Share

PERNIKAHAN PURA-PURA...

Penulis: Ema Ryosa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-25 23:17:55

"Kau begitu ingin memastikan karena kau senang atau...sedih?"

"Keduanya melibatkan perasaan, pernikahan kita tidak! Jadi aku tidak senang juga tidak sedih, aku hanya ingin memastikan agar aku bisa menelepon ibuku."

"Kau akan memberitahu ibumu?"

"Tentu saja!"

Samantha melihat rasa heran yang mendominasi raut wajah Chase.

"Jangan khawatir, aku sangat tahu kita hanya akan menikah di catatan sipil, tanpa pemberkatan, tanpa resepsi, tanpa syukuran keluarga, tanpa embel-embel apapun!"

Chase mengangguk.

"Aku memberi tahu ibuku karena tidak pernah ada rahasia apapun dalam keluarga kami, santai.."

**

"Malam Mam."

"Hai Sayang, kok tumben telepon jam sekian?"

"Aduhhh, sorry Mam masih malam banget ya, kok Mama belum tidur? Papa mana?"

"Disini! Papa merana karena dicuekin anak dan istrinya," jawab suara maskulin.

"Papaaaaa." Pekik Samantha yang sangat senang mendengar suara ayahnya.

"I Miss you so much Daddy, Mommy."

"Mas, putri kita lagi berbunga-bunga sepertinya, masa manggi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   TRIPLE X

    Chase membuka matanya. Dia mendengar suara Samantha memanggilnya... halusinasi atau alam bawah sadarnya? Chase mengusap wajahnya ketika dia menangkap gerakan di sudut meja...di sanalah istrinya berada, meringkuk. Chase menghampiri istrinya dalam tujuh langkah panjang lalu segera berada disamping istrinya, merengkuh dan memeluk Samantha erat-erat. Terlalu erat malah. "Kenapa duduk di lantai?" Samantha menggeleng, malah balik bertanya. "Ada masalah apa?" "Masalah?" Chase memegang bahu Samantha dan sedikit menjauhkan tubuh istrinya. "Iya, ada masalah apa sampai tadi begitu gelisah?" Ujar Samantha lirih. Chase menatap istrinya, melihat sekeliling dan kini dia bisa melihat keadaan dapur minimalis yang suite sediakan yang kini porak poranda. 'kenapa aku baru sadar sekarang?' batin Chase. "Tidak ada masalah di kantor," jawab Chase, 'hanya saja aku tidak bisa menemukan istri ku!' lanjut Chase dalam hati saja. "Oh tadi kayak gelisah sekali." Chase kini tahu, Samantha

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   SO HOT!

    Untunglah kalimat Samantha tercetus saat Chase hampir berhasil mencapai proyek 12 jam-nya, jadi dia merasa lega bahwa dia pria dewasa yang tidak dikendalikan juniornya. Bukan pria dangkal yang bereaksi seperti remaja puber, walau pun frekwensi percintaan mereka yang di awal begitu sering seharusnya normal karena dalam masa bulan madu, akan tetapi ini bulan madu yang terlambat, mereka telah menikah lewat dari enam bulan jadi seharusnya tidak SEPANAS ini. SO HOTT!Chase mengakhiri perdebatannya sendiri sebelum dia mulai resah. 'aih sudahlah bisa-bisa dia mengulang kejadian yang sama, berdialog dengan juniornya, padahal junior itu hanya pelaksana bukan pemutus.' Chase segera mencium pelipis Samantha lalu pamit untuk video call dengan kantor, ada kejadian penting yang harus diputuskannya. "Sweetheart, aku hanya akan meeting online satu jam saja, jadi kau boleh melakukan apapun yang kau suka, tapi ingat hanya satu jam saja!" Samantha mengangguk sambil menggigit bibirnya, kebiasaan s

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   CITA-CITA 12 JAM....

