Share

PERASAAN ABU ABU

Author: Ema Ryosa
last update Last Updated: 2025-03-20 23:59:53

"Ok, antarkan aku cepattttt, Nold."

"Tenanglah !"

"Aku sangat berharap kau punya kemampuan supranatural yang bisa membawa kita tiba di pesta hanya dalam waktu 30 menit."

"Aku bisa membawamu lebih cepat dari itu."

"Janji palsu!"

"Kalau sampai bisa beneran aku dapat apa?"

"Maunya apa?"

"Kenalin aku dengan salah satu pria klan Navarell yang terkenal dengan aura maskulin yang memukau itu, salah satu aja."

"Aku kenalin kamu dengan penata riasku yang baru, kerenn abis."

"Pria?" Tanya Arnold dengan suara ditarik.

"Wanita! Cantik dan baik hati."

"No thanks."

"Kau selalu menolak, berbaik hatilah terhadap diri sendiri...siapa tahu kau bisa bergairah setelah mengenal mereka lebih dekat."

"No thanks, Tha!"

"Coba dulu, jangan terlalu cepat menolak."

"Okay, aku akan mengikuti saranmu, aku akan mencoba."

"Gitu dong."

"Minggu depan, hari Jumat kosongkan jadwalmu."

"Aku? Mau kursus kilat? Nggak usah teori...buang buang wa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Valentinus Johanadyatma
ha ha ha.........
goodnovel comment avatar
Stevanus Johan
he he seneng kalau udah masuk chapter mulai bucin
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   DUNIA MEMANG SEMPIT

    Mereka berjalan dengan santai sambil bergandengan tangan ketika sayup-sayup Samantha mendengar ada yang memanggil namanya. Chase membalikkan badannya dan melihat dari kejauhan nampaklah Arnold yang sedang berlari-lari menghampiri mereka. Arnold? Di Yunani? Dunia memang sempit. Chase kembali berbalik dan mengajak Samantha untuk meneruskan perjalanan bahkan kini Chase melangkah lebih cepat. "Sayanggg, bukannya itu Arnold?" Chase mengangguk. "Kalau beneran itu si Arnold kenapa kita malah pergi, kok nggak berhenti?" Menanggapi pertanyaan istrinya, Chase berhenti lalu menunggu kedatangan si Arnold dengan tangan di pinggang. Arnold tiba lebih cepat dari yang mereka perkirakan dalam kondisi kelelahan nafasnya ngos-ngosan, Arnold membungkukkan badannya dengan kedua tangan di lutut. "Kira-kira kalau mau ngajak bertanding," kata Arnold dengan suara terpatah-patah. "Kalau kau lupa, jadwal tampil istriku masih lama jadi sekarang

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KAMI PASANGAN BERBULAN MADU

    Samantha yang berseri-seri dan sedang gembira karena menelepon sahabatnya lupa dengan kondisi kaosnya yang tanpa bra, dan tidak sadar dengan keadaan sekelilingnya. Betapa banyak kaum pria yang menatapnya terang-terangan, bahkan banyak dari mereka yang memiliki pasangan tapi tetap saja tidak bisa memalingkan wajah mereka dari Samantha. Chase yang melihat hal itu seketika mengajak Samantha untuk pindah ke tenda VVIP yang lain, dia tahu dia bisa mendapatkan tempat dengan mudah karena sponsor tunggal acara ini adalah perusahaan rekanannya. "Sayang kita pindah ke tenda barat yuk." Chase mempertimbangkan tenda barat akan lebih sepi karena lokasinya lumayan jauh dari panggung utama. Samantha hanya mengangguk tanpa mempertanyakan alasan Chase mengajaknya pindah. Itu adalah salah satu kelebihan istrinya yang Chase tahu, Samantha tidak ribet, tidak bawel, tidak kepo, kalau Chase ingin bercerita tentang sesuatu maka mereka akan membahasnya, jika tidak maka

