Home / Romansa / Bukan Istri Bayaran / Bab 32 Menjauhi Bima

Share

Bab 32 Menjauhi Bima

Author: Liliput
last update Last Updated: 2025-06-07 16:02:07

"Pengalaman kerja kamu apa? Kamu masih muda begini rupanya.. Kukira kamu...ah, sudahlah. Ceritakan pengalaman kerja kamu." Dia buru-buru menghentikan kalimatnya.

"Saya ibu rumah tangga, Bu. Anak saya satu tapi ikut ayahnya." Jelas Lana.

Dia sudah siap kalau-kalau setelah mendengar jawabannya, dia akan ditolak.

Lana sudah pasrah dengan apa yang akan diputuskan oleh tim HRD. Dari mimik mukanya, bisa jadi pewawancara tak menyukainya.

"Apa? Kamu janda?" Tampak jelas dia kaget mendengar jawaban Lana. "Masih muda, sudah janda! Ckckcckk...."

"Bukan, Bu. Saya bukan janda." Cepat-cepat Lana mengoreksi jawabannya. "Saya masih jadi istrinya, tapi kami tinggal di beda rumah."

"Alaaah... itu sama saja. Kalian pisah ranjang, sebentar lagi juga pasti cerai."

Mulutnya bicara dengan enteng tanpa merasakan lebih dulu dampak kalimatnya pada si pendengar.

Menusuk ulu hati dan menyakitkan telinga.

"Tidak begitu, Bu..."

"Heh, kamu sama

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Bukan Istri Bayaran   Bab 33 Boss Baru

    "Bibi, tapi aku... tulus mencintai Lana, dan bagiku siapa Lana itu tidak penting. Apalagi masa lalunya...""Bima, itu kamu bisa mengatakan ini sekarang. Nanti, setelah kalian menikah dan punya anak, Bibi yakin semua akan berubah..." Terang Bibinya. Tangannya mulai mengelus punggung lelaki itu. "Kamu tahu, kan? Keluargamu adalah keluarga bangsawan!""Tapi..."Bibinya terus meyakinkan. Ini adalah tugasnya. Ini adalah kewajibannya sekarang untuk menjauhkan Bima dari Lana. Jika ia ingin terus mendapatkan transferan dari nomor tak dikenal itu..."Bima, aku tahu kamu pasti sulit melakukan ini. Kalaupun kamu masih tetap mau memperjuangan Lana agar dia diterima di keluargamu, aku juga akan mendukung. Hanya saja... apa yang aku katakan padamu tadi, pikirkanlah juga ya... Kamu masih muda, ganteng dan kaya raya. Kamu bisa mendapatkan gadis manapun yang kamu sukai..." Tutur kata Bibi kali ini lebih 'damai' dan tidak terkesan memaksa.Dia yakin lambat laun pemuda itu akan benar-benar meninggalkan

  • Bukan Istri Bayaran   Bab 32 Menjauhi Bima

    "Pengalaman kerja kamu apa? Kamu masih muda begini rupanya.. Kukira kamu...ah, sudahlah. Ceritakan pengalaman kerja kamu." Dia buru-buru menghentikan kalimatnya."Saya ibu rumah tangga, Bu. Anak saya satu tapi ikut ayahnya." Jelas Lana.Dia sudah siap kalau-kalau setelah mendengar jawabannya, dia akan ditolak.Lana sudah pasrah dengan apa yang akan diputuskan oleh tim HRD. Dari mimik mukanya, bisa jadi pewawancara tak menyukainya."Apa? Kamu janda?" Tampak jelas dia kaget mendengar jawaban Lana. "Masih muda, sudah janda! Ckckcckk....""Bukan, Bu. Saya bukan janda." Cepat-cepat Lana mengoreksi jawabannya. "Saya masih jadi istrinya, tapi kami tinggal di beda rumah.""Alaaah... itu sama saja. Kalian pisah ranjang, sebentar lagi juga pasti cerai."Mulutnya bicara dengan enteng tanpa merasakan lebih dulu dampak kalimatnya pada si pendengar.Menusuk ulu hati dan menyakitkan telinga."Tidak begitu, Bu...""Heh, kamu sama

