Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Semoga suka, selamat membaca🤎🌼🌼🌼Cuplikan sebelumnya—————————————"Kayla mendadak ragu. Benarkah Salsha yang melakukan ini?"🌼🌼🌼 Lanjutan——————Selepas makan, ia mendapatkan surat lagi dari petugas dengan isi:Bagaimana makanannya? Semoga suka ya. Habis ini, kamu bisa ke Sisca's Handcraft di dekat taman Maladewa.Mata Kayla sedikit berbinar. "Sisca's Handcraft?"Ia tercengang mengetahui permintaan dari surat itu, jujur saja itu adalah tempat kerajinan yang sangat terkenal di kalangan pecinta kerajinan.Pemilik nya merupakan seorang pengrajin yang karyanya sudah go internasional.Kelas untuk belajar saja sudah mencapai jutaan dan kalau ada promo paling per kelas dibuka dengan harga ratusaHai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Pernahkah kamu membayangkan hal besar tiba-tiba datang ke kehidupanmu lebih cepat daripada yang kamu bayangkan?Seperti tiba-tiba kamu mendapat rezeki berlimpah tanpa disangka-sangka, naik jabatan, atau dilamar pasanganmu?Sama seperti dengan Kayla. Gadis itu tak pernah menyangka bahwa hal besar akan datang ke dalam hidupnya.Sebuah pesan yang baru saja disampaikan oleh Bundanya menghentakan dunianya dalam sekejap."Du-a minggu lagi?" Ucapannya sedikit terbata-bata.Farida mengangguk, ia mencoba menenangkan anak bungsunya. "Tapi ini hanya usulan Wafa, kamu bisa kok menolak jika mau."Kayla belum bisa langsung memutuskan. Mempercepat hal baik setelah semuanya tidak ada lagi yang perlu dicemaskan a
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼"Eh Pak Wafa hari ini mukanya cerah banget lho. Jadi makin cakep ngeliatnya, Hahaha." Puji Nadine, salah satu pekerja di perusahaan e-commerce yang didirikan oleh Wafa sejak masih di bangku kuliah.Astrid yang baru saja sholat dhuha terheran-heran dengan berita heboh pagi ini.Memangnya sejak kapan Pak Wafa bermuka suram?Paling ia hanya akan bertindak lebih tegas dan sedikit menyerupai serigala kalau saat rapat dan kinerja perusahaan atau pegawai yang sedang menurun.Tapi selebihnya, ia sering menyapa hangat setiap pegawai yang ditemuinya.Sambil melipat mukenah ke dalam tas, Astrid duduk di bangkunya. "Bukannya sering gitu ya?""No! Makanya Mbak jangan ngurusin kerjaan doang dong, kali-kali per
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎🌼🌼🌼Nadine merutuki nasib sedihnya. Terutama soal percintaan yang belum kunjung membuahkan hasil."Wah, Masya Allah, selamat pak!" Ujar Astrid, ia berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Wafa untuk memberi selamat.Wafa membalas dengan senyuman. "Terima kasih banyak Mbak Astrid.""Iya Pak, selamat juga dari saya. Semoga perjalanan kesananya diberikan kemudahan sama Allah." Sahut Gian, pegawai lainnya."Pasti ceweknya cakep ya Pak, sampai-sampai bisa mengambil hati Bapak." Ledek Dimas, seorang anak magang yang juga tengah duduk di semester 5.Mendengar ledekan itu membuat Wafa sedikit tersipu malu. Ia juga terlihat salah tingkah dengan beberapa kali mengusap hidungnya untuk mengalihkan."Nanti saya
