Para peserta pelatihan berangsur-angsur memasuki bus yang akan membawanya pulang ke kampus. Setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam dari titik perkemahan, mereka tampak senang dan antusias. Tidak sabar rasanya bersantai, duduk manis sambil ngemil, atau tidur dalam bus sepanjang perjalanan yang lumayan memakan banyak waktu.
Wajah lelah dan kurang tidur terpeta jelas di masing-masing peserta dan panitia namun hal itu tak mengurangi semangat dan kebahagiaan karena akhirnya mereka berhasil melewati dua malam yang penuh cerita di sana. Momen ini tidak akan terlupakan sepanjang hidup mereka, menjadi kenangan yang akan terasa menyenangkan walaupun saat mengalaminya terasa penuh siksaan.
Bisa dibilang Jaydan adalah orang yang paling bahagia melihat pemandangan ini. Dia bersyukur karena acara yang selama kurang lebih satu bulan ia rencanakan ini akhirnya berhasil. Semuanya berkat kekompakan dan kerja sama anggota BEM yang bahu membahu mengerahkan seluruh tenaga demi
Jaydan tersenyum geli melihat tingkah gila teman-temannya, ada perasaan senang ketika melihat para anggota baru BEM bisa melebur akrab bersama seniornya. Memang itu yang ia harapkan, kebersamaan sesama anggota adalah kunci paling penting dalam sebuah organisasi. Meskipun aksi teman-temannya itu sedikit mengusik kegiatan Jaydan yang sedang mendengarkan musik pilihannya, dia tidak kesal sama sekali. Dilihatnya Angel yang menampakkan raut terganggu dengan kehebohan yang ada. "Kau mau ikut menyumbang suara?" tanya Jaydan yang langsung dibalas delikan sebal Angel. "Jangan harap!" "Eh, benar juga, sebaiknya jangan. Suasana bus ini akan mendadak seperti kuburan kalau kau bernyanyi." "Tidak usah bicara padaku, nikmati saja kegiatanmu." Angel melipat kedua tangannya di atas perut,
Angel mengembuskan napas berat beberapa kali, tak peduli seberapa sering otaknya berputar mencari solusi, jawaban dari permasalahannya hari ini tak kunjung menemui titik terang. Dia mengeluarkan dompet, hanya tersisa beberapa lembar uang yang cukup untuk uang sakunya selama satu minggu ke depan sebelum uang saku berikutnya cair. Dia memerlukan uang tambahan untuk membayar biaya inap Moca di tempat penitipan hewan. Karena peraturan asrama kampus yang tak mengizinkan Angel membawa hewan peliharaan ke sana maka ia terpaksa menitipkan kucing kesayangannya itu. Selayaknya layanan akomodasi untuk manusia, biaya yang diperlukan untuk penginapan Moca tentu tidak sedikit. Meski sudah jatuh miskin, ia tetap ingin menjaga kucing pemberian ayahnya itu dengan baik karena hanya Moca satu-satunya hadiah dari sang ayah yang Angel miliki sekarang. Sebenarnya ia bisa saja menitipkan kucing itu di kediaman pamannya, tapi Angel khawatir
Beberapa saat kemudian, langkah cepat Angel membawanya tiba di tempat tujuan dalam waktu singkat. Begitu pun dengan Alessa yang kini sudah tahu apa tujuan Angel datang ke tempat yang didominasi para lelaki itu. "Kamu yakin mau menitipkannya pada Jaydan?" "Sebenarnya tidak yakin, tapi kurasa dia lebih baik daripada Renata dan Hena. Moca juga pernah bertemu dengannya dan kelihatannya kucing ini menyukai Jaydan." "Bagaimana kalau dia menolak?" "Coba saja dulu, siapa tahu dia mau." "Ya, sudah, sana kamu panggil Jaydannya." "Temani aku," pinta Angel mulai ragu untuk mendatangi Jaydan sendirian. Bukan apa-apa, saat ini Jaydan sedang berkumpul dengan teman-temannya di gazebo dekat ruang sekretariat BEM. Lelaki itu tampak sibuk berkutat dengan laptopnya, ada juga Karel, Brian, dan Gerry yang sedang asyik bernyanyi bersama diiringi gitar yang dimainkan Karel. Selain pandai mengoleksi kekasih, rupanya Karel juga cukup lihai dalam memaink
"Pulang, Vin, pulang. Main futsalnya belum tapi otakmu sudah bergeser jauh sekali dari tempatnya," komentar Karel jengah, ia mengusir Kevin dengan tangannya mengibas-ibas agar lelaki itu segera pergi dari hadapannya sebelum emosi Karel semakin meledak. Brian dan Gerry hanya tertawa melihat Kevin yang kebingungan mendapati Karel yang kesal. Kedua lelaki itu akhirnya merangkul Kevin bersama-sama lantas menyeretnya menjauh dari gazebo. Karel mendesah berat setelah kepergian teman-temannya. Sesaat kemudian dia sadar bahwa sejak tadi ada seseorang yang memperhatikan perdebatannya dengan Brian, Kevin, dan Gerry. Alessa masih di tempat semula, berdiri sambil memegangi sebuah kandang yang menyerupai keranjang. "Hei, duduk!" kata Karel pada Alessa. Gadis berambut pendek dan berkacamata bulat itu celingukan setelah mendengar perintah Karel. "Aku?" tanya Alessa sambil menunjuk dirinya sendiri. "Kau pikir ada orang lain di sini?" Alessa sontak men
