author-banner
Wijaya Kusuma
Wijaya Kusuma
Author

Novels by Wijaya Kusuma

Penjara Hati Bos Arogan

Penjara Hati Bos Arogan

“Aku akan bantu. Tapi dengan syarat,” kata pria itu dengan Tatapan yang begitu sulit diartikan. “Syarat? Syarat apa?” Tanya Alya bingung.  Evan diam beberapa saat, dia pun kembali menjawab. “Jadi pelayanku. Kau harus selalu siap dengan apa pun yang aku mau.” Sebuah permintaan yang sangat tidak masuk akal Alya dengar. Tetapi dia harus mendapatkan uang segera.  Pelayanan apa yang Evan maksudkan untuknya. Tapi, dia sangat terdesak kal ini. Lalu, apa yang harus Alya lakukan? Menerima atau menolak, sedang masa depan yang ia punya sangat panjang?
Read
Chapter: Bab 116. Kembali Merajut
Alya kembali ke kamarnya. Niat hati ingin menenangkan diri, tapi justru ia kembali dibuat berdebar dengan setiap kalimat pernyataan yang Evan beri pada kedua orang tuanya. Nada dering pesan masuk membuatnya menoleh cepat ke arah meja rias, tempat ponselnya diletakkan. Sebuah pesan dari Vira.Vira: Lihat ini sekarang. Kamu harus tahu.Tautan video menyertai pesan singkat itu. Tanpa pikir panjang, Alya mengetuk layar. Jantungnya hampir berhenti ketika wajah Evan muncul dalam video. Konferensi pers. Mikrofon berjejer di hadapan pria yang pernah ia cintai begitu dalam, dan kini...“Nama saya Evan Ibrahim Sanders,” suara Evan terdengar tegas, namun ada getaran kecil dalam intonasinya. “Saya berdiri di sini bukan sebagai CEO perusahaan keluarga saya, tapi sebagai seorang pria... yang selama ini menyembunyikan bagian terpenting dalam hidupnya. Saya telah menikah. Lima tahun lalu.”Gemetar tangan Alya menggenggam ponselnya. Ia mundur selangkah, lalu terduduk di tepi ranjang.“Nama istri saya
Last Updated: 2025-06-02
Chapter: Bab 115. Ketegangan Ayah dan Anak
Suasana rumah itu sunyi, terlalu tenang untuk pagi yang seharusnya ramai oleh hiruk pikuk aktivitas. Udara dingin yang merembes dari celah jendela membuat ruangan tampak membeku, seolah waktu ikut berhenti menunggu ledakan yang akan segera terjadi.“Rumahmu terlalu sepi untuk orang yang sedang merayakan kemenangan besar,” suara itu dalam, tegas, dan penuh nada ejekan samar.Evan menoleh pelan. Pria yang berdiri di ambang pintu itu tinggi, dengan jas hitam rapi dan sepatu mengilap. Wajahnya menua, tapi masih menyimpan pesona yang dulu membuat banyak orang tunduk di dunia bisnis. Ibrahim.Ayahnya.“Kalau datang untuk memuji diri sendiri atas kemenangan perusahaan, kau bisa pulang sekarang,” kata Evan datar, lalu menyesap kopinya.Ibrahim tersenyum kecil dan duduk di sofa panjang tanpa diminta. Ia mengambil sikap seperti seseorang yang memiliki tempat itu.“Tidak, aku datang bukan untuk membahas perusahaan. Kita sudah lewat fase itu.”“Ayah bangga. Kamu bisa selesaikan masalah besar deng
Last Updated: 2025-06-02
Chapter: Bab 114. Kehadiran Ibrahim, Ayah Evan