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼"Kamu beneran Wafa? Benar-benar jadi kalian akan menikah?!" Ujar Raiza senang. Matanya berbinar-binar.Wafa menganggukan kepalanya, ia ikut tersenyum bahagia. "Insya Allah yah, doain ya semoga lancar.""Tidak usah ditanya soal itu Nak, selalu Ayah doakan,"Balas Raizan. "Lalu soal kalian akad 2 minggu lagi benar?""Kalau Ayah dan Mamah mengizinkan, Insya Allah aku siap.""Tidak perlu ditanya itu, kami selalu mendoakan yang terbaik." Timpal Hera, Bunda Wafa yang tak kalah senang."Alhamdulillah kalau kalian pada setuju.""Lalu bagaimana dengan tempat pernikahannya? Apakah hal itu sudah disiapkan?"Wafa menggeleng. Justru itu adalah hal yang hendak dibicarakan hari ini bersama dengan kedua orang tuan
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Langkahnya mulai terluntai-luntai saat pandangan matanya mengabur.Dadanya juga terasa amat sesak.Nasya hampir tumbang.Dirinya yang sudah tidak kuat berjalan di tengah keramaian pejalan kaki yang tengah menyebrang, akhirnya memilih untuk duduk sejenak di bangku halte bis.Ia tidak ingin menjadi pusat perhatian mendadak dengan pingsan di tengah keramaian."Kenapa harus dia? Kenapa dia lagi?!" Nasya berdesis tajam, tatapannya memerah lagi.Suaranya terdengar begitu lirih dan seperti dipenuhi oleh amarah yang luar biasa.Lalu, kepalanya menunduk lemah.Perlahan, air matanya mulai jatuh. Ia menangis sesenggukan.Nasya tidak peduli jika orang lain melihat dirinya yang mena
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Kayla menghempaskan badannya ke atas kasur, ia mencoba untuk merenggangkan punggungnya yang terasa pegal.Matanya sayup-sayup melihat ke arah langit kamarnya.Dalam diam, ia kembali memikirkan kejadian yang baru saja hadir di hidupnya.Ucapan Nasya, ucapan Kak Adila, dan ucapan Wafa yang saling sahut menyahut."Aku harus apa?" Ujar Kayla lirih.Kemudian, lenganya sengaja menutupi separuh wajahnya dan matanya terpejam.Situasi yang tak mudah bagi Kayla. Ia harus memutuskan apa yang memang perlu diperjelas.Apakah ia harus mendengarkan kata Kak Adila?Apakah ia benar-benar menerima Wafa untuk jadi calon suaminya?Dan, apakah ia perlu mengikuti perasaan Nasya? Mengingat se
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Biasanya Kayla jarang mengeluh jika harus berangkat ke kampusnya.Walaupun tidak sedikit teman-teman kelasnya yang tidak menyukainya setidaknya ia tetap merasa baik-baik saja ketika datang ke kampus.Tapi kali ini berbeda.Mungkin, karena Nasya sudah tau bahwa dirinya adalah calon Istri dari Wafa Irzan Ramadhan.Seorang aktor dengan prestasi yang berlimpah, sosok yang cerdas, dan seorang CEO dari perusahaan e-commerce yang sudah dirintisnya sejak masih duduk di bangku kuliah.Sosok definisi yang terbilang almost perfect.Sebenarnya, Kayla sendiri tidak tau apakah Nasya juga diam-diam menganggumi Wafa seperti Salsha yang selalu menunjukannya padanya bahkan pada dunia.Akan tetapi, tatapan
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Sepanjang kelas Kayla tidak hentinya meminta kepada Allah agar menguatkan dirinya untuk menyelesaikan perkuliahan pada hari ini.Ia tidak mau ambruk setelah mendengar ucapan Nasya padanya tadi.Apalagi pelajaran kali ini adalah mata kuliah wajib yang perlu dicermati agar tidak mengulang di semester berikutnya."Untuk kalian belum presentasi, makalahnya dikumpulin minggu depan aja ya, Ibu mau ada rapat dengan dekan jurusan sehabis ini.""Baik Bu.""Oke, kita akhiri saja perkuliahan hari ini. Semangat terus kalian. Sebentar lagi semester 5 yang mungkin akan makin menguras tenaga dan pikiran kalian jadi jangan lupa jaga kesehatan ya.""Siap Bu.""Sekian dari saya, selamat siang.""