Share

Tari Menghilang

Sore ini langit begitu mendung, angin bertiup sangat kencang, Luna yang sedari tadi berdiri di depan jendela segera menutupnya lalu menarik tirai jendela. Setelahnya ia berjalan menuju pintu dan sebelum menutupnya, ia sempat melihat keluar, celingukan, seperti tengah mencari-cari sesuatu.

"Ke mana Ibu? Kenapa belum pulang juga?" gumamnya khawatir.

"Nduk, cepet masuk. Mau hujan ini," titah Mbah Minah.

"Ibu ke mana ya, Mbah?" tanya Luna setelah menutup pintu dari kayu jati itu.

"Sudah kamu telepon?" Si Mbah balik bertanya.

"Udah tapi gak aktif," jawab Luna, gurat resah tergambar di wajahnya.

"Ke mana ya? Tumben tadi juga pergi ndak bilang mau ke mana," balas Minah yang membuat Luna kian cemas.

"Gimana ini, Mbah? Di luar juga udah mau hujan deras terus ---" Belum selesai Luna berucap, suara petir mengagetkan mereka, Luna dan Mbah Minah sempat mengerjap, saling merangkul.

"Udah, doakan saja ibumu, semoga secepatnya pulang dengan selamat," sahut perempuan tua itu, padahal dalam hatinya ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status