Matahari pagi menyelinap pelan dari balik tirai jendela ruang makan yang luas dan penuh cahaya hangat. Aroma roti panggang dan telur orak-arik menggoda indra penciuman, menyatu dengan wangi lembut dari teh melati yang mengepul dalam cangkir porselen di atas meja.Alya duduk di salah satu sisi meja panjang, mengenakan blus putih santai dan celana linen abu-abu. Pasmina santai menghias wajah cantiknya, meski sederhana tetap membingkai indah wajahnya. Wajahnya masih menyisakan rona merah muda yang tak bisa ia sembunyikan, terutama saat matanya melirik ke arah pintu kamar yang tertutup rapat di lantai atas. Di sampingnya, duduk seorang anak laki-laki yang begitu ia sayang, dengan rambut ikal cokelat gelap dan mata besar penuh rasa ingin tahu."Mommy... Ayah Evan belum pulang, ya?" tanya Cale pelan, sembari menggigit roti panggangnya yang dioles mentega keju kesukaannya.Alya sedikit terkejut. Tangannya yang hendak meraih sendok berhenti di udara. Ia mengalihkan pandangan ke arah putranya
Last Updated: 2025-06-02
Chapter: Bab 113. Teh Jahe Hangat
Langkah-langkah pelan Alya menyusuri lorong rumah besar itu, sunyi diiringi suara detak jarum jam dinding yang bergema lembut. Di tangannya, sebuah cangkir keramik putih berisi teh jahe hangat beraroma kuat yang baru saja ia buat di dapur. Aroma rempahnya semerbak, seolah ingin menyembuhkan udara yang tegang beberapa waktu lalu.Sesampainya di depan pintu kamar Evan, Alya mengetuk pelan."Evan?" panggilnya, suaranya lirih.Tak ada jawaban.Ia mengetuk sekali lagi, sedikit lebih keras. "Aku hanya membawakan teh jahe. Untukmu."Masih sunyi. Tak ada sahutan dari dalam.Alya menghela napas kecil. Dalam hatinya, ia ragu. Tapi udara dingin malam yang masih menggantung dan bayangan wajah lelah Evan saat baru datang tadi membuatnya mantap untuk masuk. Ia mendorong pintu perlahan, memastikan tidak membuat suara gaduh.Saat pintu terbuka sepenuhnya, pemandangan yang menyambutnya membuat detak jantung Alya seketika melonjak.Evan baru saja keluar dari walk-in closetnya. Tubuh tegapnya terbuka ta
Last Updated: 2025-06-01
Chapter: Bab 112. Usaha Evan
Di rumah Evan, Alya sudah seminggu kembali dari rumah ibunya, suasana mencekam. Alya duduk di depan TV, menatap layar dengan wajah pucat. Vira ada di sampingnya, menggenggam tangan sahabatnya erat.“Kenapa mereka sejahat itu, Mbak? Aku… aku tidak pernah minta apa pun. Tidak pernah cari sensasi…” suara Alya gemetar. Jujur, ia tak pernah berpikir hingga sejauh ini sebab kembali masuk ke kehidupan Evan yang bahkan tidak ia inginkan. “Kamu harus tenang. Jangan berpikir macam-macam. Pak Evan pasti tidak akan tinggal diam.” Vira meyakinkan Alya dan menguatkan jika Evan pasti akan selalu berada di pihaknya. “Aku tak yakin, Mbak. Yang dihadapinya bukan hanya keluarga wanita itu. Tapi keluarganya juga.” Alya sungguh putus asa dan bingung di situasi seperti ini. “Pak Evan sudah berjanji. Dan dia tidak akan mengingkari. Kamu yakin itu,” tegas Vira meyakinkan Alya yang lemah saat ini. Ponsel Alya bergetar. Nama Evan muncul.“Alya…” suara Evan terdengar berat. “Aku minta maaf. Aku tidak bisa m
Last Updated: 2025-05-29
Chapter: Bab 111. Konflik Bisnis dan Cinta
