Share

Behind The Mask

Sedikit terperangah aku melihatnya memegang pisau dapur berukuran sedang. Jangan bilang Axe akan—membuktikan kalimatnya di kamar mandi tadi. Aku benar – benar tak habis pikir.

“Jangan lakukan ini!” Langkahku sudah pasti semakin mundur menyadari jarak kami semakin menipis.

“Pergi!” pekikku nyaris seperti orang gila. Dadaku naik turun merasa sesak melihat kilatan tak kenal ampun di matanya. Benarkah yang di depanku saat ini adalah Axe? Aku menggeleng sebagai jawaban untuk diriku sendiri. Tentu saja, manusia seperti dirinya hanya satu di muka bumi ini.

Degh!

Bunyi suara tertahan membuat jantungku seketika bertalu. Celakalah, tak ada lagi ruang gerak bagiku. Aku terkunci dengan tubuh tertahan oleh pantry. “ Berhenti di situ!” seruku berusaha meraih apa saja yang masih tersisa di sana, barangkali para koki meninggalkan beberapa sisa bahan makanan yang bisa kugunakan melempar wajah Axe.

“Stop, Axe!” Tangi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status