  • Bukan Istri Bayaran   Bab 31 Sesuap Nasi

    "Tuan Dipta bilang.." Pembantu itu melanjutkan kalimatnya malu-malu, "mulai saat ini Mbak Lana akan dibayar!""Dibayar?" Mbok Mirah yang justru pertama menimpali.Baginya ini tidak masuk akal."Iya, Mbok. Dibayar atas jasa menyusui Den Arjuna." Jelasnya malu-malu.Tentu akan menjadi bahan gosip pembantu serumah."Kenapa aku dibayar?" Lana masih belum mengerti."Karena kamu sama statusnya dengan pembantu di rumah ini." Alina muncul dan menjawab pertanyaan Lana sesuka hatinya."Mbak Alina?" Lana terkejut. "Mbak jangan berkata seenaknya.""Aku bicara fakta, Lana! Kamu harus tahu diri. Sekarang kamu bukan istri Dipta lagi... Oh, maaf. Selama ini kamu juga tidak pernah menjadi istri, tapi sebagai gundik!" Mata Alina mengecil dan nampak mulutnya sebal seolah Alina menceritakan hal yang membuatnya jijik."Mbak..."Alina mengangkat tangan kanannya pertanda menyuruh Lana dan siapapun di ruangan itu diam."Aku tidak

  • Bukan Istri Bayaran   Bab 30 Tatapan Mata Arjuna

    "Ehm ehm... Lana! Aku pikir kamu harus menyusui langsung Arjuna!" Ucapan Dipta seperti sebuah perintah dari raja untuk rakyatnya.Tak bisa ditolak.Tangan Lana sedikit gemetar dan hampir menjatuhkan ponsel itu. Tak menyangka Dipta akan mengatakan ini padanya.Ini hal yang sepertinya mustahil."Apa?" Dia tak konsentrasi pada apa yang dikatakan oleh Dipta padanya."Kamu... harus menyusui langsung Arjuna!" Dipta sepertinya marah dan muak saat mengucapkannya.Seolah dia terpaksa melakukan itu karena tak punya pilihan lain."Bagaimana caranya?" Lana bingung. Bukannya dia sudah mengirimkan ASI pada orang suruhan keluarga Juragan Sabri secara rutin?"Kamu datang ke sini!" Titahnya dengan nada meninggi."Oh.. Tapi..." Lana ketakutan.Teringat akan Juragan Sabri serta istri Dipta, Alina.Kedua orang itu lebih berbahaya dari pada seekor singa dan ular berbisa."Ada masalah? Kamu tidak mau menyusui anakmu sendi

  • Bukan Istri Bayaran   Bab 29 Telfon dari Dipta

    Tak lama setelah Bibi menyampaikan berita itu, pintu rumah mereka diketuk dari luar."Permisi..."Suara laki-laki. Baik Lana maupun Bibinya belum pernah mendengar suara orang itu sebelumnya."Bi, siapa?" Lana tampak khawatir dan tak tahu menahu soal sang pemilik suara.Dengan langkah yang mengendap-endap, Bibinya mendekati ke arah pintu dan mengintip siapa orang yang berada di luar dari jendela."Ohh..." Dia tersenyum menghadap ke arah keponakannya. "Orang suruhan Bima itu!"Tampaknya Bibi sudah mengenali atau pernah berjumpa sebelumnya.Setelah pintu terbuka dan mereka berbincang di luar, barulah Bibi kembali ke dalam dan membisikkan sesuatu."Itu orang suruhan keluarga Dipta, juga orang kepercayaan Bima. Dia yang mau mengambil ASI tampungan milikmu..."Seketika Lana seperti mendapatkan angin surga."Benarkah?"Matanya berbinar. Segera membayangkan kalau nanti apa yang dia usahakan akan sampai ke bayi kesayangannya."Iya. Sekarang aku akan suruh Raras untuk menyerahkan botol-botol it

  • Bukan Istri Bayaran   Bab 28 Mimpi Arjunaku

    Bima tak bisa mendiamkan.Rasanya memang Alina adalah dalang dari semua kejadian yang menimpa dirinya.Tapi untuk saat ini dia belum memiliki bukti yang cukup.Paling tidak, dengan kejadian yang baru saja ini, dia makin mantab kalau Alina memang melakukan segala hal demi mencapai tujuannya."Tunggu saja, Alina! Aku akan membuka siapa kedokmu yang sebenarnya!" ucapnya sambil berjalan menuju ke ruang keluarga."Bima?" Juragan Sabri mengagetkannya."Iya, ada apa Paman?" Dia seketika merubah wajahnya menjadi tersenyum."Ikut aku menjenguk Arjuna ke rumah sakit." Ajaknya. "Bawa mobilku. Aku ingin kamu yang menyetir..."Meski Bima sedikit malas, tapi dia tak bisa menolak permintaan Juragan Sabri.Langkahnya terasa berat saat menuju ke area garasi dan menyalakan starter mobil keluaran Eropa milik pamannya itu."Langsung ke rumah sakit. Aku dengar Arjuna mogok minum susu formula." Ucap Juragan Sabri.**

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status