Langit sore itu menggantung kelabu di atas gedung yang menujlang tinggi di ibu kota. Dari balik jendela lantai ruangan presdir yang berkuasa. Evan Mahardika memandangi awan yang mulai menebal, seakan menjadi pertanda akan datangnya badai. Namun badai itu bukan hanya milik langit—ia telah memasuki ruang kantornya lebih dulu.Pintu ruang direktur utama terbuka perlahan. Sosok tinggi tegap masuk dengan langkah pasti. Ibrahim Sandres, ayah Evan sekaligus pendiri bisnis yang kini Evan kendalikan, membawa serta aura tekanan yang membuat ruangan seketika mencekam. Setelan jasnya rapi, rambut peraknya disisir ke belakang, dan matanya—dingin dan tajam seperti belati."Kita perlu bicara," ujar Ibrahim tanpa basa-basi saat memasuki ruangan mewah sang pemimpin yang tak lain adalah anaknya sendiri. Evan berdiri dari balik mejanya. “Silakan, Ayah. Duduklah.”Namun Ibrahim tak duduk. Ia berdiri tegak, menatap Evan dari seberang meja seperti seorang hakim menatap terdakwa. Tatapan yang menghujam bak
Last Updated: 2025-05-29
Istri Kedua Sang Presdir

Istri Kedua Sang Presdir

Neina Zalika hanya ingin membalas budi. Ia tak pernah menyangka bahwa satu permintaan dari lelaki tua yang begitu berjasa dalam hidupnya akan menyeretnya ke dalam badai rumah tangga yang penuh kebencian, intrik, dan luka. Menjadi istri kedua Keandra Dipta Sakti bukanlah mimpi, melainkan mimpi buruk yang membekas di setiap helaan nafasnya. Disembunyikan dari publik, direndahkan di rumah sendiri, dituduh sebagai perusak rumah tangga, hingga dijadikan bulan-bulanan fitnah oleh istri pertama Keandra, seorang model ternama yang tak akan tinggal diam. Neina hanya bisa bertahan—sampai kebenaran dan pengkhianatan besar akhirnya terkuak. Ketika cinta tak diberi kesempatan, di tengah reruntuhan kebencian, badai baru datang menghantam, dan kebenaran tertutup oleh rahasia dan kebencian. Rahasia kelam tentang masa lalu keluarganya, kematian orang tuanya, dan pengkhianatan dari orang yang ia percaya, membuat Neina berada di ambang kehancuran. Mampukah Neina bertahan? Ataukah ia akan hancur dalam pusaran fitnah, pengkhianatan, dan rencana jahat yang mengintainya dari segala arah?
Read
Chapter: Bab 187. Rahasia dalam Flashdisk
Siang itu, udara di gedung eksekutif mewah DS Company begitu hening. Langit berwarna abu-abu, seolah ikut menekan suasana hati Neina yang gelisah sejak pagi. Langit Jakarta siang itu seolah mencerminkan perasaan Neina. Kelabu. Gerimis tipis menggantung di udara, menciptakan selimut lembap yang terasa menekan. Neina menatap kosong ke layar laptop di hadapannya, data-data laporan yang tersusun rapi terasa seperti barisan karakter asing yang tak memiliki makna apa-apa.Sudah setengah hari sejak Neina berhadapan dengan Daniswara, kakek mertuanya. Pertemuan yang seharusnya menjadi ajang kehangatan antara keluarga justru berakhir seperti sidang yang memuakkan."Neina, Kakek sudah bilang. Ini adalah keputusan yang harus kakek ambil demi kebaikan bersama. Demi Keandra dan kamu,” ujar Daniswara kala itu, suaranya tenang, penuh wibawa, tetapi juga dingin, tak menyisakan ruang untuk negosiasi."Kebaikan yang mana, Kek? Mengabaikan masalah? Menutup-nutupi rahasia besar yang tidak kita tahu?” Nei
