Share

Dimulai dari Nol

“Sebelum magang di Daimen kamu kerja di mana?”

Saras menyelipkan rambutnya ke balik daun telinga sebelum menjawabku. “Di SPBU, Pak,” jawabnya tanpa ragu.

“Pasti banyak yang langganan beli bahan bakar karena kamu yang melayani.”

Saras tersenyum manis kemudian tertawa saja. Dia tidak mengiakan, tapi tidak pula membantah. Dugaanku memang benar. Kecantikannya mengundang banyak pria jadi tertarik dan berusaha melakukan apa pun untuk menarik perhatiannya. Apalagi dirinya memang cukup andal dalam memberikan pelayanan.

“Biasanya kalau melayani pembeli di SPBU bilang apa?”

Saras tersenyum rikuh, tapi dia menjawab, “Dimulai dari nol, ya, Pak.”

Aku balas tersenyum dan kuusap anak rambutnya yang terlepas dari balik daun telinga. Dengan sengaja aku berlama-lama menelusuri rambutnya yang halus dengan ujung jariku. “Silakan, mari kita mulai dari nol,” balasku.

Saras diam saja dan kembali mengabaikanku. Dia asyik sendiri padahal aku masih ingi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status