Share

Bab 2. Pernikahan Yang Ditukar

“Maafkan aku, Yuriana. Tapi, menikah denganmu tidak membuatku bisa mendapatkan status yang pantas di Keluarga Oberon. Sedangkan, Yusita anak kandung Tuan Sanjaya yang diakui oleh kakek. Jadi, aku tak punya pilihan lain.”

Setelah tak bisa lagi membantah permintaan calon mertuanya yang berkuasa, Yuriana menemui Emran untuk berbicara empat mata mengenai apa yang baru saja terjadi. Wanita itu membutuhkan penjelasan. Jelas-jelas, selama ini Emran dan dirinya selalu menganggap keduanya adalah pasangan yang serasi. Emran mencintainya, dan juga sebaliknya.

Namun, detik itu juga, Yuriana tercengang mendengar ucapan Emran dan juga sikap dinginnya. Tak sepatah kata pun keluar dari mulut Yuriana. Wanita itu sudah tak sanggup lagi menahan emosi yang memenuhi sekujur tubuhnya.

“Aku memang bukan anak kandung Tuan Sanjaya, tapi setidaknya aku lebih memiliki hati dibanding kamu dan juga Yusita!” ucap Yuriana sebelum pergi.

Yuriana memang bukan anak kandung Tuan Sanjaya. Dia diadopsi di panti asuhan ketika berumur lima tahun untuk menjadi teman Yusita. Bahkan, dia sendiri tidak tahu asal usulnya dari mana. Tuan Sanjaya pun tidak tahu siapa orang tua kandungnya, tapi beliau merawat dan membesarkan Yuriana dengan penuh kasih sayang.

Yuriana berjalan ke arah lift dengan tangisan yang tiada henti. Dia masuk ke lift sembari menangis tersedu-sedu, bahkan wanita itu tak peduli dengan keberadaan seorang pria di dekatnya. Rasa sakit di hatinya membuat Yuriana tak memikirkan apapun selain pengkhianatan Emran. Sambil berjongkok, Yuriana menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak. Perih menusuk hati, seolah ada ribuan jarum yang menerjang jantungnya.

Namun tiba-tiba, seseorang menyentuh bahu kanannya hingga membuat Yuriana terkejut dan seketika menghentikan tangisan kerasnya. Dia menoleh ke arah tangan kekar yang sedang mengulurkan sebuah sapu tangan padanya. Seolah tak menghiraukannya, Yuriana justru mendongak melihat sosok pria yang berdiri di belakangnya.

Pria dengan tinggi 189 cm, berpakaian setelan jas pesta berwarna putih dengan sepatu hitam mengkilat, sedang menatapnya dalam, membuat wanita itu seketika terdiam.

“Hapus air matamu, malu jika wanita cantik bergaun pengantin sepertimu justru menangis tersedu.” ucapnya dengan suara bariton yang menambah kharismanya.

Yuriana masih diam. Dia larut dalam ketampanan pria itu. Bola mata hitam pekat sang pria, membuat yang melihatnya seolah tenggelam di dalamnya. Satu kata untuk pria itu, ‘sempurna’

“Ambil sapu tangan ini, tanganku pegal.” Suara tegas dari sang pria gagah, menyadarkan Yuriana dari pesona pria itu. Tanpa pikir panjang, Yuriana meraih sapu tangan itu. Di saat yang sama, pintu lift terbuka. Pria tampan itu berjalan keluar dari lift, meninggalkan Yuriana sendiri.

Yuriana melihat sapu tangan yang dia ambil. Harusnya dia tidak menerima barang pemberian orang asing meski hanya sapu tangan. Apalagi pria itu pergi begitu saja. Dia tidak tahu harus mengembalikannya di mana. Yuriana pun buru-buru keluar dari lift dan mengejar pria asing tadi. “Tuan, tunggu! Tuan!”

Pria yang dia panggil menghilang. Yuriana berdiri di depan lift, mencari sosok pria tadi tapi dia tidak melihat siapapun di sana. “Dia menghilang ke mana? Apa dia salah satu tamu pernikahanku?”

Baru saja ingin membuka pintu ruang pesta, pintu itu dibuka lebih dulu oleh Tuan Sanjaya yang sedang mencari Yuriana. Melihat Yuriana berdiri di hadapannya, membuatnya merasa lega. “Yuriana! Ternyata kau di sini Nak. Ayo cepat masuk! Acara pernikahan akan segera dimulai!”

***

“Dengan ini, pernikahan Yuriana Sanjaya dan juga Erland Oberon yang diwakilkan telah sah!”

Sorak sorai acara pernikahan Yuriana dan Yusita yang diselenggarakan bersama memenuhi ruangan. Saat itu, Yuriana hanya bisa mencengkeram buket bunga di tangannya dengan kuat, sembari menatap Emran yang sedang mencium Yusita.

Bagaimana bisa nasib keduanya begitu berbeda? Yuriana juga baru saja menikah dengan Erland, tapi pernikahannya hanya bisa diwakilkan karena Erland tak datang ke resepsi pernikahan keduanya. Namun, sejujurnya Yuriana tak peduli. Apa yang bisa dia harapkan dari mempelai pria yang impoten dan penyakitan?

Yuriana kini menyambut tamu tapi dia hanya sendiri. Dia merasa malu berdiri tanpa ditemani suaminya hingga dia menundukkan wajahnya di sana. Tidak seperti Yusita yang bersama dengan Emran.

“Cih, kau sangat menyedihkan!” ucap Yusita dari jauh, gestur dan juga gerakan mulutnya terlihat jelas mengejek Yuriana.

Tiba-tiba sosok pria tampan masuk ke tempat pesta. Semua mata tertuju kepada sosok pria itu. Rahangnya yang kuat, bibirnya yang tebal, serta tubuh kekarnya yang terlihat jelas dari jas hitam legam yang dipakainya seolah membuat siapapun yang menatapnya bisa terpesona.

‘Bukannya … itu pria yang memberikan sapu tangannya padaku?’ batin Yuriana.

Tak disangka, pria tampan itu tiba-tiba menghampiri dirinya. Bahkan, pria itu menggenggam tangan Yuriana, dan mengajaknya pergi.

“Saya harus bicara dengan Nona.” ucap pria tampan itu.

Merasa tersinggung dengan perbuatan pria itu yang seenaknya, Yuriana pun menghempaskan pergelangan tangannya dengan keras. Wanita itu benar-benar tak peduli dengan tatapan beserta suara riuh semua tamu. Bahkan, para tamu, hingga keluarga kedua pihak juga terus berbisik-bisik, seolah apa yang terjadi di depan mata mereka adalah gosip panas.

“Memangnya kamu siapa?”

“Saya Er… ka, asisten pribadi tuan Erland. Maafkan Tuan Erland yang tak bisa datang ke acara pernikahannya."

Para tamu itu berbisik, menghina Yuriana yang malah ditemani asisten Erland. Yuriana melihat tatapan hina para tamu itu. Itu membuatnya tampak tak senang karena kenyataannya pun, dia mengharapkan kehadiran suaminya tapi malah si asisten yang datang.

Namun, ada satu hal yang Yuriana tak sadar. Bahwa manik keluarga besar Oberon sedang membulat sempurna, menyaksikan pria itu masuk ke ruangan. Pasalnya, mereka semua mengenal pria itu. Anggota keluarga mereka yang tak pernah menunjukkan batang hidungnya di depan umum.

Bagaimana tidak? Pria tampan nan gagah yang berbicara dengan Yuriana, dan berpura-pura sebagai asisten adalah Erland Oberon sendiri.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status