Share

Bab 59. Mosa Bermimpi

Waktu berjalan begitu cepat. Tiga puluh menit berlalu. Penghulu kembali mendatangi calon pasangan pengantin itu. "Bagaimana? Apakah sudah ada walinya?" tanyanya.

"Belum, Pak. Tolong beri kami waktu lagi, ya! Saya yakin jika ayah dari pengantin akan segera datang. Karena memang dari luar kota mungkin macet atau bagaimana. Kami mohon, Pak!" pinta Raisa memohon.

"Ini bagaimana? Kok bisa belum datang juga. Saya sudah memberikan waktu tambahan, Pak, Bu, semuanya. Tetapi kita juga harus bisa bekerja sama. Atau ditunda saja, karena saya masih harus menikahkah orang di rumahnya. Kalau begitu saya permisi dulu," pamit penghulu.

Mosa merasa sangat lemas. Wajahnya makin pucat karena ia tidak ingin makan sebelum menikah. Tetapi ternyata saat ini ayahnya juga belum datang. Bahkan dirinya tidak menyadari ada dimana.

Mosa merasa ada di hutan sendirian. Tanpa ada seorang pun yang ada di dekatnya. Padahal baru saja ia ada di tengah-tengah keluarga nya dan ada di samping calon suaminya.

Bagaimana aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status