Share

Bertukar Pengantin
Bertukar Pengantin
Penulis: Dewi Mutia

Bab 1. Pengkhianatan Sang Adik

“Sita … mengapa kamu tidur dengan calon suamiku?”

Manik cokelat milik Yuriana seketika membulat sempurna kala menyaksikan pemandangan yang terhampar di depan matanya.

Pasalnya, hari ini adalah hari pernikahan dua sepasang pengantin dari Keluarga Ternama Oberon dengan keluarga Tuan Sanjaya. Yuriana akan menikah dengan Emran –Tuan Muda Ketiga Oberon, dan Yusita akan menikah dengan Erland –Tuan Muda Kedua Oberon.

Awalnya, Yuriana berniat datang ke ruangan itu untuk melihat apakah Yusita, saudari perempuannya, sudah selesai memakai gaun pengantinnya. Namun, Yuriana tak pernah menyangka, jika dia justru akan disuguhkan adegan tak senonoh itu.

“Yusita! Mengapa kau ada di kamar ini bersama Tuan Emran!?” tanya Tuan Sanjaya dengan raut wajah penuh amarah, terlebih saat tersadar, bahwa putrinya masih terbalut selimut di ranjang.

Mendengar suara calon mertuanya, Emran pun buru-buru memakai kembali pakaiannya. Pria itu keluar dari kamar setelah membungkuk hormat di depan Tuan Sanjaya. Namun, pria itu tidak sekalipun melirik ke arah wanita yang seharusnya menjadi istrinya. Emran keluar begitu saja tanpa peduli dengan tatapan Yuriana.

Yuriana yang masih dipenuhi rasa terkejut sampai tak sanggup mengatakan apapun selain diam dengan jantung berdebar kencang. Dia bahkan tak memiliki tenaga untuk berurusan dengan Emran yang melewatinya tanpa rasa bersalah.

Sementara adiknya sendiri, dengan santai mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai. Bahkan, gaun pengantin yang sudah didesain untuknya tergelatak begitu saja di atas ranjang.

“Yusita, jawab ayah! Kenapa kau bisa melakukan tindakan hina ini?” Tuan Sanjaya semakin meninggikan suaranya hingga Yusita tersentak kaget dan refleks menatap ayahnya.

“Karena aku ingin menukar calon suamiku dengan calon suami Kak Yuri!”

Teriakan Yusita seketika membuat semua orang di kamar itu seketika diam seribu bahasa. Tak pernah ada yang menyangka, jika permintaan gila itu keluar begitu saja dari mulut Yusita. Apalagi, Yusita mengucapkannya tanpa ragu, ataupun rasa bersalah.

Tatapan nyalang dan permintaan gila Yusita membuat kaki Yuriana melemas. Sampai-sampai wanita itu harus memegang tangan orang tuanya agar tak kehilangan kesadaran.

“Kau sudah gila, ya!? Hari ini hari pernikahan kau dan kakakmu! Mengapa kau tidak meminta hal ini dari jauh-jauh hari!?” tanya Tuan Sanjaya, tak memberikan celah pada siapapun untuk bicara.

“Kalau aku mengatakan keinginanku untuk menukar calon suamiku, apa Ayah pikir Tuan Besar akan setuju? Ayah tahu sendiri bagaimana sikap Tuan Besar yang tegas dan tidak suka dibantah! Beliau tidak akan melakukannya hanya karena aku tidak menyukai Tuan Erland. Karena itu, aku merencanakan ini semua di hari pernikahan agar Tuan Besar mau menukar calon suamiku!”

Setahun lalu, Tuan Besar Oberon datang melamar kedua putri Tuan Sanjaya dan menentukan sendiri calon istri kedua cucunya. Dia menjodohkan cucu keduanya, Erland, dengan Yusita karena kedudukannya sekretaris terbaik di Perusahaan Oberon. Penampilan Yusita yang glamor bak seorang perempuan kelas atas, seketika membuatnya jatuh hati.

Sedangkan cucu ketiganya, Emran, dijodohkan dengan Yuriana yang berpenampilan sederhana. Meskipun begitu, Yuriana juga sangat cantik dengan garis wajah mempesona dan tubuh seperti model.

Tuan Besar Oberon mengatakan di depan Keluarga Sanjaya bahwa keputusannya tidak bisa ditolak oleh siapapun. Padahal, sejak awal, Yusita ingin menolak perjodohannya dengan Tuan Erland.

Bagaimana tidak? Pria itu bahkan tak pernah muncul di berita manapun! Karena itu, banyak sekali rumor beredar yang mengatakan bahwa Erland, Tuan Muda Kedua dari Keluarga Oberon, adalah pria penyakitan dan juga impoten. Oleh karena itu, Yusita lebih menyukai Tuan Emran yang tampan dan sudah menjadi wakil presdir di Perusahaan Oberon. Bahkan, pria itu dikatakan akan menjadi kandidat kuat sebagai pewaris Oberon.

“Kenapa kau tidak menyukai Tuan Erland, Nak? Dia juga dari Keluarga Oberon,” tanya Tuan Sanjaya. Pria paruh baya itu kini berusaha untuk menenangkan emosinya.

Pertanyaan sang ayah membuat pikiran Yusita menerawang.

