Share

63 — Pangkuan Yang Nyaman

"Ah, maksudnya kamu datang hanya karena diundang? Bodoh atau gimana sih? Orang dia bilang kalau ingin ditemani sama istrinya bukan sama wanita lain," sentak Adara berani. Dia tidak mau lagi diinjak-injak oleh wanita itu. "Berikan Aku buktinya kalau memang benar suamiku yang mengundang kamu ke sini."

Adara mengulurkan telapak tangannya ke depan, sikapnya menantang berusaha membalikkan keadaan. Beraninya wanita itu menginjak rumahnya dengan sikap yang seolah dia bukan siapa-siapa.

Emma diam saja, tidak bisa berkutik.

'Mampus aku. Aku kan nggak punya bukti konkrit. Gimana ini? Aku harus mengarang cerita yang gimana lagi?' batinnya bingung.

Melihat Emma yang hanya menggigit bibir bawahnya, membuat Adara yakin bahwa Emma hanya membohonginya. Tapi yang jadi pertanyaan dari mana dia tahu kalau Ansel sedang sakit?

"Kamu nggak bisa memberikan bukti kan? Pergi kalau gitu. Daripada kamu semakin malu," ucap Adara lagi.

Emma mendesis geram. Dia menghentakkan kakinya keras-keras sebelum pergi.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status