"Apa? Wanita itu tinggal bersama Allen di mansion?"
"Iya Nona … menurut informasi yang saya dapatkan, tadi malam sekretaris tuan Allen itu ada disana dan juga makan malam romantis bersama beliau."
"Shit!" maki Juliet marah.
Bahkan aku saja tidak pernah dibawa Allen kesana, gumamnya dalam hati.
Juliet membayar orang untuk mengikuti gerak gerik Allen bersama Rose di kantor.
Sudah dua Minggu setelah Juliet datang ke perusahaan A, Corp dia tidak pernah bertemu lagi dengan Allen. Lelaki itu benar-benar tidak mempedulikan dirinya setelah menemukan mainan baru.
Apalagi setelah mendapatkan ancaman dari asisten kepercayaannya Ace, Juliet semakin yakin kalau Allen sengaja tidak pernah mengunjungi dia lagi di apartemen, karena asik bersama dengan wanita barunya itu.
"Siapa nama wanita itu?"
"Namanya Rose White
Jangan lupa follow IG author @adamvanda untuk visual dua pasangan bos dan sekretaris ini 🤭😆
"Kamu kemana saja Rose? Sejak dua hari lalu aku mencarimu, tapi kata Dad Alex kamu tidak pulang karena ada pekerjaan dengan bosmu." Rose menghembuskan nafas panjang, lelaki tukang perintah dan pemaksa itu mengurung dia selama tiga hari di mansion mewah miliknya. Selama itu juga, Allen mengabari ayahnya kalau dia sedang ada pekerjaan di luar daerah bersama. Bos Mafia itu bertindak seenaknya tanpa bertanya dan meminta izin pada Rose. "Aku di kurung Sonya…." "Hah? Dikurung?" Rose mengangguk. "Siapa yang mengurungmu? Bukannya kamu sedang ada pekerjaan dengan bosmu, kan?" "Itu dia … aku bukannya ada pekerjaan dengan si brengsek itu So. Tapi, aku dikurung selama tiga hari di mansionnya!" "Si brengsek?" sahut Sonya tidak mengerti. "Allen … Allen bosku di kantor!" "Apa?" kaget Sonya. "Untuk apa dia mengu
"Kita mau kemana Al?" "Mansion…," jawab lelaki berjambang itu singkat. "Apa? Untuk apa kita kesana lagi?" "Mulai sekarang kamu akan tinggal bersama denganku." "Apa?" kaget Rose lagi. "Kau gila! Turunkan aku!" teriaknya kesal. Melihat tingkah sekretarisnya yang mulai menggila di kursi samping, Allen malah tertawa geli. "Aku hanya bercanda Rose … kita memang akan kesana sebentar, dan nanti malam aku akan mengantarkanmu pulang kerumah." "Tidak, aku tidak percaya lagi dengan perkataanmu! Kamu terlalu banyak berbohong selama berapa hari ini padaku!" sengit Rose menghentak-hentakkan kakinya di dalam mobil yang tengah melaju kencang. "Percayalah, kali ini aku tidak akan berbohong padamu Rose. Kamu hanya perlu menemaniku sebentar disana dan makan malam bersamaku, setelahnya aku akan mengantarkanmu
"Bos…." "Ada apa?" "Ada yang ingin bertemu denganmu Bos." "Siapa?" Ace bingung harus menjawab bagaimana pertanyaan bosnya ini, lelaki itu masih sibuk dengan beberapa berkas yang ada di atas meja. Merasa ada yang aneh dengan sikap sekretaris kepercayaannya ini, Allen pun meletakkan pena yang dia pegang dan menatap Ace dengan penuh tanda tanya. "Katakan siapa yang ingin bertemu denganku!" "Dia adalah … tuan Robert, Bos." Mendengar nama itu Allen tersentak, dan bangkit berdiri berbalik menatap pemandangan pantai dari balik kaca jendela ruangannya. Sudah selama ini, lelaki itu baru datang mengunjungi aku setelah bertahun-tahun lamanya? "Dimana pria itu?" "Dia baru saja tiba dan meminta bertemu denganmu pada resepsionis di bawah Bos."
