Masih di villa tersembunyi Yavuz,Ruang rahasia."Cari tahu siapa yang mencoba untuk melukai ibu dari anak ku." Ucap Yavuz dengan suara menggelegar nya, dia bicara pada dua laki-laki yang ada di belakangnya.Yavuz terlihat mengerutkan rahangnya untuk beberapa waktu, menatap kearah depan dimana terdapat kaca besar yang langsung tertuju pada bagian halaman belakang mansion, menembus bagian hutan pinus yang tampak gelap gulita di sekitar sisi kiri dan kanannya."Aku ingin tahu siapa yang berani melakukan hal tersebut semalam, dia berani bermain-main denganku, berani-beraninya mencoba untuk melukai orang yang seharusnya menjadi milikku, Maka jangan berikan sedikit pengampunan, aku akan memastikan dia tidak akan bisa menarik nafasnya dengan baik." Ucap Yavuz kemudian lagi."Baik tuan.""Yes sir."Dua laki-laki tersebut menjawab secara bergantian, menundukkan kepala mereka dengan cepat kemudian memilih untuk beranjak pergi dari sana."Aku pikir apakah mungkin ada hubungannya dengan Walden a
Masih di kediaman Utama YavuzKamar utama Yavuz.Keheningan terjadi setelah sang dokter berlalu dari hadapan Yavuz, laki-laki tersebut bergerak menuju ke arah kamarnya untuk melihat kembali kearah Jessica. Bola mata laki-laki tersebut tidak terlepas menatap ke arah depan nya untuk waktu yang cukup lama di mana dia terlihat duduk di sebuah kursi sofa pada sisi kanan bagian kasur.Bisa dia lihat gadis tersebut masih terlelap didalam tidur nya untuk waktu yang cukup lama setelah pemeriksaan yang dilakukan oleh sang dokter, Yavuz sengaja meminta dokter memberikan obat vitamin dan penguat janin agar kondisi janin perempuan tersebut baik-baik saja mengingat betapa terlambat nya dia datang pada gadis tersebut tadi nya. Yavuz sama sekali tidak melepaskan pandangannya, membiarkan diri menatap Perempuan di hadapannya itu, bahkan sesekali dia menatap perut Jessica yang jelas telah membentuk dengan sempurna.Jika ada yang bertanya bagaimana perasaan nya saat ini, jelas saja berkacamuk menjadi sat
Yavuz langsung mencoba memajukan tubuhnya, melihat dengan lekat gadis yang mulai menggerakkan jemari-jemarinya tersebut. Yah Jessica tersentak dari tidur lelap nya, secara perlahan dia menggerakkan jemari-jemari tangannya.Bisa gadis tersebut rasakan saat ini jika di beberapa bagian tubuh terasa pegal luar biasa, seperti habis di hajar oleh seseorang dan dia merasa bagian kaki nya ada yang berat serta sakit. Jessica mencoba membuka bola matanya secara perlahan, entah kenapa dia merasa jika kepala nya sedikit berdenyut-denyut untuk beberapa waktu, sangat berat seakan-akan sesuatu yang berat menghantam atas kepalanya tersebut. Begitu gadis itu membuka bola matanya, cahaya lampu di atas nya menyilaukan bola mata nya, membuat perempuan tersebut memejamkan sejenak bola matanya karena terkejut dengan efek silau nya.Jessica langsung menutup pandangan nya dengan telapak tangan nya untuk beberapa waktu, mencoba membiasakan diri dari cahaya lampu disana. Sejenak dia diam, mencoba mencerna apa
Mansion utama Yavuz,Kamar utama,Beberapa hari setelah kejadian malam itu.Sejak tadi bisa dilihat bagaimana Jessica terlihat menatap beberapa pelayan yang bergerak membawa makanan untuk diri nya dengan perasaan yang cukup, sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa hari ini, tinggal di tempat ini tanpa di izinkan untuk keluar oleh pemilik tempat tersebut sana sekali.Kondisi kesehatan nya masih diragukan untuk pergi keluar dari sana."Tapi mister, aku harus kembali bekerja," Itu yang dia ucapkan pada laki-laki berwajah tenang dan datar itu, Yavuz begitu laki-laki tersebut memperkenalkan nama nya pada Jessica, membuat perempuan itu sedikit kesulitan memanggil namanya karena baginya nama itu cukup membuat lidahnya sulit menyebutnya.Mister Yavuz, Yavuz, ckckckck terlalu aneh bagi nya menyebutkan nama itu berkali-kali."Aku belum bisa mengizinkan nya, dokter belum mengizinkan kamu untuk bergerak kemana-mana, dia bilang kandungan mu tidak benar-benar dalam kondisi 💯% baik, kamu tidak dipe
