Ayesha mengintip keluar kamar, dimana ia tidak melihat siapapun di luar. Ia ingin meminta bantuan pada pelayan yang tadi pagi membantunya bersiap, karena hari sudah menjelang sore dan pasti sebentar lagi Roselia akan datang membawa beberapa kandidat yang akan menjadi dayangnya.‘Duh, sebenarnya aku rasanya risih banget karena mandi pun harus di bantuin, tapi aku sama sekali gak ngerti cara menggunakan peralatan yang bentuknya aneh banget, dan terlalu banyak ramuan serta wewangian yang di gunakan saat mandi.’‘Bentar, bukankah di setiap kamar Bangsawan memiliki sebuah lonceng untuk memanggil pelayan?’Menyadari hal tersebut, Ayesha menatap ke seluruh penjuru kamar dan menemukan sebuah tali yang sepertinya di gunakan untuk membunyikan bel. Begitu Ayesha menarik tali tersebut, namun tidak ada suara yang terdengar. Karena tali tersebut terhubung ke ruangan para pelayan, dan beberapa saat kemudian beberapa pelayan wanita datang ke dalam ruangan
Ketika Ashley di bawa oleh Butler Ash keluar dari ruang kerja Grand Duke, barulah saat itu suasana yang tadinya terasa hangat kini terasa tegang.Grayson mengulurkan tumpukan berkas ke atas meja di hadapan mereka, “Ini adalah berkas daftar nama jenderal yang akan ikut serta dalam peperangan, lalu ini adalah berkas terkait kekaisaran Dombraun yang baru.”Derick membaca berkas-berkas tersebut dengan teliti, hingga dia melihat adanya kejanggalan di dalam berkas tersebut.“Apakah kamu melihatnya Derick?” tanya Grand Duke Swiss.Derick mengangguk, “Kenapa bisa kebetulan seperti ini? Apakah ini benar kebetulan?” Ia meletakkan salah satu kertas yang menunjukkan bahwa pemimpin wilayah Selatan baru-baru ini terlihat sering keluar masuk kekaisaran Dombraun. Pemimpin wilayah selatan di pimpin oleh seorang Marquess bernama Termine Reed, beliau adalah ayah dari Permaisuri dan mertua dari Kaisar Pytolarin. Hubungan mereka dengan Kekaisaran D
“Permisi Nyonya Muda, para kandidat dayang Anda sudah datang dan tengah menunggu di gedung pertemuan.”Ayesha menoleh ke arah pintu yang terbuka, di sana berdiri seorang pelayan pria sambil menunduk dengan sopan.“Katakan kalau Nyonya Muda sedang bersiap, suruh mereka untuk sabar menunggu,” bukan Ayesha yang menjawab melainkan Roselia.“Baik.”Setelah pelayan tadi pergi, Roselia menyerahkan selembar kertas yang berisi nama-nama kandidat yang akan menjadi dayangnya kelak.“Mereka ini adalah Nona Bangsawan miskin yang keluarganya bangkrut, di antara mereka ada yang berasal dari kaum Borjuis yang membeli gelar Bangsawan, namun karena keteledoran mereka sendiri hingga menyebabkan mereka jatuh miskin karena salah pergaulan. Saat mendengar kalau keluarga Grand Duke akan memiliki Nyonya muda, mereka mengirimkan putri mereka untuk menjadi Dayang Anda. Nyonya Muda mungkin bisa melihat mana yang mungkin sekiranya akan cocok unt
BAB 12DEG! DEG! DEG!Suara debar jantungnya masih terasa, ia berharap semoga saja Derick tidak mendengarnya. “Kenapa? Bukankah jika memiliki banyak Dayang akan mempermudahmu dalam beraktifitas?” tanya Derick sambil sesekali memainkan jari Ayesha yang ada di atas meja.“Tidak, aku sudah berkata kalau tidak suka ada banyak orang di sekitarku. Aku tidak memerlukan Dayang sebanyak itu,” balasnya sembari berusaha menarik jemarinya dari tangan Derick.Meskipun terlihat tidak rela, tapi Derick akhirnya melepaskan tangan Aysha. Suasana senja yang terbias dari luar membuat rumah kaca tersebut terlihat seperti bersinar, angin sepoi-sepoi juga masih terasa semilirnya. Roselia datang bersama salah satu dayang Ayesha sembari membawa troli yang di atasnya terdapat satu set teh hangat dan beberapa camilan ringan.“Derick, kenalkan dia ini adalah Lady Larry Bill. Putri dari Baron Bill, bukankah dia terlihat sangat cantik dan lemah lembut? Dia sangat cantik dan pasti bisa menjadi seorang istri yang