Last Updated: 2025-09-27
Chapter: Bab 186. Musuh Lama
Pagi itu, udara masih lembap setelah hujan dini hari. Jalanan menuju pusat kota belum terlalu padat, membuat mobil yang ditumpangi Neina melaju mulus. Dari kaca jendela, ia bisa melihat sisa embun menempel di dedaunan, berkilau diterpa sinar matahari yang baru muncul dari ufuk timur.Ia menarik napas panjang. Sudah tiga hari ia menginap di rumah Nenek. Tiga hari penuh kehangatan, tapi juga tiga hari penuh pertanyaan yang tak berani ia tuntaskan. Ada ketenangan yang tidak pernah ia temukan di mansion, namun keresahan tetap saja membayanginya.Kini, Neina memutuskan untuk kembali ke kantor. Bukan karena benar-benar ingin, melainkan karena ia sadar ia tidak bisa terus berlari. Dunia luar tetap berjalan, gosip tidak berhenti berputar, dan pekerjaannya menuntut untuk kembali dijalani.Ia sengaja berangkat lebih pagi. Ia tidak ingin berjumpa dengan banyak karyawan yang biasanya datang menjelang jam kerja. Ia ingin masuk tanpa tatapan, tanpa bisik-bisik di belakang.Mobil berhenti di depan g
Last Updated: 2025-09-27
Chapter: Bab 185. Melepas Rindu pada Nenek
Langit sore itu berwarna jingga pucat, matahari seperti kelelahan setelah seharian membakar kota. Jalanan mulai dipenuhi kendaraan yang kembali dari aktivitas, klakson bersahutan, sementara lampu-lampu toko di sepanjang jalan mulai menyala.Neina duduk di kursi belakang mobil hitam yang dikemudikan oleh sopir keluarga yang mengantarkannya. Tangannya memegang erat tas kecil di pangkuan, matanya menatap keluar jendela, tapi pikirannya entah ke mana.Sang sopir sesekali melirik lewat kaca spion. “Nona, apa Anda ingin saya putar musik? Supaya perjalanan lebih asik?”Neina tersadar, menoleh sebentar lalu tersenyum tipis. “Boleh, Pak. Terima kasih.”Sepertinya ia tahu jika sang sopir paham dengan kegelisahan dirinya. “Baik, Nona.”Keheningan kembali menyelimuti mobil. Hanya suara mesin dan gesekan ban dengan aspal yang terdengar.Hatinya berdegup cepat. Perjalanan ke rumah neneknya seakan membawa pulang masa lalu yang lama terkubur. Sejak kecil, Neina hanya tahu jika kedua orang tuanya sa
Last Updated: 2025-09-26
Chapter: Bab 184. Tak Ingin Percaya
Pria itu terlihat begitu tenang. Kemeja hitamnya terlipat rapi, jas abu-abu tergantung di kursi. Wajahnya tidak asing, seolah pernah ia lihat di suatu tempat, mungkin dari potongan berita perusahaan atau sekadar bayangan yang melintas. Tapi siang ini, pertemuan itu terasa salah. Terlalu salah.Neina menelan ludah, menegakkan punggungnya. Jemarinya meremas pegangan tas kecil di pangkuan.“Aku rasa kau salah orang,” ucap Neina dengan nada kaku. “Aku tidak mengenalmu, dan saya tidak paham mengapa harus mendengar semua ucapan ini.” Ia menghentikan sejenak kalimatnya, sebelum akhirnya melanjutkannya. “Aku rasa. Ini hanya omong kosong.”Marco menyandarkan tubuh ke kursi, senyumnya tipis tapi dingin. “Kau memang tidak mengenalku, Nyonya Keandra. Itu benar. Tapi aku mengenal suamimu… lebih jauh daripada yang kau bayangkan. Dan aku juga sangat mengenal keluarga Daniswara. Dan… juga orang tuamu.”Ucapan itu membuat tengkuk Neina meremang.“Cukup.” Suaranya tegas, walau sedikit bergetar. “Saya