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!    SUPER SEKSI

    Ternyata Chase masih berdiri di tempatnya. "Ayo Sayang." Chase mengangguk lalu tangan kanannya mengusap wajahnya. Dia tahu bahwa tubuh Samantha indah akan tetapi dengan kaos ketat tanpa lengan dan celana pendek terlebih tanpa bra, penampilan Samantha bagaikan Dewi Kesuburan. Shitttt...Seketika Chase harus mengatur 'tubuh'nya jika ingin berjalan normal. "Aku minum sebentar, Sayang." Segera Chase berbalik dan masuk dengan alasan akan mengambil air mineral, padahal di tas juga ada air mineral, nampaknya hal itu membuat Samantha keheranan karena dia melihat sendiri suaminya memasukkan air mineral itu. Samantha menunggu hingga Chase muncul kembali lalu segera menggandeng tangannya. "Jangan lupa kacamata dan topinya, Sayang," Chase mengingatkan sambil berusaha tidak memandang tubuh istrinya. Dia menjaga pandangannya rata-rata air. Dalam hati Chase mengumpat-umpati kebodohannya sendiri yang mengusulkan agar istrinya mencopot bra-nya, li

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!    TANGAN TERAPIS

    Chase langsung berjalan dengan samantha dalam pelukannya, mereka menubruk dinding, meja, pintu pancuran, menggeser dan menarik dalam ketidaksabaran mereka sendiri. Ruangan dipenuhi uap tapi mereka berdua bahkan seolah-olah mengabaikannya, mereka sibuk satu sama lain saling mencium, mencecap dan merasakannya bahkan semua itu masih juga belum cukup. Kecupan kecupan mereka semakin dalam, sentuhan-sentuhan yang mereka lakukan semakin liar, terlihat Chase meremas bagian belakang tubuh istrinya, paha, kemudian nampak dia menyapukan tangannya ke atas dan menemukan dada ranum Samantha yang sepertinya makin besar. "Aku menginginkan seluruh bagian tubuhmu di dalam telapak tanganku, semuanya sekaligus!" Samantha ingin membalas akan tetapi apa yang dirasakannya membuatnya susah untuk merangkai kalimat. Chase mendorong Samantha dan semburan air hangat pun membasahi mereka turun mengalir ke dada, dalam keadaan masih berpakaian mereka berdua basah kuyup tapi nampaknya tidak a

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KATA CINTA

    Ini sudah hari keempat mereka di Yunani. Hari ini Chase terbangun karena rinai hujan. Sungguh memukau...pemandangan yang indah ditambah aroma hujan pagi, apalagi merasakan tubuh lembut wanita yang dicintainya sedang meringkuk dalam pelukannya, walau ada sekelumit ganjalan yang mulai mengganggunya. Sudah 4 hari mereka berada di Yunani, sudah berpuluh-puluh kali mereka bercinta, akan tetapi belum satu kali pun Samantha mengucapkan KATA CINTA! Sebenarnya itu bukan syarat mutlak, akan tetapi jika Samantha memang cinta, bukankah akan sangat mudah kata itu terucap? Chase menyimpan saja kegelisahannya itu dalam hati, ada yang lebih penting untuk dipikirkan, yaitu telepon aneh, dan fans gila, selebihnya biarlah waktu yang akan membawa mereka berdua sampai ke tujuan akhir. Chase segera bangun, mandi dan kembali ke ranjang. Semburat jingga mulai terlihat, tapi sepertinya Samantha masih tertidur dengan nyenyaknya, Chase duduk di sisi pembaringan dan mema

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   TELEPON ANEH

    "Ya sudah nggak usah nari buat suaminya nggak usah nyenengin suaminya kita belanja aja jalan-jalan terus sampai capek nggak papa. " Samantha memandang suaminya sambil menggigit bibir bawahnya," Apaan sih, Sayang? Pagi-pagi kok udah ngambek." Chase menatap Samantha dengan wajah ngambek bohongan. "Minggir dong, katanya mau sarapan." Belum juga Chase menjawab, terdengar dering ponsel Samantha. Samantha segera menghampiri lalu sambil tersenyum mengangkat teleponnya. "Halo?"Tidak ada suara, padahal masih terhubung tanpa nada putus. "Halo?" kembali Samantha menjawab. Karena tidak mendengar jawaban maka Samantha menarik tangannya dan melihat layar kemudian dia mengernyitkan keningnya. Nomor tak dikenal! Biasa Samantha tidak akan mengangkat telepon jika tidak terdaftar di kontaknya akan tetapi karena sedang teralihkan oleh suaminya maka dia langsung mengangkatnya. "Siapa, Sweetheart?" Chase bertanya sambil berjalan mendekat demi melihat ekspresi istrinya yang seperti sedang

