Syaquilla kembali ke rumahnya bersama Carina pada jum'at sore dengan maksud mengambil pakaian ganti yang akan ia gunakan untuk weekend. Mereka cukup terkejut dengan keberadaan sosok wanita cantik yang duduk di atas sofa ruang tamu dengan majalah di pangkuannya. Gayanya lebih seperti pemilik rumah daripada seorang tamu.
"Assalamualaikum.." Salam Syaquilla dan Carina bersamaan.
Wanita yang mengenakan dress seks
"Tuh orang gak punya kaca gitu di rumahnya?" Tanya Carina heran. Syaquilla hanya mengedikkan bahu."Papa.." Syaquilla menarik tangan Carina menuju ruang kerja ayahnya. ayahnya tampak tengah berdiri dengan punggung menghadap pintu, sampai pria itu tidak menyadari keberadaan Syaquilla dan juga Carina. “Pa?” panggil Syaquilla dengan nada yang lebih keras. Adshkan menoleh. Memandang Carina dan Syaquilla bergantian. Tak menyangka jika kedua remaja itu ada di hadapannya. "Qilla berangkat dulu ya." Pamit Syaquilla.
Adskhan bukannya tipe pemilih makanan. Makanan Korea, Jepang, Italy ataupun jenis makanan lainnya, ia bisa konsumsi dengan baik. Tapi kali ini. Bukan makanannya yang membuat ia tidak bisa menikmati, namun suasananya. Melihat Caliana dan si Uncle itu saling perhatian satu sama lain membuat selera makannya hilang. Semua makanan yang dimakan lahap oleh putrinya dan sahabatnya terasa hambar di mulut Adskhan. Namun tanpa Adskhan sadari, ada dua pasang mata yang sejak tadi memperhatikan gerak-geriknya dan mencoba
Sabtu pagi Carina dan Syaquilla sudah merecoki Caliana dengan rangkaian rencana mereka."Pokoknya kita beli tiket dulu, habis itu makan siang, nonton, ke toko buku, abis itu baru Itan boleh ke cafe ngunjungin Om Yudhis." Carina mendetailkan rencananya. Caliana yang sedang menjemur pakaian hanya bisa memutar bola matanya. "Pokoknya hari ini, kita peras Papa kamu, La." Keponakannya itu memandang Syaquilla dengan semangat menggebu. Anehnya, bukannya marah, Syaquilla malah ikut-ikutan mengangguk antusias.
Ia membawa dua gadis remaja itu meninggalkan resto Caliana. Sengaja menjadikan dirinya sendiri penjaga dengan berjalan di belakang keduanya. Dua remaja itu berjalan sambil memainkan ponsel di hadapannya. Meskipun Adskhan menegurnya, keduanya tidak mendengarkan.Keduanya langsung berjalan menuju area komik dan novel. Adskhan sendiri merasa perlu memantau keduanya, takutnya mereka mengambil bacaan berbau dewasa. Saat Adskhan tengah melihat sebuah buku bergenre thriller karangan Dan Brown. Tiba-tiba saja Adskhan mendengar keduanya bicara."Om Yudhis ganteng, kan?" Bisik Carina yang masih bisa didengar Adskhan. Adskhan mengerutkan dahi. "Dia itu udah dari dulu suka sama Itan. Menurut kamu keduanya cocok gak?""Cocok-cocok aja. Itan juga kan lagi jomblo." Terdengar Syaquilla menyetujui sahabatnya. Adskhan mengerutkan dahinya semakin dalam karena tak suka."Iya. Mana Oma terus-terusan maksa Itan cepet nika
Carina mendelik ke arah Caliana. "Itan suka marahin kami kalo nontonnya deketan." Jawabnya polos."Kenapa?" lagi-lagi Adskhan bertanya karena heran."Karena mereka berisik." Jawab Caliana dengan datar. Gadis itu berjalan mendahului Carina dan Syaquilla lalu berbelok ke kanan menuju tempat duduknya. Sementara Carina dan Syaquilla duduk di kolom sebelah kiri.Film yang ada di layar besar itu menceritakan tentang perjuangan seorang ayah dan anak untuk bisa terbebas dari serangan mayat hidup. Namun sayang, selama film tayang, Adskhan sama sekali tidak menikmatinya karena tubuhnya malah terus tertarik untuk menghirup aroma tubuh gadis di sampingnya. Tangannya terus menerus mengepal sebagai reaksi pertahanan diri supaya dirinya tidak menyentuh lengan gadis itu yang berada dekat di sampingnya yang sesekali meraih popcorn yang Adskhan letakkan si tengah-tengah tempat duduk mereka.Bahkan kepalanya terasa ber
Mereka sudah kembali ke rumah Caliana dengan menggunakan mobil Caliana sementara nantinya mobil Adskhan akan diambil supirnya dengan kunci cadangan yang ada di rumah. Sebelum kembali ke rumah, mereka mampir ke warung kaki lima untuk membeli makan malam. Dan sekarang mereka sedang menikmati ayam penyet di halaman belakang Caliana dengan masing-masing segelas es teh manis.Gadis itu kini sudah kembali segar setelah mandi dan berganti pakaian. Mengenakan kaus kebesaran yang sepertinya menjadi favoritnya dan celana legging sebetis berwarna krem.Diantara wanita-wanita yang Adskhan kenal. Hanya Caliana lah yang tidak pernah memedulikan penampilannya. Apakah itu berarti gadis itu begitu tidak menyukainya hingga selalu berpenampilan seadanya? Ya, Adskhan pernah mendengar kalau wanita itu biasanya selalu menunjukkan penampilan terbaiknya jika akan bertemu pria yang disukainya. Dan Caliana selalunya tampil apa adanya, kecuali tadi siang. Apa gadis it
Caliana sudah mengenakan setelan kerjanya. Hari Senin sudah datang menyapa. Anak-anak remaja yang beberapa hari lalu tinggal bersamanya kini sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Carina ke rumah ayahnya, begitu juga Syaquilla. Sepi memang. Tapi mereka juga punya keluarga mereka masing-masing kan?Meraih tas kerja dan kunci mobilnya, Caliana keluar dari rumahnya. Mengunci pintu rumah lalu membuka gerbang rumahnya. Setelahnya ia memasuki mobil dan mengeluarkannya. Mesin dibiarkan menyala sementara Caliana kembali menutup pintu gerbang dan menggemboknya.
Satu jam sebelumnya.Adskhan sedang sibuk dengan laporan di hadapannya. Karena Lucas masih berada di Turki. Semua pekerjaan kini ada di tangannya. Hal itu sebenarnya sudah biasa. Namun entah bagaimana belakangan ini, bekerja bukan menjadi prioritasnya lagi. Dan dia merasa sedikit jenuh menghabiskan waktu bersama benda-benda mati yang sebenarnya menghasilkan banyak angka nol ke dalam rekeningnya.Ia mendongak ketika melihat pintu ruangannya terbuka begitu saja. Anastasia berdiri di sana dengan sekretarisnya yang tampak sedang mencoba menahan wanita itu untuk masuk."Maaf,Sir.Nona ini terus memaksa masuk." Ujar sekretarisnya. Adskhan mengibaskan tangannya dan menyuruh sekretaris itu kembali ke tempatnya. Sementara itu Anastasia masuk ke dalam dengan gaya bak ratu nya dan duduk di sofa yang ada disana"Apa yang kamu inginkan? Apa yang aku katakan sebelumnya belum cu