Share

Nasehat Pak Dadang

Melihat raut wajah kesedihan yang tergambar di wajah Samsul. Pak Dadang merasa iba.

"Ada masalah apa Pak. Dari tadi, saya lihat Bapak duduk melamun?" tanya Pak Dadang.

"Tidak Pak. Tidak apa- apa. Saya hanya tidak enak badan," kelit Samsul beralasan.

"Jangan begitu Pak. Kita ini kan teman baik dari dulu. Ayo, ceritakan ada apa?"

"Tidak Pak. Tidak apa- apa. Hanya saja ada yang ingin saya tanyakan pada Bapak," tambah Samsul.

"Baiklah. Kalau begitu kita ngobrolnya di kantin saja. Sambil makan siang."

Pak Dadang dan Samsul kemudian keluar dari kantor menuju kantin. Tempat para karyawan menghabiskan waktu istirahatnya sambil memesan beraneka makanan yang tersedia banyak disana.

Mereka lalu duduk di sudut ruangan dekat jendela. Agar bisa leluasa mengobrol.

"Ohiya Pak. Bapak mau pesan apa? Biar saya pesankan," tawar Pak Dadang.

"Tidak Pak. Hari ini saya tak selera makan. Nanti saja, saya makan di rumah
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status