Setelah menyadari sesuatu, Kania langsung menatap Ellena dengan tajam. Kania tidak tau kenapa masalah ini di perpanjang lagi padahal ia sudah meminta Ellena agar tidak membuatnya jadi semakin rumit.
Ellena langsung lari dari tatapan Kania yang seolah menyalahkan dirinya itu, David yang menyadari hal itu pun langsung menyela nya.
"Sudah, jangan menatap Ellena seperti itu. Ini salahku yang sudah mencerita kannya pada pak Rey," saut David.
"Aku tanya padamu, apa ini orang nya?" tanya Rey.
Kania menghela nafas,"Iya, benar"
"Sudah berapa lama kamu bekerja di sini?" tanya Rey sambil memasang wajah serius.
"3 tahun, tuan" jawab resepsionis bernama Marie itu.
Rey beranjak dari duduknya,"Kamu sudah bekerja 3 tahun di sini tapi kenapa letak toilet wanita saja hafal? apa kamu sengaja melakukan ini?"
Marie hanya menundukkan kepala nya sama seperti Casty,"Sa.. saya lupa tuan,"
"Bagaimana bisa kamu bilang lupa? jangan memberi alasan y
Dukung author dengan cara memberikan riview dan masukkan novel ini ke daftar pustaka agar tidak ketinggalan episode terbaru:)
"Coba lihat, bagaimana penampilan ku?" tanya Kania sambil memamerkan riasan nya.Rey terpaku melihat Kania yang begitu mempesona itu. Kania memakai bulu mata yang tidak terlalu tebal agar terkesan natural, ia juga menggunakan pensil alis hanya untuk membuat alisnya sedikit lebih rapi.Lipstik yang di ombre itu juga sangat cocok dengan bibirmya yang tipis. Karna Kania memang sudah cantik, riasan seperti apapun itu juga pasti akan sangat cocok dengan nya.Rambut panjang Kania yang di biarkan terurai kebawah dengan sedikit di ikat di bagian luarnya, bagian bawahnya juga hanya di curly saja. Penampilan Kania yang simpel juga riasan nya yang tipis itu membuatnya terlihat elegan."Tanpa ku jawab pun semua orang yang melihatmu pasti juga tau, kau sangat cantik" kata Rey tersenyum takjub."Terima kasih sudah mengajakku ke sini," kata Kania berbisik."Aku sengaja menyewa seluruh salon ini seharian hanya untukmu," kata Rey sambil berbicara di dekat te
Pandangan seluruh tamu yang hadir langsung tertuju pada mobil lamborghini sián FKP abu abu milik Rey yang berhenti di depan karpet merah yang di pasang hingga ke dalam. Rey turun dari mobil kemudian membuka kan pintu dan mengulurkan tangan nya pada Kania seperti biasa. Saat mulai turun dari mobil hingga mulai berjalan masuk, tatapan orang orang seolah hanya tertuju pada Kania dan Rey. Perhatian seluruh tamu undangan yang hadir pun langsung di curi oleh kecantikan Kania, mereka terkagum kagum melihat penampilan Kania yang begitu cantik memukau kali ini. Sebagian dari mereka penasaran siapa wanita dengan paras cantik dan kesan elegan itu, apalagi yang berjalan di samping nya adalah CEO muda perusahaan ini. Kania dan Rey berjalan dari mobil hingga masuk ke dalam lobby sambil terus bergandengan tangan, tentu saja semua orang yang melihat itu jadi bertanya tanya sebenarnya ada hubungan apa antara Rey dan Kania. Padahal Rey jarang sekali menghadiri
"Jaga Kania baik baik, jangan sampai terjadi sesuatu yang buruk padanya malam ini. Kalau kamu lengah sedikit saja, Kania bisa jatuh hati padaku nanti nya" bisik Nick.Rey terbelalak kaget mendengar ucapan Nick,"Apa maksudmu?"Kania yang melihat seperti nya Nick sedang mencoba untuk menghasut Rey itu langsung segera memisahkan mereka berdua."Lebih baik kita sekarang segera pergi untuk bersiap," ujar Kania sambil menarik lengan Rey."Yang di katakan Kania benar, lebih baik sekarang kamu segera pergi untuk bersiap" saut Nick."Maafkan ketidak sopanan kami, saya permisi!" kata Kania dengan keras.Nick tersenyum licik,"Ah, tidak apa apa. Cepat bawa bos mu itu pergi sebelum dia mengamuk nantinya,"Kania langsung meninggalkan Nick dengan Rey. Kania dan Rey segera masuk ke dalam mobil, Rey duduk di depan sambil menyetir dengan Kania yang berada di samping nya.Kania menghela nafas,"Rey, seharusnya tadi kamu tidak bersikap seperti itu"