Last Updated: 2025-09-26
Chapter: Bab 183. Kabar Mengejutkan
Ruang kafe yang remang semakin terasa mencekam. Neina memandang Marco dengan tatapan dingin, seolah sedang berhadapan dengan musuh bebuyutan. Di balik ketenangannya, badai kecemasan bergolak di dalam dada."Apa yang kau inginkan dariku?" tanyanya dingin, berusaha menutupi getar di suaranya. Ia tak suka menunggu dalam ketegangan. Bahkan, ia sendiri tidak mengenal siapa pria di hadapannya. Marco menyilangkan tangan di atas meja, senyum sinisnya tak luntur. "Santai dulu, Neina. Minum sesuatu? Kopi di sini cukup enak." Pria itu masih terlihat senang bermain dengan Neina. Ketegangan di depan mata, semakin menarik perhatiannya."Aku tidak mau basa-basi. Katakan cepat atau aku pergi sekarang," potong Neina, tidak sudi membuang waktu.Neina semakin kehilangan kesabaran atas tindakan yang dilakukan pria yang berusia sekitar 55 tahun tersebut. Marco terkekeh pendek. "Baiklah. Aku tidak akan berputar-putar. Aku ingin membuka sesuatu... sesuatu yang menyangkut hidupmu, Neina.""Apa maksudmu?"
Last Updated: 2025-09-25
Chapter: Bab 182. Orang Asing
Matahari di puncak kepala terasa panas menyengat, tapi hawa di dalam kantor terasa jauh lebih dingin. Kantin yang biasanya dipenuhi tawa dan obrolan kini terasa seperti medan perang bisikan. Neina berjalan dengan kepala tertunduk, langkahnya cepat, seolah-olah ia sedang berlari dari sesuatu yang tidak terlihat. Setiap bisikan yang menyentuh telinganya bagaikan duri, menusuk-nusuk tanpa ampun."Itu dia, si perusak rumah tangga.""Sudah jadi istri kedua, masih berani menampakkan diri.""Wanita simpanan yang naik kasta, beraninya."Bisik-bisik itu tak pernah sekeras ini. Sejak foto dirinya dengan Keandra beredar, ia seolah menjadi buruan publik. Dulu, tatapan mereka hanya penuh rasa ingin tahu, tapi kini, semua tatapan itu berubah menjadi kebencian dan cemoohan."Mereka menghakimi tanpa tahu apa-apa," gumamnya pelan, lebih kepada dirinya sendiri.Ya, satu-satunya cara untuk membuat dirinya terus berdiri tegak adalah dengan menguatkan diri sendiri. Di belakangnya, langkah tegap pengawa
Last Updated: 2025-09-25
Benih 20 Milyar CEO Dingin

Benih 20 Milyar CEO Dingin

"Danisa," Panggil Daren, pria berusia 34 tahun yang tidak lain adalah bosnya. "Iya, Pak. Ada yang bisa saya bantu?" jawabnya. "Menikah dengan saya. Dan lahirkan anak untuk saya." Sebuah kalimat yang membuat Danisa mematung di tempat. Tak ada angin dan hujan, tiba-tiba atasannya yang tidak pernah terlihat dekat dengan wanita memintanya untuk menikah dan melahirkan anak. Daren, pria yang tidak mau dekat dengan wanita manapun. Tiba-tiba meminta dirinya untuk menikah dan punya anak dari bosnya sendiri. Memang Danisa suka uang, tapi tidak dengan menjual diri sama pria kaya yang harus mengorbankan mahkota berharganya. Lebih baik Danisa mencari sampingan pekerjaan lain dari pada harus melahirkan anak untuk bosnya.