Dari jauh-jauh hari, Yusita terus berusaha menggoda Emran, hingga akhirnya pria itu luluh dan menjalin hubungan secara diam-diam dengannya. Namun, sepasang kekasih itu tidak berani mengungkapkan hubungan mereka di depan Keluarga Oberon. Terutama Emran yang takut pada kakeknya. Karena itu, Yusita merencanakan adegan tak pantas ini demi obsesinya yang ingin menikah dengan Emran-lelaki impiannya.

“Tuan Muda Kedua jelas tak pantas untukku, Ayah! Dia idiot, penyakitan dan impoten. Mungkin hidupnya tidak akan lama. Dengan keadaannya yang seperti itu, dia tidak bisa melakukan apapun selain merepotkanku. Kalau aku menikah dengannya, hidupku akan hancur karena menjadi janda, karena mungkin hidup pria itu tak akan lama!”

Tuturan dari sang adik membuat Yuriana merasa terganggu, bisa-bisanya wanita itu berasumsi hal yang tak berdasar!

“Jaga bicaramu, Yusita!” teriak Yuriana.

“Kak, aku ini seorang sekretaris terbaik yang kerja di sebuah perusahaan besar. Tidak cocok dengan pria tidak berguna seperti dia. Yang cocok denganku hanya Tuan Muda Ketiga yang tampan dan seorang wakil presdir di perusahaan keluarganya!” Tanpa ragu ataupun merasa malu, Yusita mengatakan alasan dari permintaan konyolnya itu. Bahkan, wanita itu menatap Yuriana dengan nyalang, seolah menunjukkan kebenciannya.

Tuan Sanjaya dan istrinya terkejut mendengar alasan Yusita. Begitu juga dengan Yuriana tapi Yuriana hanya bisa diam, membiarkan kedua orang tuanya tetap bicara dengan Yusita.

“Yusita, apapun alasanmu, Erland tetaplah cucu kesayangan Tuan Besar. Kalau kau menikah dengannya, hidupmu di Keluarga Oberon akan bebas dari kesulitan. Apalagi, Tuan Besar sendiri yang memilihmu untuk menjadi istri cucu keduanya. Ayah dan ibu tidak bisa menolak.”

Tuan Sanjaya bukan hanya orang kepercayaan Tuan Besar Oberon. Dia juga tangan kanan Tuan Oberon yang selalu siap membantu Tuan Besar dalam bisnis Keluarga Oberon. Karena itu, Tuan Sanjaya menerima lamaran dari Tuan Besar dan segala keinginan Tuan Besar meski dia merasa berat menerima Erland yang tidak berguna.

Yuriana yang masih dipenuhi emosi, dan tak tahu harus berbuat apa, hanya bisa membuka telinganya, mencoba mendengarkan pembicaraan antara adiknya, dan juga kedua orang tuanya.

Namun, seolah apa yang beberapa menit lalu dia saksikan belum cukup, ucapan Yusita selanjutnya membuat jantungnya seolah jatuh.

“Aku tak peduli, Ayah. Aku dan Emran sudah saling mencintai, dan ini bukan kali pertama kami berhubungan intim. Bisa jadi, aku sudah mengandung anak darinya.”

Sontak, Yuriana terkejut mendengarnya sampai dia hanya terdiam menatap sang adik.

“Yuri, Yusita adalah adikmu. Kau harusnya mengalah padanya. Lagipula hanya seorang laki-laki yang diinginkan adikmu. Dia tidak menginginkan nyawamu. Jadi apa masalahnya Yuri?” Nyonya Sanjaya ikut menyahut untuk membela Yusita karena melihat ekspresi Yuriana yang seolah tak terima keinginan Yusita.

“Tapi Bu, Tuan Besar sudah menjodohkan kita berdua. Apalagi, aku dan Emran saling mencintai. Kami pun sering bersama selama ini. Dengan semua perasaan kami dan kebersamaan kami selama ini, aku tidak mungkin percaya Emran cinta sama Sita.”

“Cinta bisa berubah kapan saja. Mungkin hari ini kau menyukai Emran. Besok, bisa jadi kau mencintai Erland. Itu bukan masalah besar.”

Cara bicara Nyonya Sanjaya memang lembut dan pelan tapi ucapannya jelas membedakan kasih sayangnya pada kedua putrinya. Dia lebih menyayangi Yusita dibanding Yuriana. Bahkan tidak pernah memikirkan perasaan Yuriana yang sakit hati gara-gara ucapannya. Karena itu, Nyonya Sanjaya dengan santai membujuk Yuriana seolah keinginan Yusita adalah hal biasa.

“Sanjaya!”

Suara Tuan Besar Oberon tiba-tiba terdengar di tengah pembicaraan Keluarga Sanjaya. Semua orang di kamar itu, menoleh bersama ke arah pintu di mana Tuan Besar Oberon berdiri bersama Emran.

Tuan Sanjaya segera mendekati Tuan Besar dengan tubuh membungkuk. “Tuan Besar!”

“Perbuatan memalukan macam apa ini!? Aku tak peduli dengan apa yang kalian lakukan, tapi, aku ingin acara pernikahan tetap dilaksanakan! Aku tak ingin menanggung malu! Oleh karena itu, biarlah Yusita menikah dengan Emran, dan Yuriana menikah dengan Erland!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status