"Kau mau mematung semalaman?" tanya Jaydan akhirnya karena Angel tak kunjung mengutarakan maksud dan tujuannya minta bertemu. Lima menit mereka mengasingkan diri dari Karel dan kawan-kawan, selama itu pula Jaydan berdiri menanti Angel membuka percakapan namun yang dilakukan gadis itu hanya melamun, menatap Moca, lalu melirik Jaydan sekilas setelahnya ia melenguh panjang. Begitu terus selama lima menit. Jaydan tidak keberatan diajak bicara empat mata karena ia pikir memang ada hal mendesak yang ingin gadis itu katakan padanya. Jika dia tahu Angel mengajaknya ke sana hanya untuk saling bersahutan napas, lebih baik Jaydan menyelesaikan tugas kuliahnya untuk besok. "Aku ... aku mau ... mau ..." "Mau jadi kekasihku lagi? Sudah kubilang aku belum—." "Bukan itu!" sungut Angel lantang ketika Jaydan mulai menyinggung hal memalukan itu lagi di depan Angel, lelaki itu menarik sudut bibirnya tipis. "Lalu mau apa?" "Di keluargamu ada yang alergi bu
Hari-hari terus berlalu, Angel semakin terbiasa dengan kehidupannya yang sekarang. Serba pas-pasan namun penuh kedamaian. Hinaan dan hujatan masih sering dia terima, baik yang terang-terangan, yang diam-diam, atau yang gamblang di dunia maya. Tak peduli sebanyak apa prestasi yang dia gapai, bayang-bayang kasus korupsi dan pencucian uang ayahnya begitu melekat pada Angel. Gadis itu lelah? Ya, jujur dia lelah tapi bukan lelah mendengar hinaan orang. Dia hanya lelah berjuang sendiri untuk mendoakan kebahagiaan ayahnya di atas sana. Hanya dia yang mengharapkan kebaikan bagi pria itu sementara orang lain terus menerus menghujatnya dan mencapnya sebagai orang jahat. Angel merasa bersalah untuk itu. Dia ingin membersihkan nama ayahnya tapi bingung harus melakukan apa. Dia tidak lagi memiliki kuasa, tidak lagi memiliki uang, tidak lagi memiliki jaringan pada orang-orang hebat yang bisa membantunya menyelesaikan masalah hukum ini. Semua pengacara keluarganya mundur teratur, t
Seluruh anggota BEM sedang melakukan rapat untuk perayaan hari jadi organisasi mereka tahun ini. Acara tentunya akan diadakan secara formal dengan dihadiri perwakilan petinggi lembaga. Jaydan sedang memimpin rapat pembagian tugas bagi anggotanya. Rapat itu sudah berlangsung sekitar tiga puluh menit, setelah penentuan posisi maka pembahasan berikutnya akan dilanjutkan untuk penentuan isi acara. Rencananya perayaan ulang tahun kali ini akan dibuat lebih spesial dibanding tahun-tahun sebelumnya. Usia BEM Nethern University sudah memasuki tahun ke-25. Usia emas, produktif, dan matang. Semua anggota berharap di usia ke-25 ini, organisasi mereka bisa semakin berjaya dan menjadi organisasi yang benar-benar bisa menjembatani mahasiswa dan lembaga untuk saling bekerja sama mencapai tujuan dengan upaya yang maksimal. "Ada lagi usulan untuk susunan acara nanti?" tanya Jaydan setelah menghimpun beberapa pendapat anggota. Naina mengangkat tangan, izin menyampaikan pendapa
"Seperti katamu tadi, kau ingin acara yang sederhana, mengedukasi, dan efisien dari segi tempat maupun waktu. Persiapanpodcastvisual tidak akan menghabiskan waktu sebanyak persiapan seminar. Kita hanya perlu menyiapkan alat rekamannya saja yang mana itu bisa kita pinjam dari UKMBroadcasting.Minta bantuan mereka untuk mengatur teknisnya dan kita eksekusi konten. Formatnya seperti acara siaran langsung TV, jadi nanti anak-anak bisastreaminguntuk menonton acara kita tanpa perlu mereka datang ke sini. Kalaupun kalian ingin mengundang beberapa mahasiswa, silakan masukan acara games atau sejenis kuisby phonesebagai proses seleksi. Bagi mereka yang berhasil memenangkan games tersebut dihadiahi undangan eksklusif untuk bergabung langsung di tempat acara." Angel menjelaskan konsep acara usulannya dengan sangat lancar dan detail, beberapa detik