Share

29

BAGIAN 29

              Ini janggal, pikirku. Mama pingsan, lalu dengan secepat kilat terbangun gara-gara ucapanku barusan. Seperti disetting.

              “Iya, tapi kita pulang dulu ke rumah. Lintang, tolong antar kami ke rumahku. Daerah Sirih Merah. Perumahan Adiaksa Tiga, blok D nomor 15.” Aku langsung memberikan instruksi kepada Lintang setelah Mama kubantu untuk duduk. Wajah Mama tampak memerah. Seperti marah. Lihatlah. Bisa-bisanya dari pingsan, jadi seperti orang normal begitu. Bukankah dia sudah membohongiku?

              Lintang yang semula membantuku untuk memijat Mama, kini langsung ambil langkah dan duduk kembali dengan tubuh tegak di depan kemudi. Mama yang tadinya kurangkul, tiba-tiba beringsut menjauh dariku. Aneh, pikirku.

 &nbs

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status