"Aku kesini karena ingin bertemu dengan Amberd, mommy-mu.""Mommy?""Iya … sudah lama aku tidak bertemu dengannya Al. Tidak tahu bagaimana kondisi dia sekarang, apa dia baik-baik saja saat ini?"Allen terdiam, dia semakin curiga dengan maksud kedatangan saudara kembar ayahnya ini.Apalagi mendengar lelaki itu akan menemui Amberd ibunya, membuat Allen bertanya-tanya dalam hati.Sejak dia meninggalkan rumah Robert dan berhasil mengumpulkan uang, Allen mengambil ibunya dari rumah sakit jiwa dan mengurusnya sendiri tanpa sepengetahuan lelaki yang duduk di depan dia ini.Meski wali ibunya saat masuk rumah sakit adalah Robert, namun atas bantuan Liam dan beberapa rekannya. Amberd berhasil dibawa Allen ke tempat yang lebih aman.Kondisi Amberd saat itu sangat memprihatinkan, dia seakan tidak diurus dengan baik di rumah sakit tersebu
Rose tiba bersama Allen di ruko toko bunga milik ayahnya Alex. Keadaan disana sangat berantakan, banyak pecahan kaca serta beberapa bunga yang siap dikirim ikut hancur saat pelemparan terjadi.Polisi setempat sementara melakukan olah TKP dan mengambil keterangan dari beberapa saksi, serta mengecek cctv yang ada disekitar toko dan yang ada di dalam toko.Melihat kedatangan Allen Clarck, salah satu orang berpengaruh di kota mereka. Membuat para petugas kepolisian itu bertanya-tanya, ada hubungan apa pemilik toko bunga yang diserang ini dengannya."Apa sudah ada hasil penyelidikannya Sir?" tanya Allen mendekati pemimpin anggota polisi yang bertugas."Masih sedang kami selidiki Tuan, kalau boleh saya tahu … Tuan ada hubungan apa dengan pemilik toko bunga ini?""Anak perempuannya bekerja sebagai sekretaris di perusahaanku," jawab Allen dingin. "Jika kalian membutuhkan ban
"Apa kau sudah menemukan pelakunya Ace?""Sudah Bos, ini…." Ace menyerahkan tablet miliknya ke tangan Allen.Disana sedang berputar sebuah video terjadinya penyerangan di toko bunga Alex tadi siang, dan siapa saja orang-orang itu."Dimana mereka sekarang?""Aku membawanya ke markas Bos.""Bagus, ayo kita kesana sekarang!"Ace pun langsung melajukan mobil milik bosnya Allen, menuju markas Blue Fire.Setelah pulang mengantarkan Rose dan menciumnya tadi, Allen bertemu dengan Ace di depan toko bunga seperti janji mereka tadi.Ace memang ditugaskan Allen untuk mencari informasi tentang kejadian hari ini, yang membuat toko bunga Alex rugi mencapai ribuan dollar."Cari beberapa tukang untuk memperbaiki toko itu Ace, dan singkirkan anggota kita yang aku tugaskan untuk berjaga di s
Bunyi dering ponsel di atas meja dapur menghentikan kegiatan Juliet yang tengah memasak untuk dirinya sendiri.Meski terbiasa hidup mewah dan dimanjakan oleh Allen, tidak membuat hobi memasak Juliet hilang. Sesekali dia memasak untuk memuaskan hobinya, seperti petang ini.Ada apa laki-laki ini menghubungiku? Apa mereka sudah ketahuan? Tapi kata orang suruhan ku mereka sudah berangkat tadi sore.Juliet ragu untuk mengangkat panggilan telepon dari asisten kepercayaan Allen, tidak biasanya Ace akan menghubungi dia seperti sekarang.Setelah dua kali Ace meneleponnya, Juliet pun memberanikan diri untuk mengangkat panggilan tersebut."Halo?""Kenapa lama sekali diangkatnya? Apa kau sedang sibuk sekali sampai aku harus menghubungimu selama beberapa kali, hah?!" sentak Ace di ujung sana.Juliet hanya bisa berdecak dalam hati merasa kesal de
Keesokkan harinya, Juliet bangun dalam keadaan tubuh masih terikat di kursi dengan keadaan yang mengenaskan.Wajahnya melepuh dan mulai bengkak, dengan kepala tanpa sehelai rambutpun. Matanya langsung terpaku menatap pantulan dirinya di depan cermin."Bagaimana pagimu, jalang?!"Ace duduk di kursi sofa, tidak jauh dari Juliet berada."Kau? Kau masih disini? Lepaskan aku!""Hei … suaramu membuat kepalaku sakit bodoh! Memohon lah dengan baik jika mau ku lepaskan.""Brengsek! Kau dan bosmu sama saja, tidak punya hati dan kejam!" sergah Juliet menatap tajam asisten Allen itu."Lalu kenapa kalau kami sama? Bukankah kau juga menikmati hasilnya selama ini? Kau bahkan hidup mewah dan berkelimpahan disini, tapi kau malah begitu bodoh mau mencari masalah dengan bos. Jadi, terima saja nasibmu kini!"