Nayla menjalin cinta selama lima tahun dan penuh gairah. Seluruh lingkaran elit Kota Hanka mengetahuinya, tetapi pada hari pengurusan surat nikah, dia malah dicampakkan. Dia langsung bersumpah untuk putus dan menjadikan tunangannya sebagai mantan pacar. Namun, karena sebuah telepon dari seseorang, Nayla yang diliputi amarah malah mengurus surat nikah dengan Simon, kakak kandung dari mantan pacarnya yang selalu memiliki hubungan dingin dengannya. ... Simon terkenal sebagai pewaris keluarga terkaya di Kota Hanka, juga mendirikan kerajaan finansial di luar negeri, seorang raksasa keuangan yang ditakuti banyak orang. Setelah menikah, dia sangat memanjakan Nayla dengan selalu menuruti segalanya. Nayla dihina oleh mantan pacarnya dengan mengatainya tidak berguna sama sekali. Simon langsung melayangkan pukulan hingga lawan jatuh, lalu berkata, "Istriku ini mutiara di telapak tanganku, harta di hatiku. Bagaimanapun dia, aku tetap akan memanjakannya. Kalau berani menghinanya lagi, enyah kamu dari silsilah Keluarga Jatmiko!" Bertahun-tahun kemudian, Nayla baru tahu bahwa pria yang dulu dia takuti ini sudah diam-diam mencintainya selama 10 tahun, sebuah rencana cinta yang sudah lama dipendam...
View MoreYuna terkejut, dia gemetar ketakutan di bawah tatapan mata Simon.Mungkinkah Simon sudah tahu sesuatu?Tidak, tidak mungkin.Yuna dengan cepat menenangkan dirinya dan terus berbicara dengan marah, "Simon, aku tahu kamu punya kemampuan dan seluruh Keluarga Jatmiko sudah diserahkan ke tanganmu. Meski Hans salah, apa pantas kamu melukainya begitu parah? Kamu nggak peduli sama sekali sama hubungan persaudaraan!"Perkataan Yuna penuh dengan tuduhan.Ucapan Simon barusan membuat tiga orang lainnya tercengang.Hans menggeram marah, "Kak Simon, gimanapun juga, aku dan Nayla sudah tunangan. Meski caraku salah, cepat atau lambat dia bakal jadi istriku. Aku cuma lakukan hal-hal yang dilakukan pasangan suami istri lebih awal."Karin berkata seolah hal itu wajar, "Benar, Kak Simon. Kak Hans dan Kak Nayla memang pacaran. Kak Nayla juga cinta banget sama Kak Hans. Mungkin setelah semua ini selesai, dia nggak akan marah lagi.""Sudah selesai bicaranya?"Wajah Simon selalu terlihat serius. Tatapannya d
"Cuma 6 tahun lebih tua dariku, jangan ngomong kayak kakek-kakek."Ngomong-ngomong, gaya hidup Simon memang terkesan tua. Selama hampir 29 tahun, dia tidak pernah punya skandal atau gosip dan tidak pernah pergi ke tempat-tempat hiburan.Orang-orang di kalangan mereka tahu kalau Simon sangat menjaga diri. Hidupnya teratur dan begitu menghargai diri sendiri, sehingga orang-orang mengira dia menjaga kesuciannya untuk seseorang."Cukup kalau aku lebih tua darimu." Simon tersenyum. "Lagian, kamu terlalu kurus, bisa terbang kalau kena angin. Badan kayak anak kecil.""Mana ada, aku tumbuh dengan baik, kok." Nayla protes sambil membusungkan dadanya. "Kalau nggak percaya, lihat saja..."Tunggu.Kenapa Nayla buru-buru menunjukkannya pada Simon?Nayla sangat malu, dia berbalik dan hendak pergi.Namun, Simon tidak mengizinkan. Dia melingkarkan tangannya di pinggang Nayla, dan menariknya ke dalam pelukannya. "Lihat apa?"Napas hangat Simon mengenai wajah Nayla, membuat wajah Nayla terasa sangat pan