Masih di kediaman utama Yavuz,Ruang makan,Jelang makan malam."Fuhhhhh," Jessica terlihat menghela pelan dan berat nafas nya untuk beberapa waktu, sungguh rumit rasanya tinggal di tempat asing dan rumah laki-laki yang cukup membuat nya gelisah dan takut.Bukan karena apa tapi kesannya aneh saat dia berpikir tinggal dirumah orang yang baru dikenalnya beberapa minggu ini Sejenak Jessica menatap kearah Yavuz yang terlihat bergerak menuju ke arah dirinya, ini adalah pertama kalinya mereka berdua duduk di kursi pada meja makan bersama.Selama dia tinggal di kediaman laki-laki tersebut, mereka belum pernah melakukan nya dan rasanya agak canggung memang belum lagi karena dia tidak terbiasa bersama laki-laki dari luar untuk menikmati makan malam kecuali didalam keluarga Hillatop. Ahhhh tiba-tiba Jessica merindukan semua orang dari keluarga Hillatop. Entahlah berapa lama waktu berlalu, Seolah-olah waktu berlalu begitu lamban dan lama, seringkali dia merindukan semua orang di keluarga tersebu
Tiba-tiba Jessica merasa sedikit gelisah, menatap Yavuz yang masih berdiri di samping nya, dimana laki-laki tersebut menyerahkan piring makanan ke arah dirinya dan menatap dalam wajah Jessica."Apakah itu genting mister?," Jessica bertanya hati-hati, takut salah bicara, menghadapi laki-laki sekelas kakak angkat nya Khan jelas rumit, laki-laki dengan karakter begitu sangat rumit untuk di pahami, bahkan mereka lebih suka membuat bergidik lawan bicara mereka.Meksipun Khan begitu hangat dan memperlakukan dia dan Tiffany dengan cara yang begitu lembut dan tidak pernah membentak mereka dalam banyak situasi, lebih melindungi ketimbang memaksa mereka agar dewasa, tapi Jessica tetap berusaha untuk tidak bergantung pada Khan, dia sadar lambat hari dia akan berpisah dari semua orang dan tidak mungkin bergantung pada laki-laki tersebut.Dan dia tidak tahu apakah Yavuz memiliki sifat yang sama seperti Khan, dingin diluar tapi begitu hangat didalam, meratukan kaum perempuan dan sangat menghormati
"Gila,' Yavuz mendengus tidak percaya.Mendengar ucapan Jessica dia ingat ingin tertawa terbahak-bahak, haruskah Yavuz membantah?!. Ah sudah lah dia tidak harus membela diri saat ini. Lupakan saja. Itu bagus pikir nya, saat Jessica berpikir yang aneh-aneh maka itu akan semakin mempermudah dirinya untuk menipu gadis tersebut dan mencengkram nya ke dalam genggaman Yavuz.Laki-laki itu membiarkan pemikiran gadis dihadapannya berkelana kemanapun yang gadis tersebut inginkan."Makan lah, setelah itu mari bicara," Yavuz berkata dengan tenang, memilih berdiri dari posisi duduknya dengan cepat, dia pada akhirnya kembali pada kursinya meninggalkan sisa tanda tanya di atas kepala Jessica. mungkinkah benar laki-laki terasa sebenarnya tidak normal? usia yang sangat terlalu matang bagi Jessica jika belum menikah, dia tidak tahu apa pekerjaan laki-laki tersebut tapi dilihat dari ukuran kediamannya yang sama persis seperti milik beberapa keluarga Hillatop dia jelas bisa menebak jika laki-laki itu ka
Yavuz buru-buru bergerak menuju ke arah depan ketika sang pelayan berkata ayahnya datang dan membuat sedikit keributan, Yavuz tahu laki-laki tua itu pasti sedang berusaha untuk mencari apa yang diinginkannya saat ini.Yavuz berpikir ini belum saatnya dan hal ini membuat kepalanya terasa berdenyut-denyut, laki-laki tua tersebut pasti sedang berusaha untuk mendesaknya, dan dia pikir laki-laki tua itu datang tidak dalam waktu yang benar dan baik dan lagi dia belum siap untuk melakukan hal yang Terus menjadi tekanannya belakangan ini."Laki-laki tua egois itu." Batin Yavuz.Begitu dia tiba bagian depan ruang tamu kediamannya, bisa dia lihat laki-laki tua tersebut bergerak di lantai atas dan mencoba untuk mencari apa yang ingin dicarinya, Yavuz dengan gerakan tergesa-gesa mencoba untuk ikut naik ke atas dan menyusul ayahnya.Baru saja dia melangkah beberapa langkah menuju ke lantai atas rupanya sang ayah bergegas turun dari lantai atas menuju ke lantai bawah, sepertinya ayahnya baru saja m