Read
Chapter: BAB 225
Siang itu, mendadak suasana rumah sakit menjadi mencekam.Darren sudah keluar dari dalam ruang perawatan Rinaldi, ayahnya. Namun belum sempat Riana yang baru saja akan menghampiri putranya dan ingin bertanya tentang apa yang dilakukan Daren di dalam sana sudah dibuat terkejut dengan beberapa perawat yang saling berlari menuju ke ruang Reynaldi dengan tatapan mata yang terlihat panik.Bukan hanya Riana yang terkejut, Danisa pun ikut merasa panik dengan kejadian nyata yang saat ini dilihatnya.Lewat sorot matanya Ia pun bertanya pada Riana dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Renaldi di dalam kamar perawatannya.Detak janur Riana berpacu kencang saat melihat para petugas medis berlarian yang tak lama diikuti oleh dokter pribadi Renaldi yang menangani langsung pria tua itu.“Apa yang terjadi?” Entah pada siapa Riana bertanya sebab Danisa dan Daren pun tidak mengerti dengan apa yang terjadi.Danisa mendekat ke arah Riana memeluk perempuan itu dengan maksud ingin menguatkan ji
Last Updated: 2024-10-20
Chapter: BAB 224
Suasana ruang yang didominasi oleh warna putih itu begitu hening. Sambutan yang kini didapat oleh seorang pengusaha muda yang bernama Daren Raynaldi. Ya, dia sangat membenci nama Reynaldi yang begitu sangat dirinya benci. Daren begitu membenci nama itu. Sebab nama tersebut adalah nama dari pria yang memiliki aliran darah sama dalam tubuhnya. Nama yang begitu sangat dibencinya, sebab pria yang tak lain adalah ayahnya sendiri telah menorehkan luka yang begitu dalam untuk dirinya selama ini. Kini, dia dapat melihat penderitaan dari pria yang tak ingin ditemui olehnya itu. Pria yang sangat dibenci oleh Daren, kini tergeletak lemah tak berdaya. Bahkan, dirinya yakin untuk sekedar membuka mata pria itu tak akan mampu melakukannya. Daren masih berdiri di tempatnya, setelah dirinya usai menutup pintu ruang perawatan khusus yang hanya ada satu ranjang beserta pasien serta seluruh alat yang menempel dalam tubuh pria yang sudah sangat lemah tak berdaya. Ya, pria angkuh dan sombong itu sudah
Last Updated: 2024-10-19
Chapter: BAB 223
Seperti yang Darren katakan kepada Danisa yang meminta untuk ditemani. Kini, keduanya sedang berada di dalam mobil menuju ke sebuah tempat yang Danisa sendiri pun belum mengetahui. Iya, Danisa belum bertanya pada sang suami sebab setelah darah mengajak dia harus disibukkan dengan mengurus kedua buah hatinya yang kemudian mengantar Ara dan Aiden menuju ke tempat sang nenek.Setiba di sana, kedua anak kembar itu pun langsung turun dari mobil. Sebab tak sabar untuk bermain bersama nenek dan tantenya.“Mom dan daddy nggak usah anterin arah ke dalam. Nanti biar Ara yang bilang sama nenek jika Mommy dan Deddy akan pergi.”Ara yang sudah tidak sabar itu meminta ayah dan sang ibu untuk segera berlalu dari kediaman sang nenek. Tetapi Danisa tak langsung mengiyakan, sebab dia pun ingin bertemu dengan sang Ibu dan meminta izin untuk menitip kedua buah hatinya di sini.“Mommy mau bertemu nenek dulu, Princess. Nanti setelah ketemu nenek baru Mommy dan Deddy akan berangkat.”Danisa tersenyum lembut
Last Updated: 2024-09-22
Chapter: BAB 222
