Share

Tunas yang Terabaikan

"Lalu, apakah kamu tidak takut kalau aku terkesan menerimamu hanya sebagai pelarian?" pertanyaan itu tiba-tiba saja meluncur tanpa berpikir terlebih dahulu.

"Kalau begitu aku akan menjadi tempat pelarian yang nyaman untukmu. Biar kamu betah." Cengiran lebar menghiasi wajah teduhnya.

"Ha-ha bisa saja kamu! Masalah hati jangan dibuat main-main lagi, ah!" sergahku.

Namun, tidak dapat dipungkiri, hatiku memang terasa nyaman setiap kali bercerita dengan pria ini.

Itulah mengapa beberapa bulan yang lalu aku merasa ketar-ketir. Ketika mulai menyadari rasa terhadapnya lebih kuat dari pada rasa terhadap Keanu. Mata hatiku tertutup

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
H-you Hyu
cerita mu sangat mengispirasi untuk berubah kak..semnagt menulis..
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status