Share

172

"Kenapa sore, mengapa tidak sekarang?" protes Lilica yang menarik lengan baju Shimon dengan tatapan sedih.

Pandangan mata Shimon menurun ke arah wajah mungil Lilica yang hampir menagis.

"Cengeng," seru Shimon yang mengelus kepala Lilica dengan lembut di sertai dengan tawa kecil.

Lilica yang tidak bisa menahan air mata yang sejak tadi berlomba-lomba keluar. Kini ia membiarkan air mata itu jatuh dari kedua bola mata beriris hazel.

Melihat Lilica menagis dalam diam. Erick Stephen melirik ke arah Shimon dengan tatapan tajam.

"Aku pergi kerja, tunggu aku pulang. Jangan jadi anak cengeng," bisik Shimon di dekat telinga Lilica.

Lilica yang benci dengan sikap Shimon yang berubah dingin belakangan ini. Ia langsung memeluk Shimon secara erat untuk menuangkan segala perasaan gusar di dalam hati.

Shimon tidak marah atau menasehati Lilica. Ia mengelus kepala Lilica dengan lembut.

"Sabtu aku libur, kita semua pergi piknik ke laut. Bagaimana," Shimon sengaja mengeluarkan topik pembicaraan aga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status