“Apa kamu sibuk hari ini?” tanya Daren tiba-tiba saat subuh dan keduanya sedang berada di atas ranjang saling berpelukan satu sama lain. Danisa yang berada dalam dekapan hangat suaminya itu mendongak. Menatap penuh tanya pada sang suami akan maksud yang hendak Daren katakan kepadanya itu. “Kenapa?” tanya Danisa, balik bertanya ingin memastikan jika Daren ingin mengajaknya pergi ke suatu tempat. Daren membalas tatapan sang istri. Memberikan usapan lembut ke lengan Danisa setelah aktivitas panas malamnya telah berlangsung. Keduanya tak langsung tidur setelah melakukan ibadah subuhnya. Saling mendekatkan diri, dan Danisa tak ingin banyak tanya atau berbicara kecuali jika itu urusan kedua buah hatinya. “Temani aku,’ ucap Daren singkat, tak langsung memberitahukan tujuannya ke mana akan pergi mengajak wanitanya. “Aku akan temani, jika kamu butuh aku. Tak perlu bertanya,” jawab Danisa, merekahkan senyum manisnya dan kembali mengeratkan dekapan hangat yang Daren berikan untuknya. Daren
Last Updated: 2024-09-17
Chapter: BAB 221
“Jangan bicara begitu sama mama,” kata Danisa minta agar Daren mampu meredam emosi pada sang mama.DADanisa tak ingin melihat hubungan ibu dan anak itu menjadi renggang. Sebab, dia tahu seberapa besar rasa sayang dan pengorbanan Riana yang begitu besar dalam membesarkan Daren dulu. Daren tak menjawab, pria itu masih diam merasakan sentuhan lembut dari Danisa yang memeluk dirinya dari belakang tubuh tegapnya itu. “Mama akan sedih, jika kamu berkata kasar padanya. Bukankah selama ini kau selalu memperjuangkan kebahagiaan mama,” lanjut Danisa mengingatkan pada suaminya. Perjuangan yang Daren lakukan untuk mamanya begitu besar. Hingga dia mampu melawan ego menikah demi bisa memberikan cucu yang selalu dituntut oleh mamanya dulu. Daren menarik nafasnya dalam-dalam. Kemudian membuangnya secara kasar sebelum akhirnya membuka suara menjawab setiap kalimat yang terucap dari wanitanya itu. “Kau tak mengerti,” jawab Daren singkat. “Aku tahu, Daren,” bela Danisa untuk dirinya sendiri, yang
Last Updated: 2024-09-16
Chapter: BAB 220
Riana menghentikan langkah kakinya saat Daren menyebut kata ‘tua bangka’. Riana berpikir, mengapa Daren bisa mengetahui rahasia yang masih dijaga olehnya dengan begitu baik. Dia pun berpaling, menatap Daren yang sedang berusaha menahan amarah. Riana tahu, jika Daren tidak akan meluapkan amarahnya di hadapan anak-anaknya. Riana sudah menyiapkan segala sesuatu untuk segala kemungkinan yang akan terjadi jika Daren akan marah kepada dirinya. “Kau tak boleh bicara seperti itu Daren,” tegur Riana dengan nada rendahnya sebab tak ingin menunjukkan perdebatan yang akan berlanjut kemarahan putranya tersebut. Daren diam, tak langsung menjawab apa yang dikatakan oleh ibunya itu kepadanya. “Sejak kapan Mama berhubungan lagi dengannya?” tanya Daren dengan suara dinginnya. “Dan untuk apa mama menemui tua bangka itu lagi. Itu sebabnya mama tak mau kembali lagi ke Singapura dan memilih menetap di sini.” Daren masih tak menunjukkan sikap ramahnya. Danisa yang semula bersiap menghidangkan sarapan d
Last Updated: 2024-09-10
You may also like
Cinta Suci Kupu-Kupu Malam
Cinta Suci Kupu-Kupu Malam
Romansa · Jun desember
896 views
Dosa Manis Istri Mafia
Dosa Manis Istri Mafia
Romansa · moonchiyy
895 views
GAIRAH LIAR IBU TIRIKU
GAIRAH LIAR IBU TIRIKU
Romansa · Dewa Amour
895 views
Menantu Paling Berkuasa.
Menantu Paling Berkuasa.
Romansa · Lucky Star
895 views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status