Grand Duke menatap putranya sambil mengangguk, “Sebelum berangkat, kita akan mengadakan upacara penobatan terlebih dahulu.”Kemudian Grand Duke menatap Grayson, “Kamu bilang ke Ashfren untuk mempersiapkan upacara penobatan, sekalian bilang padanya untuk membantu dan mengajari Ayesha dalam urusan internal kastil karena biar bagaimana pun dia akan menjadi Nyonya di kediaman ini nantinya, jadi ia harus mulai belajar dari sekarang.”“Baik, perintah di laksanakan,” ucapnya dan setelah itu ia keluar dari ruangan tersebut guna menemui Butler Ash.“Yang Mulia, jika Anda menurunkan Tahta Grand Duke pada saya karena peperangan, lalu apakah itu tandanya saya tidak akan ikut berperang?”“Tentu saja kamu ikut, tapi kau bertugas menjaga Grand Duchy begitu pula dengan Yustas yang akan menjaga Duchy. Biar kami para orang tua ini yang mengurus medan peperangan, Aku akan ikut pasukan rahasia untuk menyergap Dombraun yang kemungkinan besar bersembuny
*** Di sudut ibukota Pytolarin. Di sekitaran lingkungan kumuh. “Tuan, sesuai perkiraan Anda. Saat ini, Utara sedang menggabungkan kekuatannya dan tengah bersiap menobatkan masing-masing putra mereka untuk menjadi pemimpin Utara yang baru.”Dua orang berjubah hitam tampak berjalan di sepanjang lingkungan yang sangat kumuh dan banyak gelandangan di sekitarnya. Salah satu dari orang berjubah yang berjalan di depan tampak menoleh ke seorang wanita gelandangan yang sedang menggendong seorang bayi mungil yang sangat kurus, lalu orang itu merogoh sakunya dan melemparkan sekeping emas di hadapannya.“Belilah obat untuk anakmu dan makanan dengan uang itu,” ucapnya dengan suara yang terdengar berat.“Terima kasih Tuan, semoga berkat dewi Fortuna selalu mengiringi langkah Anda,” balas si wanita bahkan sampai sujud syukur.“Hmm,” gumamnya dan lalu pergi begitu saja tanpa menoleh ke belakang lagi.
Derick yang baru saja masuk ke dalam ruang kerja ayahnya, tampak sedikit heran karena suasana di dalam ruangan tersebut terlihat tegang. Apalagi Grayson yang biasanya sibuk bekerja di mejanya, kini jusru tengah menggeledah lemari buku ayahnya, sementara sang ayah tampak membaca kertas laporan, tapi raut wajahnya sangat serius.“Ada apa ini, Ayah?”Grand Duke mengangkat pandangannya, “Derick kemarilah.”Menuruti perintah ayahnya, Derick berjalan mendekati sang ayah yang sedang menyodorkan selembar kertas. Saat Derick membaca kertas yang ternyata sebuah surat itu, seketika raut wajahnya berubah menjadi kesal.“Ngapain dia ke sini, Ayah? Bukankah dia tidak memiliki kepentingan dengan kita?”“Mungkin ada hal yang ingin dia bicarakan mengenai perintah Baginda Kaisar yang baru-baru ini, kamu kan tahu sendiri kalau dia itu sangat membenci ayahnya yang memiliki sifat sangat bertolak belakang dengan dirinya.”“Tetap saja a
Gedung Ballroom dan gedung Pertemuan letaknya bersebelahan dengan gedung Utama. Memiliki bangunan dengan masing-masing satu atap yang megah. Gedung Ballroom hanya di gunakan saat ada pesta perayaan yang hanya sekali setahun di lakukan. "Nyonya Muda, saat ini kita berada di gedung Ballroom, keluarga Grand Duke membuka gedung ini hanya sekali dalam setahun. Pesta-pesta berskala kecil hanya akan di lakukan di rumah kaca yang kemarin Anda dan Tuan Muda datangin. Bangunan ini di dirikan oleh mendiang Grand Duke swiss pertama, yaitu kakek dari kakek buyut Yang Mulia Grand Duke Swiss saat ini."Roselia membuka pintu Ballroom yang terlihat begitu berat, tapi perempuan itu mampu membukanya hanya dengan sekali dorong saja.'Kakek dari kakek buyutnya Grand Duke? Duh, udah kaya DEBM aja kata-katanya,' batin Ayesha sambil terkekeh geli.Begitu pintu terbuka, terlihatlah kemegahan interior dan furniture yang begitu mewah dan berkelas. 'Gila, lagi kos