Kembali Ke KotaDavid mengajak anak buahnya yang masih dalam keadaan berjaga untuk masuk ke dalam mobil setelah urusannya di tempat itu telah selesai. Merasa sedikit tenang karena bisa bertemu dengan wanitanya meski kini beban berat menumpu di bahunya. Berat jika hanya dipikirkan saja, namun sepenuh hati akan diupayakan demi bersanding dan menepati janji yang telah diucapkannya.Di dalam mobil yang dikemudikan oleh Firman, David tampak sibuk dengan ponsel yang ada di tangannya. Dua mobil melaju kencang setelah keluar dari pintu masuk area villa yang terletak di atas perbukitan.“Lanjut kemana lagi ini Bos?” tanya Firman tanpa canggung“Kita langsung kembali ke Jakarta! nanti jika kamu mengantuk, bergantianlah dengan yang lain, masih banyak urusan yang harus aku selesaikan! sejak Gilang mengalami kecelakaan, semua pekerjaan terpaksa harus ku urus sendiri” jawab David yang masih sibuk berkutat dengan benda pipih sejuta info miliknya tanpa melihat orang yang sedang diajaknya bicara.“Hal
Bangkrut"Maaf Tuan, ada kabar buruk untuk Adiwilaga Group" jawab seorang pemuda berpenampilan rapi yang sedari tadi menunggu atasannya datangDengan nada gugup, sang asisten membuka benda pipih berisi jutaan informasi itu, menyampaikan kabar tak menyenangkan yang terpampang dalam layar, mengenai keadaan genting perusahaan pada bosnya."Apa yang terjadi? Cepat katakan!"Di sebuah ruang kerja yang besar, mewah dan elegan dengan berbagai fasilitas pendukung yang lengkap seorang CEO menatap tajam, menggertak pada asisten pribadinya. "Menurut trending topik di Kabar Pembaruan, perusahaan rival kita, Triastani Group saat ini menduduki peringkat pertama dalam daftar Garuda Assosiation, sehingga kedudukan Adiwilaga Group tergeser"Ungkap Doni, asisten yang telah setia menemani Kevin selama lima tahun terakhir.Seperti biasa, tiap pagi saat baru sampai di ruang kerjanya pria yang menjabat sebagai CEO ini menanyakan kabar terbaru yang sedang populer kepada sang asisten. Kevin Jati Adiwilaga
Bermuka DuaKeesokan paginya Kevin berangkat ke kantor seperti biasa, meski di rumah pun sedang terjadi masalah dengan sang istri, ia mencoba tenang dan bersikap biasa. Kevin berusaha mencari tahu kabar yang sedang menguap saat ini telah menyebar ke mayoritas konglomerasi melalui smartphone yang digenggamnya."Bagaimana bisa Triastani Group, perusahaan saingannya itu bisa merebut posisi the one di Garuda Assosiation " gumam Kevin memutar jaringan otak berharap menemukan jawaban atas permasalahannya."Permisi Tuan, setelah saya konfirmasi dengan beberapa perusahaan yang telah memutuskan hubungan kerjasama dengan perusahaan kita disebabkan karena ini" Doni memberikan koran harian yang berbeda penerbit, memberitakan bahwa sang miliarder wajahnya terpampang jelas sedang menggendong wanita yang diketahui bukanlah istrinya memasuki sebuah kamar hotel di luar daerah. Berita ini memenuhi headline dan menjadi trending topik dari hari yang lalu.Ungkap Doni seusai melakukan penelusuran lebih l
Percobaan Bunuh DiriSatu Minggu sebelumnya Kevin menghadiri meeting bersama Garuda Assosiation dan beberapa perusahaan ternama lainnya di sebuah hotel bintang empat di kota Samarinda.Selain untuk menghadiri perkumpulan konglomerasi, ia juga ingin mengadakan inspeksi ke lahan batu bara yang dimilikinya. Tiap Minggu puluhan tongkang berhasil menyeberangi lautan untuk melakukan pengiriman batu bara ke daerah di pulau Jawa, bahkan ke negara lain seperti Cina, Filipina, dan Thailand.Farel yang terbiasa ditugaskan untuk mengecek ke daerah, ia mendadak sakit akhirnya Kevin sendiri yang harus turun tangan secara langsung sekaligus menghadiri acara bergengsi itu.Selama tiga hari Kevin menginap di Hotel Merc Samarinda, yang memiliki pemandangan kota dan Sungai Mahakam yang sangat memukau.Selesai sarapan, saat akan kembali ke kamar Kevin mendapati seorang wanita menangis terisak, serasa hendak terjun dari balkon yang bersebelahan dengan kamarnya yang menghadap ke kolam renang."Nona! apa ya
