun dengan Siena, kini ia menyadari kesalahannya. Mempercayai janji manis David yang akan meninggalk
Saling BerencanaUcapan David mengisyaratkan tak mau meninggalkan salah satu diantara dua wanita yang ada di hatinya. Meski keduanya memiliki sifat yang bertolak belakang, Siska adalah wanita yang dipilihkan oleh orangtuanya. Pernikahan karena bisnis sudah terbiasa terjadi di kalangan pebisnis. Begitupun mereka yang menerima dengan senang hati perjodohan itu.“Oke, kalau kamu tetap mau mempertahankan dia! aku akan pakai caraku sendiri” sepatunya menghentak dengan kasar melangkahkan kakinya menuju pintu keluar. Wanita yang memiliki kekuasaan tak jauh berbeda dengan suaminya ini, berani melakukan segala cara untuk mewujudkan keinginannya.“Siska! jika sampai terjadi sesuatu pada Siena, aku takkan pernah memaafkanmu” panggil David pada Siska, mengingatkan agar tidak bertindak lebih jauh lagi pada Siena yang kini sedang dalam pencariannya.Wanita cantik berambut sebahu itu tak menghiraukan ucapan suaminya, malah lebih mempercepat langkahnya. Ketika sampai di pintu, ia membuka pintu dan me
Rasa Yang Tak Tertahankan“Kamu tuh apa-apaan sih? ini makanan sehat” ucap Siska dengan suara yang meninggi, matanya melotot ke arah laki-laki yang berdiri di dekatnya.“Inget, kamu itu lagi hamil, ikan yang tidak dimasak sampai benar-benar matang berbahaya buat janinmu. Bisa jadi terdapat banyak virus di dalamnya. Bertahun-tahun lamanya keluarga Soetoyo mengharapkan penerus yang lahir dari rahimmu, jangan kau sia-siakan kesempatan yang datang.Siska terdiam mendengar penjelasan dari lawan bicaranya itu. Menimbang kebenaran yang diungkapkannya. Memang sejak lama orang tua suaminya sangat mendambakan keturunan dari anaknya sendiri, sang menantu sendiri tak siap harus merelakan tubuhnya yang indah itu jika ia memiliki anak.Selama ini pekerjaan sekaligus kegemarannya berlenggak lenggok di catwalk menjadikan dirinya enggan untuk hamil, dan lebih memilih merelakan suaminya memiliki anak dengan wanita lain. Giliran wanita itu telah hamil, berbarengan dengan dirinya pun ikut mengandung pula
Surat Gugatan Cerai Permainan berlangsung di sofa, keduanya saling menikmati tiap sentuhan. Tak ada siapapun di ruangan itu, hanya dua sejoli yang sedang memadu kasih meski dengan sadar bukan merupakan pasangan yang sah. Berkecimpung di dunia hiburan memang banyak godaan, kewajaran jika berkenaan dengan pergaulan bebas.Siska Aurelia, sang model terkenal yang mengawali kariernya sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama hingga saat ini masih eksis meski sang suami merupakan pengusaha terkenal di bidang ekspedisi dan kecantikan. Awal pertemuan mereka saja terjadi saat Siska yang direkomendasikan dari pihak manajemen untuk menjadi brand ambassador produk kecantikan merk Chick Beauty yang kini sudah memiliki aneka produk mulai dari perawatan wajah hingga seluruh tubuh. Ada pula klinik kecantikan yang dirancang khusus bagi yang ingin mendapatkan perawatan yang instan sehingga hasilnya segera terlihat nyata.Di usianya kini yang menginjak 36 tahun, Siska terlihat awet muda dibandingk
Mediasi“Baiklah, kalau begitu saya pamit, Tuan! nanti saya akan menghubungi pengacara untuk mengurus ini semua” Doni mengemasi berkas yang ia perlihatkan pada bosnya, lalu berpamitan pada Kevin, karena urusannya telah selesai. “Terima kasih, Don! kau masih setia bersamaku!” ucap Kevin masih tetap duduk pada posisinya“Tuan adalah pimpinan terbaik menurut pandangan saya sebagai bawahan, pekerjaan inilah yang telah menyelamatkan orang yang paling berharga dalam hidup saya. Tak akan bisa terlupakan begitu saja. Saya permisi Tuan!” pamitnya bangkit dari duduknya mengangguk pada bosnya, membalikkan badan melangkahkan kakinya menuju pintu masuk depan rumah yang msih terbuka dengan lebar.Kevin melempar senyum pada orang yang telah melangkahkan kaki, pergi menjauh darinya. Ia bangga pada sikap asisten yang sampai saat ini masih bisa menghargainya, masih ada orang yang mengingat budi baiknya. Tatapannya kosong, semangatnya muncul kembali saat mendengar ucapan Doni yang menghibur hatinya.
Siapakah Investor Itu?Liliana melambaikan tangan pada lelaki yang tampak sedang mencari seseorang. Setelah pandangannya tertuju pada arah suara, ia melempar senyum pada wanita yang memanggilnya. Pria itu secara terang-terangan sudah berani tampil di depan umum bersama kakak ipar yang sebentar lagi akan menjadi mantan kakak ipar, dan berganti menjadi calon istrinya. Ya, siapa lagi kalau bukan Farel, seorang adik yang sedari kecil hidup bersama Kevin, namun kini ia menusuknya dari belakang. Keduanya terlihat sangat mesra, tak pedulikan dunia mau berkata apa. Begitulah cinta yang sedang melanda dua insan yang dimabuk asmara.“Sayang, kok baru datang sih? dari tadi aku nungguin kamu tahu” Liliana melangkahkan kakinya lebih cepat lagi, hingga keduanya bertemu di ruang tunggu orang yang hendak menjalani sidang.“Kan aku ke kantor dulu, baru kesini. Gimana, apa Kevin mempertahankan hartanya?” tanya Farel pada Liliana saat keduanya tengah duduk diruang tunggu.“Nggak tahu, dia nggak datang