Share

Diusir Dari Rumah

"Ma-maaf, Mah. Aku tadi ngantuk banget," jawabku menunduk. Berharap wanita tua di depanku ini tak marah-marah lagi.

"Kamu kenal sama Bu Parni?" Sontak aku langsung terkejut, saat mendengar Mama menyebut Mbok Parni.

"Kenapa diam? Kamu kaget? Kamu shock? Kamu takut ketahuan belang kamu iya?" Hardiknya sinis.

"Maksud Mama apa?"

"Alah! Udah nggak usah pura-pura! Saya udah tahu siapa kamu! Tega ya kamu, sudah sekian lama membohongi saya. Apa maksud kamu menikah dengan Arman? Sampai-sampai kamu berani-beraninya menyembunyikan jati diri kamu sendiri? Hah?!" Tanyanya murka. Wajahnya juga sudah memerah. Seketika nyali ini menciut saat melihat sikapnya.

"Maafin aku, Mah. Maafin aku. Aku mohon maafin aku. Aku benar-benar nggak ada maksud apa-apa. Dan nggak ada niat sedikitpun untuk membohongi Mama. Aku seperti ini atas saran Bang Arman. Katanya agar Mama dan Papa mau menerimaku sebagai menantu. Maafin aku, Mah. Hiks." Terpaksa aku merendahkan diri. Memohon di hadapannya. Dan juga berlutut di ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status