Share

29. Kedatangan Mas Ardi

Kami sudah tiba di rumah Vina. Semuanya terdiam termasuk aku. Sepasang suami istri yang telah memberi tumpangan kepada kami juga tidak mengatakan apapun. Mereka duduk terdiam di hadapan kami. Mungkin saja mereka menunggu kami buka suara terlebih dahulu. Walau Alan adalah sahabat dekatku dulu, tetapi ia tak berani banyak bertanya. Mungkin ia memahami situasi yang sedang kualami saat ini.

Tak lama kemudian, seorang pelayan datang dengan membawa minuman kepada kami. Vina meminta kami agar meminumnya. Aku meminta ibu agar minum terlebih dahulu agar bisa lebih tenang. Pelayan Vina menyajikan teh manis untuk kami. Namun, yang kurasakan seperti pahit. Bukan karena tehnya yang kurang manis, tetapi lidahku yang memang seperti orang sakit. Pahit dan tak mampu menelan apapun.

Suasana hening untuk beberapa saat hingga akhirnya ayah buka suara. Ayah mengucapkan terima kasih kepada Alan dan Vina yang sudah mau membantu kami. Ayah juga meminta maaf karena telah merepotkan Alan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status