Share

Muak

Luna membuka matanya, perutnya sudah tak telalu sakit, Tari yang mengetahui putrinya sudah siuman segera menghampiri, ia mencium telapak tangan Luna berkali-kali. Luna bisa melihat mata ibunya yang sembab, pipinya basah ketika mengenai tangannya.

"Ibu panggil dokter dulu ya?!" kata Tari lalu bersiap pergi.

"Bu," panggil Luna, suaranya parau.

"Kenapa? Mana yang sakit?" tanya Tari memeriksa sekujur tubuh Luna.

"Perutku, Bu," lirih Luna.

"Sakit banget ya?!" Tari tampak panik.

"Bukan itu, Bu. Maksud aku ---" Luna menggantung kalimatnya.

Tari masih diam menunggu kelanjutan cerita Luna, bola matanya melebar.

"Kandungan aku gimana Bu?" Akhirnya Luna mengajukan pertanyaan itu.

Sang Ibu mengembangkan senyumnya, ia menggenggam tangan Luna.

"Alhamdulillah janin kamu gak kenapa-kenapa, ternyata dia bayi yang kuat." Nada bicara Tari begitu bahagia, raut wajahnya pun menggambarkan hal itu.

"Ya udah, Ibu panggil dokter sebentar ya," pamit Tari dan ia pun keluar.

Sementara Luna menghela n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status