Kepergok Di Hotel"Siap laksanakan" "Tapi aku mau hanya kamu yang menyeledikinya, tanpa ada satupun anggotamu yang ikut! Hanya kamu" Kevin menutup sambungan teleponnya dan kembali bersama Vania Bram dengan sigap membuka pesan yang masuk ke ponselnya berisi berbagi lokasi yang dikirimkan Kevin"Saya ada kepentingan, kalau ada yang tanya bilang saja saya keluar sedang mengurus sesuatu" Bram berpesan pada anggotanya kemudian pergi menenteng kunci mobilnya"Baik, Pak" ucap Sigit, anggota yang sedang bertugas di kepolisian tingkat daerahBram bergegas keluar dari kantor berjalan menuju kendaraannya terparkir. Sebelum ia melajukan mobilnya, terlebih dulu berganti pakaian untuk melancarkan aksi penyamarannya. "Sebenarnya siapa sih orang yang mau diselidiki, sepertinya Kevin ingin aku merahasiakannya, apa ini orang yang sama, wanita yang kemarin viral bersamanya?" Pikiran Bram berselancar jauh, menyingkap berbagai alasan dan motif dari penyelidikan yang diperintahkan padanya.Ia membuka p
Mencoba BangkitKevin yang sedang hancur hatinya melihat dengan mata kepala sendiri perselingkuhan antara istri dan adiknya membuatnya semakin terpuruk. Perusahaan menjadi terbengkalai, Vania pun kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya.Hubungan mereka tanpa kejelasan, Liliana masih tetap menjalin hubungan dengan Farel dan kini lebih terang-terangan lagi. Bahkan ibu tiri Kevin pun mendukung perselingkuhan mereka. Sang ayah tak bisa berbuat banyak, karena kendali dipegang penuh oleh sang istri.Sang pemilik sudah tak peduli lagi dengan perusahaan yang hampir hancur itu, namun Doni masih tetap setia untuk mengurus perusahaan. Masih ada beberapa bidang yang masih berjalan dan tetap mempercayakan pada Adiwilaga Group."Vin, kamu kok sekarang jadi begini? nggak ke kantor, Vania juga nggak terurus, orangtuanya mikirin dirinya masing-masing" Bram mendatangi rumah Kevin, didapatinya Kevin sedang duduk di gazebo taman depan menemani anaknya bermain. Laki-laki yang sedari kecil menjadi
Firasat Apa Ini?“Terimakasih Om, telah bersedia membantu saya. Sementara ini saya tinggal di villa sebelah sana, tak jauh dari sini kok” Kevin memberitahu tempat singgahnya pada Om Aji“Baiklah, kalau gitu saya pamit dulu Om, takut Vania mencari saya” Kevin bangkit dari tempat duduknya“Vania istrimu Vin?” tanya Om Aji ingin tahu“Bukan Om, anak saya” jelas Kevin“Istrimu tak ikut bersamamu?” “Itu dia Om, selain perusahaan saya yang mengalami kebangkrutan, istri pun meninggalkanku. Dia pikir aku telah berselingkuh dengan wanita yang ada difoto itu yang tak lain adalah Siena” tutur Kevin kembali duduk dan membeberkan permasalahan yang menimpa dirinya“Om turut prihatin ya dengan apa yang menimpamu saat ini. Gara-gara Siena kamu jadi mengalami kesialan bertubi-tubi” Om Aji merasa simpati dan menyalahkan ulah Siena yang telah merugikan orang yang ternyata adalah anak dari sahabatnya dulu.“Maafin aku Vin, karena kebodohanku menjadikan rumahtanggamu hancur juga perusahaanmu” ucap Siena m
Suasana KekeluargaanKevin masih memikirkan apa yang dikatakan oleh anaknya tentang bunga tidurnya. Mimpi seorang anak biasa terhubung dengan siapa yang sedang dirindukannya. Meski Liliana jarang mengurus sendiri buah hatinya itu, sang anak tetap menganggap ibunya adalah malaikat baginya. Sama seperti yang dilakukan oleh sang ayah yang tetap menghormati ibu Tanti meski hanya ibu sambungnya.“Sus, Suster.. Vania dimandikan dulu ini, sudah sore! Vania sudah bangun, kamu masih tertidur” ucap Kevin seraya menyerahkan tubuh mungil yang berada digendongannya pada babysitter yang masih merebahkan tubuhnya diatas kasur tak sadar jika Vania sudah pergi keluar“Ma-maaf Tuan, hawanya dingin disini, jadi saya keenakan tidur” jawabnya sambil meraih tubuh Vania“Putri cantik mandi dulu yuk.. “ ucap Sus Imah merayu Vania Tanpa penolakan bocah kecil itu pun menurut saja apa ajakan babysitter yang telah merawatnya dari lahir hingga sekarangDi dapur ada seseorang yang sedang memasak. Aromanya tercium