Nick menyengir,"Barusan pak presdir menghubungiku, ia sedang dalam perjalanan dari bandara menuju kemari. Tidak lama lagi ia pasti akan segera sampai""Oh begitu, aku permisi dulu" pamit Robbia.Nick tersenyum senang melihat Rey yang sampai terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan sepele tentang ayahnya itu, kejadian tadi sekalian menunjukkan ke Robbia bahwa hubungan Rey dan pak presdir tidak sebaik hubungan Nick dengan ayah nya.Nick menepuk pundak Rey,"Kasihan sekali kamu ya, bagaimana bisa anak kandung nya sendiri bahkan tidak tau masalah sepele seperti itu tentang orang tua nya"Rey hanya terdiam dengan raut wajah yang kesal, ia tidak mengelak perkataan Nick karna semua itu benar. Rey tidak tau masalah apapun yang berkaitan dengan ayahnya."Bagaimana bisa seorang ayah tidak memberitahukan lebih dulu kabarnya pada putranya? dan malah lebih dulu mengabariku," kata Nick meneruskan ucapan nya."Terserah, toh aku juga tidak peduli ada di mana d
Presdir melirik Rey,"Kamu sekarang mengusirku?"Tiba tiba ada seorang pria yang terlihat seumuran presdir datang menghampiri nya dan membuat percakapan nya dengan Rey terpotong."Sudah lama tak jumpa, bagaimana kabarmu presdir?" tanya salah satu teman nya."Hahaha, aku baik" jawab presdir dengan spontan.Presdir pun pergi dengan teman nya dan menyapa beberapa tamu lainnya, Kania memegang pundak Rey dari belakang. Rey menengok ke belakang."Meskipun pak presdir bilang begitu, tapi menurut ku kamu jauh lebih baik dari pada Nick" kata Kania.Rey tersenyum,"Benarkah? tapi bukan nya David juga jauh lebih baik dariku?""Kenapa jadi saya?" tanya David sambil melirik."Lupakan," kata Rey.****Setelah beberapa lama, akhirnya waktu yang di nantikan seluruh orang yang hadir tiba. Yaitu pesta dansa, semua orang yang hadir bebas
Nick langsung pergi dari tengah ballroom dan kembali ke sisi presdir dengan wajah yang terlihat kesal.Presdir heran melihat Nick yang terlihat kesal,"Kenapa kamu kembali lebih awal? bahkan lagu nya saja belum selesai"Nick mengendorkan dasinya,"Saya hanya lelah,"Presdir tidak percaya dengan apa yang di katakan Nick karna presdir tau bahwa Nick sangat pandai berdansa, bagaimana bisa ia sudah lelah bahkan sebelum lagunya habis.Presdir mengamati Rey yang sedang berdansa dengan seorang perempuan dari lantai atas. Setelah di ingat ingat kembali, presdir baru ingat jika wanita itu orang yang sama dengan yang berada di samping Rey tadi.Bukankah wanita itu tadinya sedang berdansa dengan Nick? kenapa sekarang malah bersama dengan Rey? apa itu alasan Nick kembali lebih awal? batin presdir.****"Jangan jangan yang tadi itu juga ulahmu?" t
Kejadian itu menarik perhatian banyak orang untuk menonton nya, presdir yang kaget melihat Rey memukul Nick dari atas pun langsung berlari turun dan menghampiri mereka berdua.Rey terus terusan memukul Nick hingga babak belur, presdir yang baru sampai pun langsung menahan tangan Rey yang hendak memukuli Nick lagi."Apa apaan kamu ini? dasar tidak tau malu!" kata presdir untuk menghentikan Rey.Presdir pun langsung membungkuk dan membantu membangunkan Nick yang terjatuh di lantai, dan meminta ajudan nya untuk memegang Nick."Untuk apa aku membesarkan anak bodoh sepertimu? bahkan saat pesta seperti ini pun yang kamu lakukan hanya lah membuatku malu!" ujar presdir dengan lantang.Rey tersenyum,"Hah.. haha, benar juga. Untuk apa juga anda membesarkan anak bodoh sepertiku? lagi pula saya juga tidak pernah meminta anda untuk membesar kan saya""A... apa katamu? dasar tidak tau terima kasih!" bentak presdir.Presdir langsung mengangkat tanga
"Paman.. saya tidak ingin memperbesar hal ini. Tolong rahasiakan ini dari kedua orang tua saya, saya takut mereka akan khawatir nantinya" ujar Nick memelas.Presdir tersenyum,"Baiklah kalau itu mau mu, akan ku rahasiakan ini dari orang tua mu. Tapi soal Rey, mau bagaimana pun dia sudah melakukan kesalahan. Dia pantas untuk di hukum,"Nick memeluk presdir,"Anda memang selalu bijaksana, paman""Ya, kamu sudah ku anggap seperti putraku sendiri. Aku tidak pernah membedakanmu dengan Rey," kata presdir sambil mengusap usap punggung Nick."Iya paman. Seharusnya tadi di pesta Rey bisa mengendalikan emosinya, apalagi jika hanya untuk bawahan seperti itu. Bagaimana bisa dia memukul sepupu nya sendiri bahkan sampai babak belur seperti ini," kata Nick untuk memprovokasi presdir."Kamu betul juga, lebih baik sekarang aku pergi menemui nya untuk membicarakan masalah ini" ucap presdir sambil memegang dagu nya."Saya ikut, paman" kata Nick yang langsung ber