Nayla sepertinya mengalami trauma dan terjerat dalam mimpi buruk. Wajahnya tampak sangat kesakitan, tubuhnya bergetar pelan, rapuh hingga membuat orang ikut merasa pedih.Simon buru-buru memeluknya, mencium berulang kali keningnya. "Aku ada di sini, jangan takut, sudah nggak apa-apa."Sorot matanya suram penuh kendali, pelukannya di tubuh Nayla menguat.Dia menenangkan Nayla berulang kali, seperti sedang membujuk anak kecil.Nayla seolah berhasil bersembunyi dari cuaca beku ke dalam perapian hangat, emosinya perlahan terhibur, lalu tenang dalam pelukan Simon.Tubuh mungilnya meringkuk dalam pelukan, tipis dan lembut. Tangannya menggenggam baju di dada Simon, menghirup aromanya, lalu kembali tertidur lelap.Hati Simon seakan mencair, pelukannya pada tubuh Nayla makin kencang. Wajahnya menunduk, kembali mencium kening Nayla berkali-kali......Nayla tidur sampai siang baru terbangun.Jelas kemarin tubuhnya sangat lemah, hampir sepanjang hari dia tidur.Saat bangun dan membersihkan diri,
Syukurlah, syukurlah ada Simon."Kamu melakukan hal yang benar," kata Simon sambil menyeka air mata Nayla. Matanya yang gelap menatapnya. "Di masa depan, kalau ada sesuatu yang membuatmu nggak nyaman, bisa tanyakan padaku, atau bicarakan denganku."Nayla melihat kepedulian juga kelembutan yang tidak dia kenal juga sering dia lihat belakangan ini dari seorang Simon, hatinya dipenuhi kehangatan.Terutama saat dia melihat wajah Simon yang tampan tiada tanding, jantungnya berdetak kencang.Kali ini, perasaannya lebih kuat dari sebelumnya.Sepertinya, dia mulai jatuh cinta.Namun, Nayla tidak yakin, apakah jatuh cinta memang seperti ini.Saat melihat Nayla yang murung, Simon mengira Nayla masih ketakutan karena kejadian tadi sore, dia jadi tidak tega memaksanya."Lapar? Mau makan apa? Aku buatin.""Apa saja boleh.""Oke, bangunlah buat cuci muka. Makanan akan siap sebentar lagi." Simon menepuk bahu Nayla dengan lembut. Melihat Nayla mengangguk, dia pun keluar dari kamar.Setengah jam kemudi
Hingga saat ini, Simon hanya pernah menyesali dua hal.Salah satunya terjadi lima tahun lalu.Yang lainnya adalah sekarang. Dia seharusnya tidak membiarkan Nayla bersikeras menunggu sampai urusan pembatalan pertunangan selesai untuk diumumkan.Seandainya sejak awal dia umumkan pernikahan mereka, siapa yang berani banyak bicara?Mario terkejut sejenak, "Kalian sudah nikah?"Simon mengangkat sedikit kelopak mata, lalu dengan datar bertanya, "Aneh banget, ya?"Tentu saja aneh.Soalnya Nayla dulu pacarnya Hans! Dalam pandangan Mario, Simon selalu bertindak terukur dan bukan orang yang bertindak sembarangan.Artinya, Simon terhadap Nayla...Gila, ini berita besar!Mario seperti menemukan rahasia besar. Ternyata Simon bukan sekadar perjaka tua sedang kasmaran.Melainkan benih perasaan yang sudah tertanam sejak lama, rencana yang matang.Sebelum pergi, Mario dengan puas berpesan agar Simon lebih memperhatikan kondisi mental Nayla.Menjelang pukul sepuluh malam, Nayla perlahan terbangun.Dia d
Hans tidak pedulikan hal ini, kemudian berdalih, "Aku suka dia, aku nggak mau batalin tunangan, Ibu juga bilang nggak boleh batal.""Dia mau batalin tunangan, berarti bisa batalin."Aura Simon sangat dingin. Matanya yang tajam menatap Hans, "Kamu punya dua pilihan. Pertama, batalin tunangan baik-baik. Kedua, aku bunuh kamu."Setelah itu, dia tiba-tiba menangkap salah satu jari Hans dan menekuknya ke belakang dengan kuat.Krak!Hans berteriak bak hewan disembelih.Jarinya patah.Hans kesakitan sampai berkeringat dingin. Dia bertanya kenapa Simon begitu kejam padanya, "Kamu mau bunuh aku? Aku ini adik kandungmu!"Mata Simon gelap dan suram. Dia tidak punya waktu untuk berdebat, "Pilih!"Hans merasakan niat membunuh dari Simon, dia pun langsung ketakutan.Dia tahu, Simon lebih marah dari sebelumnya. Dia merasa Simon bisa membunuhnya kapan saja karena Nayla adalah orang yang sangat penting bagi Simon."Batalin tunangan! Aku pilih batalin tunangan!" Hans tidak peduli dengan hal lain. Dia ha
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments