Share

ONCE IN A BLUE MOON

Penulis: Ema Ryosa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-17 00:01:32

"Tenang Sayang, ini merendah untuk meroket, ok? Sabar, kita berhitung satu..dua..tiga.."

"Seribu... balik Sayang! Masukkk sekaranggg,

Mommy-nya dedek nggak mau ngomong kalau nggak masuk sekarang!"

"Wow sadis amat, Sweetheart."

"Biarin, kal.." Samantha tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena Chase sudah kembali melesak masuk dengan kekuatan penuh.

Chase sendiri takjub, sejak mereka pulang dari dokter, mereka langsung menuju ke laboratorium, begitu hasilnya keluar dan memang positif mereka tidak pernah lagi bercinta dengan posisi konvensional.

Selalu Samantha di atas agar tidak membebani perutnya, hari ini beda, once in a blue moon, ternyata konvensional terasa begitu luar biasa, mungkin karena ada si debay di perut istrinya, atau karena berat yang bertambah, whatever, Chase merasakan sensasi yang luar biasa.

Samantha mulai berbicara nggak jelas saking nikmatnya, seperti orang mengigau.

"Sayang, ini ...... Sayang..sshhh."

Chase
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   ONCE IN A BLUE MOON

    "Tenang Sayang, ini merendah untuk meroket, ok? Sabar, kita berhitung satu..dua..tiga.." "Seribu... balik Sayang! Masukkk sekaranggg, Mommy-nya dedek nggak mau ngomong kalau nggak masuk sekarang!" "Wow sadis amat, Sweetheart." "Biarin, kal.." Samantha tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena Chase sudah kembali melesak masuk dengan kekuatan penuh. Chase sendiri takjub, sejak mereka pulang dari dokter, mereka langsung menuju ke laboratorium, begitu hasilnya keluar dan memang positif mereka tidak pernah lagi bercinta dengan posisi konvensional. Selalu Samantha di atas agar tidak membebani perutnya, hari ini beda, once in a blue moon, ternyata konvensional terasa begitu luar biasa, mungkin karena ada si debay di perut istrinya, atau karena berat yang bertambah, whatever, Chase merasakan sensasi yang luar biasa. Samantha mulai berbicara nggak jelas saking nikmatnya, seperti orang mengigau. "Sayang, ini ...... Sayang..sshhh." Chase

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   TAK DI NYANA...

    Sepanjang perjalanan Chase tidak mengatakan apapun, dia hanya menggenggam tangan Samantha sampai mereka tiba di klinik yang paling terkenal di kota itu.Mereka masuk lalu berhadapan dengan dokter senior yang mulai memeriksa Samantha dengan seksama. Setelah selesai memeriksa dokter itu menatap Samantha lalu berpindah menatap Chase dan dengan bahasa isyarat mempersilahkan mereka untuk duduk kembali. Perlahan dokter mengambil kertas dan dengan perhatian penuh meneliti lembaran di hadapannya. Chase yang mengenali kertas itu sebagai lembaran pemeriksaan untuk laboratorium mulai resah. "Perlu pemeriksaan laboratorium, Dok? tanya Chase tanpa dapat menahan perasaan gundahnya. Dokter melihat sekilas kemudian kembali perhatiannya tercurah pada apa yang ditulisnya. "Sebenarny sih saya tidak memerlukan pemeriksaan laboratorium, ini hanya untuk meyakinkan pasien dengan hitam diatas putih bahwa diagnosa saya itu benar." Samantha mengernyitkan dahinya,

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   NO COMPROMISE

    "Aih sudahlah, Sayang." "Sam!" "Dengan... pria tampan...seseorang yang ..." "Namanya?" desak Chase. "Harus?" tanya Samantha. Chase mengangguk . "Nama lengkap," jawab Chase dengan bibir terkatup rapat. "Chase Navarell." Samantha menjawab dengan mesra.Chase menarik nafas panjang. "Hmm, langsung bilang aja dari awal, bisa kan? Senang sekali bikin hati suaminya panas membara!" "Itu lho jawabannya sudah pasti, enggak ada orang lain lagi di hatiku, jadi bisa dibilang aku tuh dilahirkan hanya untuk kamu padahal berapa pacar yang kamu miliki sebelum aku pasti banyak kan, Sayang?" Giliran Samantha mendesak dengan bibir manyun.Gerakan Chase terhenti. "Nggak banyak untuk ukuran seorang pria dewasa sepertiku, aku tidak gampang jatuh cinta!" "Apa ada yang aku harus tahu?" "Untuk apa, Sweetheart?" "Pasti ada yang bisa diambil dari kegagalannya mengikatmu." Chase menangkup wajah Samantha dengan wajah se

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   HARI YANG LUAR BIASA

    Pagi tiba dengan sangat cepat, Samantha menggerakkan tubuhnya yang capek semua karena kelelahan, capek tapi bahagia, capek yang nikmat, capek yang tidak membahayakan bahkan menyegarkan jiwa. Samantha akan turun dari tempat tidur ketika tangan maskulin yang kekar melingkar di pinggangnya.Samantha berbalik dan berhadapan dengan wajah tampan, luar biasa seksi, dan sedang tersenyum mesra, sangat mesra. "Hai..." "Hai..." Mereka saling memandang dengan mesra. Keheningan dipecahkan oleh suara serak Chase. "Hari yang hebat dimulai dengan bangun dalam pelukan kekasih.""Yes, that's right," jawab Samantha dalam gumaman lembut. "Thank you sudah memberikan malam yang luar biasa, ralat! sepanjang malam yang luar biasa!" Kata Chase sambil mengecup seluruh wajah istrinya, sambil memeluk tubuh hangat yang begitu seksi di semua tempat yang tepat. "Terima kasih sudah mengajari aku bagaimana mengekspresikan cinta," timpal Samantha. "Thank you sudah

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   VERY LUCKY

    "Dinda bilang, nanti besar Dinda yang cari uang, papa istirahat di rumah, papa capek jaga Dinda sudah lama, Dinda mau jaga Papa! Kenapa mereka ambil Papa Dinda?" Setelah mengungkapkan isi hatinya barulah gadis kecil itu menangis.Chase memeluk Samantha. Samantha menangis karena dia membayangkan orang-orang yang harus kehilangan Mama, Papa dan Oma Opanya, dan semua kaum keluarganya. Chase berpikir memang tayangan yang mereka lihat lumayan menyedihkan akan tetapi biasanya tidak sampai menguras air mata Samantha. Pernah mereka menonton tayangan yang menyedihkan, sangat menyedihkan dan Chase berpikir pasti Samantha tersedu-sedu akan tetapi Samantha hanya nyaris menangis, betapa berbeda dengan saat ini. "Gadis kecil itu baru menangis ketika ada yang bersimpati dan menanyakan perasaannya, tadinya dia nggak menangis," cetus Samantha dengan suara serak menahan air mata."Itu sifat wanita kan." "Dulu aku tidak mengerti, kini aku mengerti, kami wa

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   SO EMOTIONAL....

    Di sore hari yang tenang, Chase sedang bermain dengan Tristan ketika melihat istrinya sedang menonton televisi dengan sangat serius, entah ada berita apa, tidak biasa-biasanya Samantha nonton televisi."Papa ndong ayok ndong....." Tristan berteriak sambil melompat-lompat di hadapan Chase. Sambil tetap mengamati istrinya Chase kembali menggendong Tristan di pundaknya. Istrinya adalah salah satu orang yang tidak gemar menonton televisi. Samantha mau diajak nonton film, jika film itu box office, selebihnya dia lebih senang di rumah, sebagian besar di dapurnya, kalau tidak mencoba resep baru, bersih bersih atau dia akan membaca di sofa kesayangannya. "Kita ke Mama yuk." Bisik Chase di telinga Tristan. "Mama Tlistan?" (Mama Tristan?) "Iya Mamanya Tristan dong." Chase bergerak mendekati istrinya. "Tumben, Sweetheart. Memang apa yang lagi tayang, yang berhasil menarik perhatian istriku?" "Korban bencana alam."Chase yang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status