    Chase kembali melihat akal sehatnya mulai berjalan pergi meninggalkannya. "Bayangkan anak-anak kita bermain pasir, pasti mereka senang luar biasa." Mendengar kalimat Samantha seketika Chase berbalik, itu kesalahannya yang pertama dan yang paling fatal karena begitu tidak lagi terhimpit tubuhnya maka selimut Samantha perlahan jatuh menyeret semua niat dan janji 12 jam-nya. Chase hanya terdiam lalu mengangkat Samantha dan membawanya kembali ke dalam suite. "Sayang...my hubby, lapar." "Sama." "Makan dulu." "Oke." "Makanannya di luar." "Iya." "Apaan sih, Sayang?" "Hm." "Lagi mabok?" "No." "Mr Chase Navarell, aku perintahkan kau terbangun dari tidurmu!" Samantha berusaha bersenda gurau melihat Chase yang tidak seperti biasanya, bucinnya tetap tapi yang lainnya nggak seperti Chase. "Jangan menyesal karena terlanjur membangunkan aku," bisik Chase sambil merebahkan tubuh Samantha dan menindihnya. Sam

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   HOT BUT SMOOTH 8 : LEDAKAN HEBATTT

    Chase melihat wajah keheranan istrinya berubah , kini senyum lembut menghiasi wajahnya. "Thank you sudah menyiapkan semuanya sendiri." "Apapun akan kulakukan untuk istriku tercinta," Jawab Chase sambil sambil berjuang mengendalikan hormonnya yang melonjak-lonjak menuntut pelepasan sejak tangan lembut Samantha menangkupnya.Ada perasaan hangat yang seperti cairan panas menyebar di perutnya, menciptakan dengungan pelan di punggung bawahnya seolah mencari jalan pintas untuk ledakan hebat. Chase merasa waktunya sudah dekat. Cepat cepat Chase merebahkan Samantha lalu menutup tubuh indah itu dengan tubuhnya. Samantha bergerak samar, makin mendekatkan tubuhnya hingga Chase terbakar hebat. "Sayang, aku akan memuaskan mu, memuaskanmu hingga kamu akan ber teriak sekencang-kejangnya, bersiaplah Sweetheart, bersiaplah." Dalam satu dorongan kuat Chase menekan, masuk dan seketika mereka berdua mengerang keras. Chase bergerak lebih kuat sambil me

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!    FIFTH DAY OF HONEYMOON

    "Dua hari lagi kita seharusnya pulang dan menjalani aktivitas kita," gumam Chase sambil menerawang ke laut lepas. Yah mereka sedang berada di pantai berjalan sambil bergandengan tangan. "Dua hari lagi kita harus pulang dan menjalankan aktivitas kita," jawab Samantha . Chase memikirkan jawaban balasan dari istrinya. "bukan seharusnya?" Samantha menggeleng."Aku mencium adanya penawaran terselubung yang sebentar lagi akan kau usulkan, Sayang." "Aku hanya mengusulkan ini demi kepraktisan saja, senyampang kita masih berada di sini, kenapa nggak sekalian sampai akhir Minggu kita di sini? Lalu kita kembali ke aktivitas kita sehari-hari yang pastinya menyita waktu kita berdua, jadi pikirkan betul-betul betapa berharganya waktu yang kita miliki saat ini!""Aku sih nggak keberatan..." "Hanya saja?" Samantha tersenyum, nampaknya Chase sudah sangat mengenal istrinya sehingga dia tahu sang wanita yang murah hati gampang sekali menyetujui se

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   WOW.....

    Tengah malam Chase terbangun. Dia berusaha mencari alasan kenapa sampai tidurnya terganggu. Seharusnya dia telah sampai di tahap yang sangat membahagiakan, hanya tinggal selangkah lagi saat dia bisa membuat istrinya mencintainya sebesar cintanya pada Samantha, maka lengkaplah kebahagiaannya. Dia bisa melanjutkan hidup, menikmati perjalanan panjang bersama Samantha dan Tristan, dua orang yang dia cinta dan mungkin akan bertambah dengan anak-anak mereka yang lain. Dia akan menjaga istri dan anaknya, melindungi mereka, menjaga mereka tetap aman dan nyaman! Ya, itu poin pentingnya kenapa dia belum bisa memejamkan mata, karena alam bawah sadarnya tahu masih ada beberapa hal yang harus dia bereskan. Perlahan Chase meninggalkan tempat tidur lalu mengambil ponselnya dan menjauh. Chase keluar ke balkon, dia tidak menghiraukan udara dingin yang langsung menyergapnya karena konsentrasinya adalah menghubungi wakilnya, Salim dan manajer Samantha, Arnold. "

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status