Share

108. Dika Salah Paham

"Pa, bagaimana jika kita memperluas CQ lagi dengan membangun villa?" saran Dika. Duduk di kursi rotan dengan salah satu kaki berada di atas kaki lain. Di sampingnya terdapat meja bundar berukuran sedang. Dika lantas meraih cangkir kopi yang ada di atas meja tersebut.

Lalu, menyeruput kopi itu sedikit. Menaruh lagi cangkirnya ke tempat semula sambil menyimak perkataan Deri.

"Hm, kalau Papa belum bisa acc, Dika akan pertimbangkan pemikiran Dika juga sampai benar-benar matang, lagi pula Dika rasa ini bakalan baik untuk kemajuan CQ," lanjutnya, Dika berharap idenya itu diterima Deri. Namun, dalam membangun suatu tempat banyak sekali yang harus dipikirkan. Tidak mudah juga karena ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan.

Deri masih mempertimbangkan. Dika menutup telepon. Saat dia hendak masuk ke dalam, seseorang sudah berdiri cukup lama menunggunya untuk bicara.

"Minggir," sinis Dika. "Mas, aku mohon, bicara sebentar denganku. Dengarkan penj
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status