Share

17. Calon Murid Pendekar Tendangan Seribu

Matahari sudah tenggelam. Bimantara dan Kancil berjalan melewati koridor menuju asramanya. Di hadapannya dia melihat ada Rajo dan Wira yang sedang berbincang seru. Entah apa yang sedang diperbincangkan oleh mereka. Saat Bimantara dan Kancil melewati mereka, Rajo memanggilnya.

“Bimantara!”

Bimantara dan Kancil terhenti. Mereka menoleh pada Rajo.

“Aku sudah bilang, kau tak layak berada di sini,” ucap Rajo sambil cengengesan.

Bimantara mengatur napasnya untuk menahan kesabarannya. Kancil malah emosi mendengarnya. “Bukan kamu yang menilai layak atau tidaknya seseorang berada di sini, tapi para Tuan Guru,” ucap Kancil dengan emosinya.

Bimantara menyentuh bahu Kancil agar dia tidak emosi menghadapi mereka. Kancil terdiam. Rajo dan Wira tertawa. Mereka mendekat pada Bimantara.

“Kalau kau memang pantas, nanti malam temui kami di belakang pagar dekat batu karang. Aku ingin tahu apakah kau sama seperti Dahayu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Cedar Karamy
Pangeran Sakai kok lolos seleksi alam. Hatinya kotor, pembenci.
goodnovel comment avatar
Aulia Akbar
2 kali baca novel semuanya parah.. langsung berhenti tampa ada konfirmasi.. parah
goodnovel comment avatar
Aulia Akbar
ini masih sy baca... besok besok ngga ada bat lanjutan... maaf good novel akan saya hapus aplikasinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status