Share

Bab 20. Rasa Sakit Hati

Perih rasanya, mendengar mami bicara seperti itu. Ibu hanya menatapnya sesaat.

"Terbuat dark apa sih hatinya, kok bisa kaya gitu amat," bisik ibu pelan.

"Entahlah, nggak pernah makan ati kali Bu, jadi nggak tahu rasanya tersakiti, lebih suka menyakiti," balas Ayu balik berbisik.

"Hai kalian ngomongin aku ya!!" Kali ini Mami mendekati Ayu dan ibunya yang sedang berdiri menatapnya dengan heran.

Setelah agak dekat, "Dengar ya, sebenarnya aku marah pada anakmu! Mau saja dijadikan madu, alasannya apa coba? Pelakor juga bukan! Selingkuhan juga bukan! Itu jelas-jelas ingin merampas harta Desi kan? Katanya sahabat. Sahabatan macam apa kalian ini. Apa nggak tahu malu? Sampai hamil segala!"

"Desi sendiri yang memohon padaku, harap tau saja, Ayu sudah menolaknya, tapi anak ibu terus memaksa anak saya," jelas ibu.

"Sudah, Bu. Nggak usah diladeni, nanti malah jadi masalah."

"Harus!! Kau tahu anak dalam rahimmu bukan apa-apa tanpa adanya Desi. Kau boleh pergi. Aku tak sudi melihat anakmu lahir!!"

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status