Benih 20 Milyar CEO Dingin

Benih 20 Milyar CEO Dingin

Oleh:  Wijaya Kusuma  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
83 Peringkat
164Bab
29.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Danisa," Panggil Daren, pria berusia 34 tahun yang tidak lain adalah bosnya. "Iya, Pak. Ada yang bisa saya bantu?" jawabnya. "Menikah dengan saya. Dan lahirkan anak untuk saya." Sebuah kalimat yang membuat Danisa mematung di tempat. Tak ada angin dan hujan, tiba-tiba atasannya yang tidak pernah terlihat dekat dengan wanita memintanya untuk menikah dan melahirkan anak. Daren, pria yang tidak mau dekat dengan wanita manapun. Tiba-tiba meminta dirinya untuk menikah dan punya anak dari bosnya sendiri. Memang Danisa suka uang, tapi tidak dengan menjual diri sama pria kaya yang harus mengorbankan mahkota berharganya. Lebih baik Danisa mencari sampingan pekerjaan lain dari pada harus melahirkan anak untuk bosnya.

Lihat lebih banyak
Benih 20 Milyar CEO Dingin Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Kiki Sulandari
Darren,apa yg ingin kwu lakukan pada Leo? Jangan pernah berpikir untuk memecatnya,jika kau tak ingin kehilangan orang kepercayaanmu yg terbaik.....
2024-04-14 02:09:32
0
user avatar
Kiki Sulandari
Darren ,benar 'kan apa yg dikatakan Danisa.....pakaian di lemsri isinya lingerie semua.........
2024-04-14 01:57:42
0
user avatar
Kiki Sulandari
Kejutan dari mama Riana demi untuk menimang cucu....lingerie seksi...
2024-04-06 19:07:31
0
user avatar
Kiki Sulandari
Mama Riana pasti akan mencari tahu tentang rahasia yg disembunyikan Darren - Danisa
2024-03-21 23:51:09
0
user avatar
Kiki Sulandari
Darren...hati hati jatuh cinta .........
2024-03-21 00:28:19
0
user avatar
Azril
Pria dingin, bikin aku ketagihan baca. seru banget tor
2024-02-28 11:09:47
0
user avatar
Agung99
pertama lihat karana covernya bagus, eh ternyata isi ceritanya nggak kalah bagus. seru Banget
2024-02-28 00:29:32
0
default avatar
yuyunitaa
Ceritanya seru. Penasaran dengan kisah Darren dan Danisa. Lanjut, Thor.
2024-02-28 00:21:19
0
user avatar
Sun fatayati
Daren type cowok yang g mau ribet, sat set sat set pokoknya... kereen Thor...
2024-02-27 23:33:09
0
user avatar
Nurleni
Ceritanya bagus, penasaran sama Danisa dan Daren.. Semangat Thorr
2024-02-27 23:29:37
0
user avatar
dian muh
ayo danisa.. dipikir2 lagi.. masa depan kamu ini...
2024-02-27 23:22:20
0
user avatar
Megarita
tawaran yang bagus, Danisa ...
2024-02-27 21:55:27
0
user avatar
RESYAD
dari bab awal aja bikin penasaran. lanjut thor. bikin greget ceritanya ......
2024-02-27 21:50:48
0
default avatar
Ya Lee
bagus, nice story. lanjut thor
2024-02-27 21:10:29
0
default avatar
princeskinan49
Suka banget sama alur ceritanya.
