Share

BAB 167

Danisa menunggu di samping bus penjemputan dengan penuh kecemasan. Dia berulang kali menatap jam yang melingkar pada pergelangan tangannya dengan perasaan penuh khawatir.

Tidak hanya itu, dia juga berusaha menghubungi nomor ponsel pria yang menjadi ayah dari anak didiknya itu berulang kali karena tidak mendapat jawaban.

Hampir saja dia menyerah, dan memilih menunggu. Namun, akhirnya panggilan yang dia lakukan itu terhubung.

“Syukurlah,” batin Danisa saat panggilan yang sejak tadi dia lakukan itu berhasil terangkat.

“Restu. Claudia Apa sudah berangkat nggak di rumah,” tanya Danisa saat panggilan yang dia lakukan itu tersambung pada restu, ayah Claudia.

“Iya, Danis. Saya minta maaf sama, jika kami terlambat tiba. Kami terjebak macet parah tadi karena ada kecelakaan sebelum masuk pintu tol. Jadi, saya baru bisa lancar beberapa menit lalu setelah berkata dalam kemacetan,” terang Restu menjelaskan keadaan yang terjadi pada dirinya kepada Danisa yang terdengar cemas dari suara panggilan y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
Restu usahaaaaa teruuuuussss... apa dia gk sadar ditolak Danisa secara halus..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status