Share

18. Dendam Harus Terbalaskan

Bulan purnama bersinar terang di atas bangunan Perguruan Matahari yang megah. Penduduk Perguruan Matahari sepertinya sudah terlelap semuanya. Dahayu duduk di atas batu sambil memandangi bulan dan bintang-bintang di atas sana. Dia rindu dengan ayah ibunya. Dia khawatir ayah ibunya akan sedih di seberang pulau sana. Mereka pasti tidak tahu bahwa saat ini dirinya sudah resmi menjadi murid di Perguruan Matahari. Dahayu bingung, apa yang akan dilakukan kedua orang tuanya ketika mereka tahu kalau kini Dahayu berada di sana.

Tak lama kemuidan Pangeran Sakai datang lalu duduk di sebelahnya. Dahayu kaget lalu berdiri sambil ancang-ancang menggunakan jurusnya. Pangeran Sakai tertawa.

“Santai saja. Aku tak akan mengujimu lagi,” ucap Pangeran Sakai.

“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Dahayu heran.

Pangeran Sakai berdiri. “Aku ingin meminta maaf padamu,” ucap Pangeran Sakai dengan tulus.

Dahayu mengernyit. “Meminta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cedar Karamy
Mungkin saat seleksi alam Pangeran Sakai memang berhati bersih dan ikhlas. Tapi saat sudah lulus di PM, karena keadaan jadi membuat Sakai kecewa dan sakit hati.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status