2024-02-27 19:22:09
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 6
164 Bab
Bab 1
BAB 1"Saya tidak mau tahu. Pokoknya kamu harus segera bayar sewa tempat tinggal ini sekarang juga!" Tegas seorang wanita bermata sipit. Usianya yang lebih tua beberapa tahun dari Danisa, namun nasib yang jauh berbeda darinya. Jika Danisa menjadi orang yang berlagak sok kaya. Maka, wanita di hadapannya itu adalah seorang juragan apartemen yang memiliki hampir 20 unit di tempat Danisa tinggal. Danisa mendadak cemas, karena bingung dengan keadaan yang terjadi. Kini, wanita di hadapannya datang kembali menaagih dan tidak ingin lagi memberikan dia waktu untuk bisa menunda sewa bayar yang dia tempati."Saya mohon! Kasih saya waktu, satu hari saja. Besok pagi saya akan bayar lunas." Lagi Danisa kembali memelas. Bukan ia tak punya uang, memang kehidupan glamor yang biasa dilakukanlah yang berhasil membuat diirnya terjebak dalam situasi rumitnya sekarang. Ya, anggap saja Danisa yang salah dalam memilih pertemanan. Seharusnya yang ia lakukan berteman dengan orang yang sejajar. Tapi, demi g
Baca selengkapnya
BAB 2
BAB 2Danisa terdiam beberapa saat dengan apa yang diminta oleh sang atasan untuknya tiba-tiba.Tidak ada angin dan tak ada hujan. Tiba-tiba saja atasannya itu mengajak menikah dan minta anak darinya. Memangnya gampang orang punya anak, menikah langsung bisa jadi.“Bagaimana?” tanya Daren ketika tidak mendapati respon apa pun dari sekretarisnya itu.“Bapak tidak salah makan ‘kan? Atau Bapak sedang sakit?”“Saya serius.”Daren menatap serius pada Danisa yang tak percaya pada ajakan yang telah ia lakukan. Tak tahu Daren harus melakukan apa, maka ia berniat memberikan tawaran sekretarisnya itu untuk menikah dengannya. Danisa bisa melihat wajah serius dari sang atasan. Tapi baginya itu adalah tawaran yang tidak masuk akal. Danisa pun tak berniat untuk menerima tawaran dadakan yang menurutnya itu di luar logika.“Maaf tapi saya tidak bisa, Pak. Saya belum punya planning untuk menikah, lagi pula saya juga tidak ingin punya anak. Apa tidak sayang dengan tubuh saya yang akan menjadi gemuk d
Baca selengkapnya
BAB 3
Sesuai dengan janji yang Danisa miliki. Saat jam kerja berakhir, Danisa buru-buru berkemas, mengabaikan Daren yang baru saja keluar dari ruang kerjanya bersama dengan Leo yang mengekor di belakang sang atasan. “Pak, saya ada urusan yang penting. Semua pekerjaan saya sudah selesai. Jadi saya pulang dulu ya,” pamit Danisa menampilkan deretan gigi putihnya pada dua orang yang menjadi atasannya itu.Daren bergeming, sama sekali tidak menanggapi apa yang danisa lakukan. Hanya Leo yang membalas senyum rekan kerjanya yang terlihat sudah rapi dan akan meninggalkan ruangannya itu.“Hati-hati. Kamu nggak mau ikut ketemu Mr. Mark malam ini,” jawab Leoo pada Danisa.“Bapak saja. Saya ada yang lebih penting, lagi pula urusannya kan sama Pak Leo dan Pak Bos,” balas Danisa, melirik pada Daren yang masih fokus dengan benda pipih di tangannya.Danisa melambaikan tangan ketika tak mendapat tanggapan lagi dari Leo. Ia ingin bersiap dengan rencana seratus juta yang akan ia dapatkan dalam semalam. Tak sa
Baca selengkapnya
BAB 4
