Share

Rahasiaku Hampir Terbongkar

“Risty, kembalikan!” aku berusaha meraih botol berisi obat penenangku yang telah Kak Rafa resepkan.

Sungguh aku membenci moment seperti ini dimana orang lain mengetahui kekurangan asliku yang sebenarnya. Aku tidak suka mereka menganggapku depresi, stress, atau bahkan gila.

Tidak! Aku tidak gila!

Aku hanya trauma dengan kejadian lima belas tahun silam. Saat Papa menghajar Mama berulang kali dihadapanku demi wanita lain.

“Ini obat anti depresan. Rado, gue punya apotek. Meski gue bukan anak farmasi, tapi gue selalu baca daftar obat yang masuk ke dalam apotek-apotek milik gue. Dan gue tahu obat ini meski nggak detail.”

“Gue nggak harus bilang ke lo, Ris! Sekarang, balikin!” tegasku.

“No! Sebelum lo bilang obat ini buat apa!”

“Buat apa sih lo ngurusi kehidupan gue!”

“Karena ini obat keras, Rado! Lo nggak boleh mengkonsumsi obat ini tanpa ijin dokter. Bahkan lo bisa dipenjara kalau menggunakan obat ini tanpa resep! Ngerti nggak?!”

Jika aku bilang bahwa obat itu diresepkan oleh Dokte
Juniarth

enjoy reading ....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status