Share

15 — Dia Keluyuran Sama Pacar Premannya?

"Sakit," pekik Adara. Kepalanya berdenyut dalam hitungan detik, berputar seperti bianglala.

Ansel juga sama kondisinya tapi dia lebih parah dari Adara karena dia berjuang mati-matian untuk menyelamatkan wanita itu.

Sedikit putaran mampu menghalangi kepala Adara mencium lantai marmer di bawahnya. Hanya bagian pinggang dan kaki yang berhasil menghantam benda dingin itu, selebihnya Ansel mengorbankan lengan dan punggungnya untuk istrinya.

Beruntung kepala pria itu masih aman. Sedikit saja benturan bisa mengakibatkan aliran cairan merah di sana.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya Ansel. Dia beringsut duduk sembari membantu Adara untuk bangkit. Mereka saling berhadapan tanpa jarak. Beberapa kali terhitung sejak mereka menikah, mereka sering melupakan kenyataan bahwa mereka bukan teman baik.

Ansel bergerak cepat melihat kepala Adara, takut jika ada luka serius di sana. "Apa kamu perlu ke dokter?"

Adara menggeleng, "Kamu yang harusnya ke dokter. Coba aku lihat dulu."

Baru kali ini Ansel melihat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status