BAB 4Sebuah bogeman berhasil melumpuhkan dari sebuah paksaan seorang pria yang menolak untuk mendapatkan ciuman paksa dari lawan jenisnya. Merasa tak senang melihat pemaksaan yang terjadi, membuat diri seorang pria berjas hitam pekat yang digunakannya itu naik pitam. Suara wanita yang terus meronta, berteriak untuk dilepas membuat diri pria itu tidak bisa tinggal diam. Pria bajingan itu terus memaksa, mengabaikan keinginan wanitanya yang menolak untuk disentuh paksa yang malah semakin bertindak semakin beringas pada wanitanya. Teriakan dan tangisan yang terus meronta, membuat langkah seorang pria yang baru saja mengakhiri pertemuan dengan seorang klien yang mengadakan jamuan di tempat itu berhenti di sana.Di sebuah lorong night club, Daren Raynald Abraham memicing pada kejadian tak senonoh yang mengusik hati nuraninya. Bertambah ia yang kenal dengan pria yang tak lain adalah rival bisnis yang tak pernah akan keberhasilannya, semakin membuat hati nurani pria itu tertarik untuk m
Baca selengkapnya
BAB 5
BAB 5Danisa tak menyia-nyiakan kesempatan. Niat diri yang memang ingin mencari penerbangan malam ini menuju ke negaranya segera pun membuat langkahnya itu terburu karena ingin segera sampai ke unitnya. "Bahkan aku lupa meminta izin pada Pak Daren untuk cuti dadakan. Besok saja sama Pak Leo, yang ada aku kena marah sama Pak Daren." Danisa sadar, jika ia meminta izin langsung pada bosnya yang bertemu dengannya dalam keadaan tak bagus itu akan semakin memicu amarah. Berada dalam satu mobil dalam suasana mencekam saja sudah membuat diri Danisa begitu sesak. Apa lagi jika Daren tadi meluapkan kemarahan padanya. Danisa tak mampu membayangkannya. Setiba di kamarnya, Ia mengeluarkan ponsel untuk menghubungi kenalannya untuk mengurus penerbangan. Baik untuk dirinya ketika tugas kerja, maupun untuk Leo dan Daren jika ada pekerjaan ke luar negeri. "Apa ada penerbangan malam ini juga ke Indonesia?" Tanya Danisa langsung yang tidak ingin membuang waktunya. "Kamu telat, barusan berangkat sat
Baca selengkapnya
BAB 6
Daren terdiam saat mendengar kalimat yang Danisa ucapkan kepadanya. Bahkan sama sekali tak menyangka jika wanita yang ia beri tawaran sebelumnya menolak keras itu tiba-tiba menerima. Daren berpikir, pasti Danisa akan mengambil kesempatan padanya. Sedikit banyak dia tahu rumor jika sekretarisnya itu memiliki sikap hiddon dan pasti akan butuh banyak uang untuk memenuhi gaya hidupnya. Di samping itu, Danisa berdebar-debar setelah mengatakan keputusannya untuk menerima tawaran dari sang atasan. Dia semakin gelisah saat menunggu jawaban dari sang atasan. Bahkan Daren yang hanya bereaksi datar atas tatapan lekat mengarah tepat padanya. Hal itu semakin membuat Danisa diam mematung, bingung harus memberikan sikap. "Apa kau serius dengan keputusan yang sudah kau ambil?" Tanya Daren dengan tatapan datar dan suara serius yang khas. Danisa menelan ludahnya, di saat biasa ia mampu bersikap banyak bicara. Tiba-tiba mendadak kaku karena merasa cemas. Tapi Danisa tetap harus melakukan ini karena
Baca selengkapnya
BAB 7
Danisa yang baru duduk di meja kerjanya itu dikejutkan oleh sebuah notifikasi yang masuk ke dalam ponselnya. Dia berpikir jika sang adik yang memberi kabar soal ibunya, atau dokter yang merawat ibunya di Indonesia. Danisa segera mengambil ponsel yang sebelumnya tergeletak di meja kerjanya dengan jantung yang berdebar. Jemari lentiknya menggeser layar benda pipih tersebut, debaran di dada bergemuruh seiring rasa khawatir akan sesuatu buruk yang terjadi di sana. Seketika matanya membulat, saat mendapati jumlah nominal yang kembali masuk pada notifikasi mobile banking-nya. Sungguh, Danisa tidak percaya. Jika atasannya itu benar-benar mentransfer sejumlah uang yang ia butuhkan. Seiring gemuruh debaran yang semakin bertalu, dengan rasa tak percaya yang terjadi. Senyumnya pun seketika merekah atas apa yang ia dapatkan. Danisa yang sudah mendapat apa yang ia mau itu pun segera mentransfer uang ke rekening adiknya. Setelah melakukan transaksi tersebut, Danisa bergegas melakukan panggilan
