Share

BAB 158

“Macan Ternak,” kata Danisa pada Restu.

“Yah, tepat! Saya akan mendapat julukan Bapak tampan antar anak nanti yang ada,” kata Restu menjelaskan pada Danisa.

Keduanya pun tergelak bersama, terlihat jelas keakraban yang terjalin antara Danisa dan juga Restu tentunya. Dari kejauhan, seorang wanita paruh baya tersenyumm lembut penuh kelegaan. Saat melihat interaksi yang dilakukan oleh Restu bersama dengan Danisa.

Keduanya saling bercakap satu sama lain, Danisa juga tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah Restu berikan untuknya. Hingga sapaan dari seseorang memecah keakraban antara Restu ,dan juga Danisa.

“Nak Restu, Danisa,” panggil Ibu Danisa.

Wanita yang tubuhnya sudah tidak sekuat wanita lainnya itu mendekat dengan senyum tulus menghias pada wajahnya yang sudah mulai renta oleh usia dan penyakit yang dideritanya.

Restu dan Danisa menoleh, mendapati wanita yang keduanya hormati tak jauh dari mereka berdiri.

“Ibu,” ujar Restu, dengan penuh kesopanan,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
kaaan.. Restu lngsung grecep melamar Danisa. padahal Danisa nganggep sama semua anak didiknya. termasuk Claudia. mana Restu lngsung ngomong di depan ibunya Danisa. pasti Danisa susah jawabnya. mending Danisa jujur aja deh soal anak²nya..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status