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   POSISI PAS

    Samantha menggeleng-gelengkan kepalanya, menyangkal pernyataan Chase. "Dalam beberapa kali pertemuan, Mark sangat tidak menyenangkan, walaupun tidak diucapkannya secara langsung tapi aku bisa menangkap bahwa dia merasa aku nggak cocok masuk dalam keluarga kalian, aku nggak cocok jadi ibu Tristan, bahasa kasarnya aku nggak sekelas gitulah!" Chase tidak mengiyakan tapi juga tidak menolak statemen Samantha, walau dalam hati Chase membenarkan pernyataan Samantha. Di awal perkawinannya mereka semua sangat sering melontarkan pertanyaan bagaimana Chase bisa beristrikan wanita seperti Samantha. Chase tahu kenapa mereka berpendapat seperti itu karena mereka tidak pernah punya kesempatan untuk berkomunikasi lebih dekat dengan Samantha, mereka tidak menemukan karakter yang yang luar biasa, mereka hanya melihat dari luar saja. "Mark memang begitu gayanya," Nampak wajah Samantha tercenung, dia menatap Chase dengan mulut terbuka."Mungkin kau salah, mungkin tema

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   RIAK BULAN MADU

    Mood Chase langsung turun sejak menerima telepon dari adiknya, apalagi Mark membahas tentang Tristan. Penerimaan Mark bahwa Tristan adalah anaknya secara tidak langsung akan berdampak ke Samantha. Chase segera meletakkan ponselnya dan mencari Samantha yang ternyata sedang berada di depan meja rias. Mereka saling bertukar pandang lewat cermin. Dalam gerak lambat kedua tangan Chase memegang bahu mulus Samantha yang terbuka dan mengusap dengan ujung jarinya itu hobi barunya sejak mereka berbulan madu. Dia begitu mengagumi kehalusan kulit istrinya. "Pakai perawatan apa sampai bisa halus lembut begini?" Samantha memegang jari Chase yang masih bertengger di bahunya. "Nggak pakai ramuan khusus, hanya rutin mandi susu, kadang mandi kembang, dan akhir-akhir ini sering mandi madu." Seharusnya kalimat Samanta seperti rayuan akan tetapi bertolak belakang dengan ekspresi yang tercermin di wajah Samantha. Chase tahu itu karena apa...karena te

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   "KAN LAGI HONEYMOON!"

    Mereka naik private lift dengan kartu khusus, melihat gairah suaminya, Samantha berpikir Chase akan menghentikan lift, akan tetapi ternyata di dalam lift, Chase malah menjauh. Samantha memandang Chase, tahulah Samantha suaminya berusaha bertahan. "Sayang, kenapa di tahan?" Chase menggertakkan giginya, menahan umpatan yang keluar dari mulutnya. "Aku sedang berjuang mati-matian menahan gairahku agar aku tidak menerkam mu di lift! Jangan mengusik pertahanan yang sudah setipis kaca." Samantha mengangguk sambil memandang ke bawah perut Chase. Mengikuti arah pandangan Samantha makin membuat juniornya bereaksi. "Kan memang lagi bulan madu," gumam Samantha mengembalikan ucapan Chase tempo hari, ucapan Samantha sukses merobohkan pertahanan Chase, untungnya itu bersamaan dengan bunyi denting bel tanda mereka telah tiba. Chase menggendong Samantha, masuk ke penthouse mereka, menutup pintu dengan tendangannya, lalu mendudukkan Samantha di meja terde

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status