Baca selengkapnya
BAB 8
Danisa masih dipenuhi dengan rasa bahagia dalam hatinya. Saat mendapati pertanyaan dari Leo rekan kerjanya senyumnya terpancar dari kedua sudut bibirnya itu pun semakin merekah. Kedua matanya berbinar menunjukkan kebahagiaan yang semakin jelas tergambar pada wajah cantiknya. Tingkah yang Danisa tunjukkan itu membuat Leo terheran heran."Pak, kapan lagi mendapat tawaran yang besar tanpa harus bekerja keras? " Danisa berseru gembira, ketika harus mengingat jumlah uang yang akan Danisa dapatkan bosnya itu. Leo yang melihat sikap Danisa semakin menjadi itu menganga tak percaya. Bahkan yang ia tahu sebelumnya jika wanita di hadapannya itu menolak tegas ajakan tiba-tiba Daren yang meminta dirinya untuk menikah dan melahirkan anak. "Aku tidak mengerti dengan Jalan pikiranmu, Danisa? Bahkan kemarin kamu jelas-jelas menolak ajakan Pak Daren."Leo mencoba mengingatkan momen Danisa yang keluar dari ruang kerja atasannya itu dengan menggerutu kesal. Bahkan dia yang menjadi sasaran omelan Da
Baca selengkapnya
BAB 9
"Mampus kau. Danis!" Danisa hanya mampu membatin, saat harus bertemu dengan pria yang ada hubungannya dengan pekerjaan yang tidak ia lakukan dengan baik. Dia sangat yakin, jika kedatangan pria itu berhubungan dengan kejadian dirinya bersama tamu yang gagal ia layani. Waktu yang seharusnya digunakan untuk beristirahat saat pulang bekerja, ia harus menghadapi tamunya sekarang.Tatapan tajam yang Danisa dapatkan dari seorang pria yang sedang berdiri dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celananya. Danisa membeku sejenak, tapi bagi seorang Danisa menghadapi hal seperti itu adalah hal yang biasa. Tidak akan membuat dirinya lemah hanya dengan ditatap selayaknya korban pelaku kejahatan yang telah tertangkap.Danisa yang semula terkejut dan pias itu beralih dengan wajah yang melukis senyum manis pada kedua sudut bibirnya. Dia melanjutkan langkah menuju ke tempat pria yang ia yakin sedang menunggu kehadirannya. "Hai! Kau menungguku? Apa kau sedang tidak sibuk, hingga kau menyempatkan
Baca selengkapnya
BAB 10
“Pokoknya mami nggak mau tahu. Nanti malam kau harus datang di acara makan malam yang sudah Mami buat,” tugas Riana yang tidak ingin mendapatkan bantahan dari putranya lagi.Darren, Putra semata wayangnya itu selalu menolak ajakan yang dilakukan olehnya untuk makan malam. Padahal dirinya memiliki rencana lain dan tentu sangat baik untuk anaknya itu.Tapi, Daren adalah pria yang pintar. Dengan mudahnya dia selalu mampu menolak karena tahu jika mamanya terus mengusahakan dirinya untuk berjodoh dengan wanita pilihan mamanya.“Ma, Daren sibuk. Mama makan malam saja sendiri,” tolak Daren masih dengan suara rendahnya. Dia tidak akan mampu berkata kasar pada wanita yang sangat disayanginya itu. Bahkan segala yang ia usahakan saat ini semata-mata hanya untuk kebahagiaan mamanya.“Sayang, sekali saja kau menurut sama mama. Apa susahnya?” Riana benar-benar dibuat pusing, karena anaknya itu selalu mampu menolak ajakannya dengan berbagai alasan. “Ma, bukan Daren tidak mau mama ajak makan malam.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status