Share

Perang Dunia Ketiga

Kuabaikan rasa sakit di tanganku. Darah di mana-mana tapi itu tidak lagi penting bagiku.

Rati menjerit. Hanya Tuhan dan dirinya sendiri yang tahu apa alasan di balik teriakannya yang membahana itu. Dirinya lantas menarik tanganku, membawa aku masuk ke dalam rumah. Dia tidak membiarkanku memberontak dan pergi. Rati meminta Xai mengambilkan kotak obat

Setelah mengobati lukaku, Rati terdiam menatapku. Cukup lama dia bungkam, sampai akhirnya dia menepuk kepalaku sekuat tenaga.

“Apa-apaan!”

“Ibuk!”

“Aku sudah tidak tahan lagi menghadapi kamu, Owen. Aku capek!”

Tindakannya membuat aku justru berbalik terdiam.

“Aku tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk membuatmu kembali waras. Kamu sudah mempermalukan aku di depan semua orang, mempermalukan dirimu sendiri juga.”

Aku tidak pernah direndahkan seperti ini seumur hidupku. Dibuang oleh orangtua sendiri rasanya tidak sebanding dengan apa y

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status